Dalam artikel ini, kita akan menyelami dunia keuangan dengan mengeksplorasi konsep nilai intrinsik dan ekstrinsik uang. Kita akan mempelajari bagaimana uang dinilai tidak hanya dari materinya, tetapi juga dari nilai tambah yang dimiliki.
Seiring dengan contoh-contoh praktis, kita akan memahami bagaimana nilai uang beroperasi dalam konteks yang lebih luas dan kompleks. Mari bersama-sama mengungkap rahasia di balik nilai uang yang kita gunakan setiap hari.
Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya atau nilai dasar dari suatu aset atau investasi. Dalam konteks opsi, nilai intrinsik adalah sejauh mana opsi tersebut berada dalam uang (in-the-money).
Baca juga: Dampak Spillover dalam Ekonomi: Jenis dan Implikasinya
Untuk opsi beli (call options), nilai intrinsik adalah sejauh mana harga pasar saat ini dari aset yang mendasarinya melebihi harga strike. Sementara untuk opsi jual (put options), nilai intrinsik adalah sejauh mana harga strike melebihi harga pasar saat ini.
Lebih lanjut, nilai intrinsik ini mewakili nilai minimum dari opsi tersebut. Jika opsi tersebut dieksekusi, nilai ini bisa direalisasikan dengan menjual aset yang mendasarinya di harga pasar saat ini.
Namun, perlu diingat bahwa opsi hanya memiliki nilai intrinsik jika opsi tersebut berada dalam uang. Jika opsi tersebut berada pada uang (at-the-money) atau di luar uang (out-of-the-money), maka opsi tersebut tidak memiliki nilai intrinsik.
Contohnya kamu memiliki opsi beli untuk saham XYZ dengan harga strike $20. Saat ini, saham XYZ diperdagangkan di pasar dengan harga $22. Dalam hal ini, opsi kamu berada dalam uang karena harga pasar saat ini melebihi harga strike.
Nilai intrinsik dari opsi kamu adalah $2 ($22 – $20). Jadi, jika kamu memutuskan untuk menjalankan opsi kamu dan menjual saham XYZ di pasar, kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar $2 per saham.
Sementara itu, nilai ekstrinsik adalah nilai tambahan dari opsi di atas nilai intrinsiknya. Nilai ini mewakili premi yang dibayar untuk opsi berdasarkan seberapa mungkin opsi tersebut akan menguntungkan pada saat jatuh tempo.
Nilai ekstrinsik ini berasal dari ketidakpastian tentang bagaimana harga pasar yang mendasarinya akan bergerak di masa depan. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekstrinsik antara lain waktu hingga jatuh tempo, volatilitas, dan suku bunga.
Berbeda dengan nilai intrinsik, opsi yang berada dalam uang dan di luar uang bisa memiliki nilai ekstrinsik. Nilai ekstrinsik ini akan berkurang seiring waktu saat mendekati tanggal jatuh tempo hingga hanya nilai intrinsik yang tersisa.
Baca juga: Apa itu White Collar Crime dan Contohnya?
Contohnya kamu memiliki opsi beli untuk saham XYZ dengan harga strike $20 dan opsi tersebut diperdagangkan di pasar dengan harga $2.50. Nilai intrinsik dari opsi tersebut adalah $2, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Jadi, nilai ekstrinsik dari opsi tersebut adalah $0.50 ($2.50 – $2). Nilai ini mewakili premi yang dibayar oleh pembeli opsi untuk potensi keuntungan di masa depan.
Aspek | Nilai Intrinsik | Nilai Ekstrinsik |
---|---|---|
Definisi | Nilai sebenarnya atau nilai dasar dari suatu aset atau investasi. | Nilai tambahan dari opsi di atas nilai intrinsiknya. |
Contoh | Jika opsi beli dengan harga strike $20 dan harga pasar saat ini $22, maka nilai intrinsiknya adalah $2. | Jika opsi tersebut diperdagangkan di pasar dengan harga $2.50, maka nilai ekstrinsiknya adalah $0.50. |
Faktor yang Mempengaruhi | Harga pasar saat ini dan harga strike. | Waktu hingga jatuh tempo, volatilitas, dan suku bunga. |
Memahami nilai intrinsik dan ekstrinsik sangat penting dalam dunia investasi, terutama dalam trading opsi. Dengan memahami kedua konsep ini, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih baik dan menguntungkan. Jadi, jangan ragu untuk terus belajar dan menggali pengetahuan tentang investasi. Ingat, pengetahuan adalah kunci keberhasilan dalam investasi.
Referensi: