Pendiri Tron, Justin Sun, Desak China untuk Reformasi Kebijakan Bitcoin!

Updated

July 30, 2024

Gambar Pendiri Tron, Justin Sun, Desak China untuk Reformasi Kebijakan Bitcoin!

Jakarta, Pintu News – Pendiri Tron, Justin Sun, telah mendesak China untuk mereformasi pendekatannya terhadap kebijakan Bitcoin, terutama ketika Amerika Serikat telah beralih ke kebijakan Bitcoin yang lebih menguntungkan sejak mantan Presiden Donald Trump secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Bitcoin dan sektor kripto.

Seruan untuk Reformasi

Justin Sun percaya bahwa jika China juga meningkatkan kebijakan Bitcoinnya, persaingan yang dihasilkan antara China dan AS dalam mengembangkan dan menerapkan kebijakan Bitcoin dapat mendorong seluruh industri maju.

Baca juga: Q atar Siapkan Kerangka Kerja Kripto: Legalitas Aset Digital di akhir Tahun 2024!

China 🇨🇳 also needs to step up. Since President Trump pushed for Bitcoin, U.S. 🇺🇸 policies have warmed. China should make further progress in this area. Competition between China and the U.S. in Bitcoin policy will benefit the entire industry. 👏
— H.E. Justin Sun 孙宇晨 (@justinsuntron) July 28, 2024

“China juga perlu melangkah lebih jauh. Sejak Presiden Trump mendorong Bitcoin, kebijakan AS telah lebih hangat. China harus membuat kemajuan lebih lanjut di bidang ini. Persaingan antara China dan AS dalam kebijakan Bitcoin akan menguntungkan seluruh industri,” kata Sun dalam sebuah posting di X.

Pernyataan Sun ini mengikuti pidato utama Trump baru-baru ini di konferensi Bitcoin 2024 di Nashville, di mana calon dari Partai Republik tersebut berjanji untuk memberhentikan Ketua SEC Gary Gensler dan membentuk cadangan strategis Bitcoin jika terpilih.

Kepemilikan Bitcoin oleh China dan AS

Baik China maupun AS memegang sejumlah besar Bitcoin, dengan kepemilikan gabungan sebesar 400.000 BTC, menurut data dari BitcoinTreasuries.net dan Arkham Intelligence.

Menurut laporan, pemerintah AS saat ini memegang lebih dari 213.000 BTC, yang bernilai sekitar $14,8 miliar.

Namun, jalur regulasi mereka berbeda, dengan AS mengevaluasi ulang pendiriannya di bawah pengaruh Trump, sementara China tetap memberlakukan pembatasan ketat pada kripto sejak 2017.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi: