Jakarta, Pintu News – Jaringan layer-2 Ethereum, Blast, telah mengurangi waktu penarikan dari 14 hari menjadi 7 hari. Perubahan ini diumumkan oleh tim pengembangan pada 16 Juli melalui posting di akun X mereka.
Sebelumnya, waktu penarikan yang lebih lama diperlukan untuk memberikan buffer bagi penarikan Lido, namun tim menyatakan bahwa waktu tunggu yang lebih lama kini tidak lagi diperlukan.
Menurut pengumuman yang diposting melalui X pada 17 Juli 2024, penarikan dari jaringan Blast sekarang hanya memerlukan waktu 7 hari, berkurang setengah dari waktu sebelumnya yang memakan waktu 14 hari.
Baca juga: Taruhan Pemilihan Presiden AS Dorong Volume Polymarket Sentuh Rekor $116 Juta di Bulan Juli!
Tim pengembang menyatakan bahwa mereka telah memantau penarikan selama empat bulan terakhir dan menyimpulkan bahwa buffer yang lebih kecil sudah cukup untuk menangani hampir semua aktivitas penarikan.
Namun, tim juga mengingatkan bahwa beberapa penarikan masih mungkin memerlukan waktu lebih dari tujuh hari, meskipun ini hanya akan terjadi dalam “keadaan langka.” Sementara itu, deposit dari Ethereum ke Blast masih hanya memerlukan “beberapa menit” untuk diproses.
Selain tu, perubahan ini juga diikuti dengan perubahan akun X resmi mereka dari @blast_l2 menjadi @blast. Beberapa kritikus menyatakan bahwa perubahan ini mungkin menunjukkan bahwa Blast tidak lagi berencana untuk tetap menjadi lapisan-2 Ethereum.
Jim, mantan kontributor Aave dan pengguna X, berspekulasi bahwa Blast mungkin akan menjadi rantai mandiri.
Jim menyatakan,
“Blast mengubah pegangan mereka menjadi @blast dari @Blast_L2 dan sekarang menyebut diri mereka ‘rantai fullstack.’ Pertama kalinya kita melihat rollup yang meninggalkan Ethereum untuk menjadi rantai mandiri.”
Namun, pendiri Blast, Tieshun Roquerre, juga dikenal sebagai “Pacman,” menyatakan dalam sebuah video bahwa menjadi lapisan-2 Ethereum hanyalah “detail implementasi” dan “tidak masalah” apakah jaringan dianggap sebagai “L2” atau tidak.
Ia menambahkan bahwa implementasi saat ini adalah sebagai L2, tetapi bisa berubah jika itu bermanfaat bagi pengguna.
Baca juga: Pengguna Degen Chain Kehilangan 90% Dana dalam Transfer Bridge, Apa yang Terjadi?
Pada 26 Juni, jaringan Blast meluncurkan fase pertama dari airdrop token BLAST mereka. Hari berikutnya, nilai token tersebut naik sebesar 40%. Namun, sejak itu, nilainya telah menurun menjadi $0,017, sedikit di bawah harga peluncurannya sebesar $0,02.
Pada saat penulisan (18/7/24), harga BLAST tercatat mengalami koreksi 4,06% dalam waktu 24 jam terakhir. BLAST sempat menyentuh harga tertingginya di Rp280,7 dan harga terendahnya di Rp265,9.
Secara keseluruhan, perubahan waktu penarikan dan spekulasi tentang masa depan jaringan Blast menunjukkan dinamika yang sedang berlangsung dalam pengembangan dan strategi jaringan lapisan-2.
Bagi pengguna, pengurangan waktu penarikan menjadi berita baik karena memudahkan akses ke dana mereka dengan lebih cepat.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: