Apakah kamu sedang mencari momen yang tepat untuk berinvestasi di bursa saham? Mengerti siklus bursa saham adalah kunci utama untuk memasuki pasar dengan timing yang tepat.
Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari tentang keempat fase siklus saham dan bagaimana pengetahuan ini dapat membantu kamu dalam membuat keputusan investasi yang lebih cerdas. Jangan lewatkan setiap detailnya, karena pemahaman yang mendalam tentang siklus ini bisa menjadi pembeda antara keuntungan dan kerugian dalam investasi sahammu.
Siklus saham adalah pola pergerakan harga saham yang terjadi dalam periode tertentu dan terulang dari waktu ke waktu. Siklus ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, politik, dan psikologi pasar. Memahami siklus ini penting bagi investor untuk menentukan strategi pembelian atau penjualan saham.
Baca Juga: Apa Itu Idle Money dan Bagaimana Cara Mengelolanya?
Siklus saham terdiri dari empat fase utama: Akumulasi, Mark Up, Distribusi, dan Mark Down. Setiap fase memiliki karakteristik yang berbeda dan menawarkan peluang serta risiko yang berbeda pula. Dengan memahami setiap fase, kamu bisa lebih siap dalam menghadapi fluktuasi pasar dan mengoptimalkan investasi sahammu.
Fase akumulasi adalah titik awal dari siklus saham, di mana harga saham cenderung bergerak datar atau sideways. Ini adalah saat investor institusional mulai mengumpulkan saham secara bertahap untuk menghindari kenaikan harga yang tajam.
Fase ini bisa berlangsung lama, terkadang bertahun-tahun, dan seringkali diabaikan oleh investor ritel karena pergerakan harganya yang kurang menarik. Namun, bagi investor jangka panjang, ini adalah kesempatan untuk memposisikan diri dalam saham yang potensial sebelum masuk ke fase selanjutnya.
Setelah fase akumulasi, fase mark up dimulai ketika harga saham menembus level resistensi dan mulai naik. Ini adalah fase di mana investor yang tidak membeli di fase akumulasi mulai tertarik dan ikut membeli saham.
Pada fase ini, investor dapat menggunakan analisis teknikal untuk mengidentifikasi tren dan level support serta resistensi. Fase mark up seringkali menarik perhatian lebih banyak investor dan dapat memperkuat tren naik hingga mencapai puncaknya.
Fase distribusi adalah fase di mana harga saham mencapai puncaknya dan investor mulai menjual saham mereka. Ini adalah fase rotasi di mana pembeli awal dan pembeli yang datang belakangan mulai keluar dari pasar.
Fase distribusi seringkali ditandai dengan volume perdagangan tertinggi karena sentimen bullish yang sangat tinggi. Namun, jika pembeli baru tidak dapat menyerap penjualan, harga saham dapat runtuh.
Fase mark down adalah fase terakhir dari siklus saham, di mana harga saham turun secara signifikan. Ini adalah fase yang ingin dihindari oleh banyak investor karena bisa berarti kerugian besar bagi mereka yang membeli di fase distribusi.
Fase ini biasanya berakhir ketika harga saham mencapai level support kritis dan volume perdagangan meningkat secara drastis, menandakan bahwa penjualan bersih telah habis dan saham siap kembali ke fase akumulasi.
Memahami keempat fase siklus saham adalah langkah penting dalam mengembangkan strategi investasi yang sukses. Dengan pengetahuan ini, kamu dapat lebih baik dalam menentukan kapan harus membeli atau menjual saham.
Baca Juga: Memahami ESG: Bagaimana Strategi Investasi Berkelanjutan Ini Bekerja dengan ESG
Ingatlah bahwa tidak ada strategi yang sempurna, tetapi dengan memahami siklus saham, kamu dapat meningkatkan peluangmu untuk sukses dalam investasi saham.