Jakarta, Pintu News – Laporan terbaru dari pemerintah Singapura mengungkapkan bahwa teroris semakin banyak menggunakan crypto sebagai metode pendanaan, meskipun uang tunai masih menjadi cara utama mereka memperoleh dana. Artikel ini akan membahas temuan tersebut secara mendalam dan mengeksplorasi dampaknya terhadap regulasi dan keamanan global.
Laporan yang diterbitkan oleh pemerintah Singapura menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam penggunaan crypto oleh kelompok teroris untuk mendanai aktivitas mereka. Meskipun uang tunai tetap menjadi metode utama, crypto menawarkan keuntungan berupa anonimitas dan kemudahan transfer antar negara yang menarik bagi kelompok teroris.
Penggunaan crypto oleh teroris mencakup berbagai kegiatan, mulai dari pembelian senjata hingga pendanaan operasional harian. Keuntungan menggunakan crypto adalah kemampuan untuk menghindari deteksi oleh otoritas keuangan tradisional, sehingga menyulitkan upaya pelacakan dan pencegahan.
Baca Juga: Prediksi Fantastis: Harga XRP Diperkirakan Mencapai $100, Meroket 16.500%?
Meskipun penggunaan crypto meningkat, uang tunai masih menjadi metode pendanaan utama bagi kelompok teroris. Hal ini disebabkan oleh kemudahan akses dan kurangnya jejak digital yang ditinggalkan oleh transaksi tunai. Uang tunai memungkinkan kelompok teroris untuk melakukan transaksi secara anonim tanpa meninggalkan jejak yang mudah dilacak.
Namun, laporan juga mencatat bahwa penggunaan uang tunai memiliki keterbatasan, terutama dalam hal transfer antar negara. Dalam konteks inilah crypto mulai memainkan peran yang semakin penting, memungkinkan kelompok teroris untuk mentransfer dana dengan cepat dan efisien ke berbagai belahan dunia.
Temuan ini mendorong pemerintah Singapura dan negara-negara lain untuk memperketat regulasi crypto terkait penggunaan crypto. Tujuannya adalah untuk mencegah penyalahgunaan crypto oleh kelompok teroris dan memastikan bahwa transaksi dapat dilacak dan dimonitor dengan efektif.
Singapura telah mengambil langkah-langkah konkret dengan memperkenalkan regulasi yang lebih ketat terhadap bursa crypto dan penyedia layanan terkait. Selain itu, kolaborasi internasional juga diperkuat untuk berbagi informasi dan mengkoordinasikan upaya melawan pendanaan terorisme melalui crypto.
Laporan terbaru dari pemerintah Singapura menyoroti meningkatnya penggunaan crypto oleh kelompok teroris, meskipun uang tunai masih menjadi metode utama pendanaan. Temuan ini mendorong upaya global untuk memperketat regulasi dan meningkatkan kerjasama internasional dalam melawan pendanaan terorisme.
Baca Juga: 3 Token Crypto Mining yang Berpotensi Bikin Kamu Tajir Melintir di 2024!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: