Jakarta, Pintu News ā Bitcoin baru saja mengalami penurunan kesulitan (difficulty) penambangan terbesar sejak Maret, turun lebih dari 5% ke tingkat terendah dalam kuartal ini, yaitu 79,50 terahashes per detik (TH/s).
Berikut adalah analisis mendalam mengenai dampak dan implikasi dari penurunan ini.
Kesulitan (difficulty) penambangan Bitcoin adalah ukuran yang mencerminkan kekuatan komputasi yang diperlukan untuk menambang Bitcoin baru. Kesulitan ini disesuaikan setiap 2.016 blok, atau sekitar setiap dua minggu, untuk mempertahankan waktu blok yang konsisten.
Baca juga: Peter Schiff Kritik Investor ETF Bitcoin di Tengah Penjualan Besar-Besaran oleh Whale!
Sejarah menunjukkan bahwa hashrate jaringan Bitcoin telah menunjukkan pertumbuhan yang konsisten, dengan beberapa pengecualian.
Pada tahun 2014, hashrate Bitcoin sekitar 1,1 gigahashes per detik, yang berarti hampir semua komputer desktop dapat menambang Bitcoin secara menguntungkan. Namun, pada akhir 2017, ketika adopsi meningkat, hashrate mencapai tingkat terahash untuk pertama kalinya.
Pada 6 Juli 2024, kesulitan (difficulty) penambangan tetap pada 79,5 TH/s hingga pembaruan kesulitan berikutnya.
Penurunan kesulitan penambangan ini mengikuti peningkatan dari Maret hingga Mei ketika jaringan mencapai puncaknya pada 88,10 TH/s. Penurunan ini dapat meningkatkan keuntungan sementara untuk beberapa operasi penambangan.
Operasi penambangan yang lebih besar, terutama yang mendapatkan subsidi energi, berada dalam posisi yang lebih baik untuk beradaptasi dengan fluktuasi harga potensial.
Pada saat yang sama dengan penurunan kesulitan ini, harga Bitcoin telah melonjak dan melampaui $57.000 pada Sabtu (6/7/24). Kenaikan harga ini memberikan keuntungan tambahan bagi para penambang yang menggunakan rig dengan efisiensi tinggi.
Baca juga: Meski Menghadapi Tantangan, Solana (SOL) Dorong Adopsi Crypto di Afrika!
F2Pool memperkirakan bahwa dengan harga Bitcoin di atas $54.000, ASIC dengan efisiensi daya 26 W/T atau lebih rendah akan menguntungkan, dengan perkiraan biaya listrik sebesar $0,07 per kWh.
Penurunan kesulitan penambangan sebesar 5% ini merupakan yang terbesar sejak Maret, ketika kesulitan turun di bawah 80 TH/s. Penurunan ini diharapkan dapat memberikan ruang bernapas bagi penambang, memungkinkan mereka untuk tetap menguntungkan dalam jangka pendek.
Secara keseluruhan, penurunan kesulitan penambangan Bitcoin ini menandai momen penting bagi komunitas penambang. Meskipun tantangan tetap ada, seperti fluktuasi harga dan kebutuhan akan efisiensi energi yang lebih tinggi, kondisi saat ini memberikan peluang untuk meningkatkan keuntungan.
Penambang yang mampu beradaptasi dengan perubahan ini, terutama yang memiliki akses ke energi murah atau disubsidi, berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan keuntungan dari penurunan kesulitan ini.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: