Jakarta, Pintu News – Tambang cryptocurrency telah menjadi sensasi global selama dekade terakhir, menawarkan peluang luar biasa bagi penambang di seluruh dunia. Namun, penambangan tradisional menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Diversifikasi diperlukan, dan penambangan crypto ramah lingkungan menjadi isu sentral. Artikel ini mengeksplorasi langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan bahwa pertumbuhan teknologi blockchain tidak merusak lingkungan.
Penambangan tradisional, terutama Bitcoin, sangat intensif energi. Proses ini memerlukan perangkat keras yang kuat dan mengonsumsi listrik dalam jumlah besar. Sebagian besar energi yang digunakan berasal dari sumber tak terbarukan, menghasilkan emisi karbon yang tinggi dan mencemari lingkungan. Selain itu, pembuangan perangkat keras penambangan yang usang menambah masalah degradasi lingkungan.
Energi hijau adalah salah satu area kritis yang perlu difokuskan oleh negara-negara saat beralih dari sumber daya berbasis bahan bakar fosil ke sumber daya yang bersih dan berkelanjutan. Menggunakan sumber daya energi terbarukan seperti bioenergi dan energi panas bumi dapat menjadi solusi efektif. Negara seperti Islandia dan Kanada memiliki sumber daya energi terbarukan yang andal, menjadikannya lokasi yang cocok untuk penambangan hijau. Energi bersih dapat membantu penambang mengurangi emisi mereka dan mengubah persepsi publik tentang penambangan.
Baca Juga: Hamster Kombat: HMSTR Naik 10.000% & Airdrop HMSTR Kedua dalam 2 Tahun Mendatang
Penggunaan alat teknologi canggih untuk meningkatkan perangkat penambangan yang mendukung pembuatan cryptocurrency ramah lingkungan juga berkontribusi signifikan pada praktik penambangan bersih. ASIC (Application-Specific Integrated Circuits) dan GPU (Graphics Processing Units) yang ditingkatkan telah dirancang untuk mengonsumsi lebih sedikit daya sambil memberikan daya komputasi yang lebih tinggi. Efisiensi energi harus menjadi perhatian utama bagi penambang, dengan pemeliharaan berkala dan peningkatan perangkat untuk mengurangi penggunaan energi.
Mekanisme konsensus Proof of Work (PoW) yang digunakan oleh Bitcoin sangat mengonsumsi energi. Alternatif yang lebih berkelanjutan seperti Proof of Stake (PoS) dan Proof of Space (PoSpace) menawarkan solusi yang lebih efisien. PoS, misalnya, membutuhkan validator yang harus mempertaruhkan sejumlah cryptocurrency untuk berpartisipasi dalam proses validasi, menghilangkan kebutuhan daya komputasi besar. Pembaruan Ethereum ke Ethereum 2.0 dengan mekanisme PoS adalah langkah penting menuju penambangan crypto yang lebih ramah lingkungan.
Menentukan lokasi penambangan yang optimal dapat mengurangi kebutuhan sistem pendingin yang mengonsumsi banyak energi, terutama di iklim panas. Menetapkan pertanian penambangan di lokasi dengan iklim yang sesuai dan sumber daya energi terbarukan dapat mengurangi penggunaan energi dan emisi karbon. Pemilihan lokasi yang cermat dapat meningkatkan keberlanjutan penambangan crypto.
Masa pakai perangkat penambangan yang pendek menyebabkan banyak limbah elektronik. Untuk mengurangi dampak lingkungan, penambang harus mendaur ulang dan menggunakan kembali peralatan mereka. Berkolaborasi dengan perusahaan daur ulang limbah elektronik dapat memastikan perangkat yang digunakan didaur ulang dengan benar. Mengoptimalkan penggunaan perangkat penambangan dalam aplikasi yang membutuhkan daya rendah juga dapat memperpanjang masa pakai perangkat dan mengurangi kerusakan lingkungan.
Kolaborasi antara perusahaan penambangan, pengembang, pembuat kebijakan, dan asosiasi lingkungan sangat penting untuk mencapai penambangan yang mendukung keberlanjutan. Standar sukarela di tingkat industri dapat mendorong kepatuhan dan akuntabilitas dalam praktik penambangan. Subsidi untuk energi terbarukan dan teknologi hemat energi di pembangkit listrik juga dapat mendorong praktik penambangan yang lebih hijau.
Memenuhi permintaan untuk penambangan crypto yang bersih adalah langkah yang mungkin dan diperlukan untuk memastikan masa depan industri cryptocurrency. Beralih ke sumber energi terbarukan, menggunakan perangkat keras hemat energi, menerapkan mekanisme konsensus alternatif, mengoptimalkan lokasi penambangan, mendaur ulang perangkat, dan berkolaborasi adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini. Dengan praktik berkelanjutan, kekuatan ekonomi revolusioner ini dapat berkembang tanpa merusak lingkungan.
Baca Juga: Dollar-Cost Averaging (DCA) untuk Investasi Bitcoin: Strategi & Panduan untuk Pemula
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
*Featured Image:Â Bitcoin News