Jakarta, Pintu News – Pada paruh pertama tahun 2024, jumlah start-up kripto di Asia dan Afrika meningkat pesat, menggeser pangsa pasar dari Amerika Serikat dan Kanada di tengah ketidakpastian regulasi yang melanda negara-negara tersebut.
Simak lebih lanjut terkait peningkatan ini, yuk!
Menurut laporan dari Alliance DAO yang dirilis pada 10 Juli 2024, Eropa telah melampaui Amerika Serikat dan Kanada sebagai tempat utama untuk startup kripto baru pada H1 2024, dengan pangsa sebesar 31,4%.
Baca juga: VBA Gandeng Tether untuk Meningkatkan Pendidikan Blockchain dan AI di Vietnam!
Sementara itu, Asia berada di posisi ketiga dengan pangsa 26,8%, menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah startup kripto di wilayah tersebut.
Alliance DAO menyatakan bahwa tren ini bisa disebabkan oleh ketidakpastian regulasi di Amerika Serikat dan adopsi aplikasi aset digital yang lebih luas di pasar negara berkembang.
Di Afrika, pangsa pasar startup kripto naik menjadi 5,2%, sedikit di bawah Amerika Latin, sementara Oceania, yang sebagian besar terdiri dari Australia dan Selandia Baru, hanya mencatatkan 1,8% dari total startup kripto pada paruh pertama tahun ini.
Laporan dari Alliance DAO menunjukkan bahwa ketidakpastian regulasi di Amerika Serikat telah memaksa beberapa penyedia layanan penyimpanan mandiri, seperti Phoenix Wallet dan Wasabi Wallet, keluar dari pasar AS.
Banyak pihak menyalahkan pendekatan “regulasi melalui penegakan” yang diterapkan oleh Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat.
Di sisi lain, negara-negara di Asia dan Afrika menarik banyak pengusaha kripto karena pasar yang berkembang pesat di wilayah tersebut.
Hong Kong, misalnya, baru-baru ini mengumumkan lisensi untuk beberapa bursa kripto, memberikan layanan di ibu kota dan menunjukkan kemajuan signifikan dalam regulasi kripto di wilayah tersebut.
Baca juga: Justin Sun Beli 1.614 ETH Senilai $5 Juta Menjelang Persetujuan ETF Ethereum!
Menurut data dari Alliance DAO, jumlah pendiri start-up yang berasal dari perusahaan teknologi besar telah menurun lebih dari 15 poin persentase sejak 2021. Selain itu, ada penurunan serupa dalam jumlah pendiri yang berasal dari universitas top 100.
Meskipun demikian, start-up yang membangun DeFi, pembayaran, AI x kripto, dan infrastruktur menunjukkan peningkatan. Sebagian besar perusahaan ini menggunakan NFT sebagai bagian dari pengeluaran mereka.
Menurut lapotan, Ethereum tetap dominan dalam ekosistem kripto, sementara Solana menunjukkan lonjakan aktivitas hingga 100%, menandakan comeback yang kuat.
Secara keseluruhan, pasar kripto mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah crash pasar baru-baru ini, menurut data dari CoinMarketCap.
Dengan peningkatan aktivitas di berbagai wilayah dan sektor, masa depan industri kripto tampak lebih cerah, meskipun masih ada tantangan regulasi yang harus dihadapi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.