Pada umumnya, setiap instrumen investasi pastinya memiliki risiko. Oleh karena itu, para investor biasanya menggunakan hedging atau lindung nilai sebagai strategi mitigasi risiko agar kerugian yang mungkin dialami di kemudian hari bisa diminimalisir. Dalam artikel ini akan dibahas lengkap mengenai pengertian, jenis, dan contoh hedging dalam dunia investasi.
Secara etimologis, hedging berasal dari Bahasa Inggris, yaitu “hedge” yang artinya lindung nilai. Sementara itu secara terminologis, hedging adalah tindakan untuk mengurangi ketidakpastian dari gerakan harga aset di masa yang akan datang [Christopher Pass, 1999]
Di sisi lain, menurut Investopedia, hedging adalah strategi manajemen risiko yang diterapkan untuk mengimbangi kerugian dalam investasi dengan mengambil posisi yang berlawanan terhadap aset terkait. Hedging dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan berkurangnya atau hilangnya nilai sebuah aset.
Hedging atau lindung nilai adalah strategi penyeimbang yang bisa diterapkan hampir di semua jenis investasi. Salah satu cara melakukan hedging yang paling populer adalah melalui instrumen derivatif yang nilainya diukur berdasarkan aset dasarnya (underlying asset).
Sebagai contohnya, seorang investor membeli saham perusahaan dengan harapan harganya akan naik di kemudian hari. Sayangnya, harga saham justru menurun drastis dan membuat investor mengalami kerugian.
Insiden kerugian tersebut bisa dimitigasi jika sang investor menggunakan opsi, yaitu kontrak yang memungkinkan investor untuk menjual atau membeli saham pada harga yang telah disetujui sebelumnya dalam kurun waktu yang disepakati. Dalam hal ini, investor bisa menggunakan put option, sehingga saham bisa dijual dengan harga yang telah disepakati di awal guna meminimalisir kerugian ketika harga saham menurun.
Keuntungan dan kerugian hedging harus kamu pahami baik-baik untuk bisa melakukan strategi hedging secara tepat.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, salah satu keuntungan penerapan hedging adalah bisa mencegah kerugian yang terlalu besar dari pengambilan keputusan investasi yang dilakukan seseorang.
Meskipun hedging adalah strategi yang digunakan untuk mengimbangi atau menekan risiko, bukan berarti hedging tidak memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan hedging adalah investor mungkin melewatkan potensi keuntungan yang berharga dengan melakukan hedging.
Sebagai contohnya jika investor bitcoin melakukan pembelian aset di angka Rp500 juta, lalu melakukan strategi hedging dalam bentuk put option di harga Rp450 juta. Jika aset turun ke angka Rp400 juta, maka investor masih bisa menjual aset tersebut dengan harga Rp450 juta dan menghindari kerugian. Namun, apabila penurunan harga aset hanyalah koreksi sesaat dan keesokan harinya harga aset meningkat hingga Rp600 juta, maka investor kehilangan kesempatan yang berharga untuk memperoleh keuntungan.
Selain metode derivatif, Corporate Finance Institute mengungkapkan bahwa terdapat tiga strategi hedging lainnya yang bisa diterapkan oleh investor. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Ada peribahasa yang mengatakan, “jangan menaruh semua telur di dalam keranjang yang sama”. Hal ini juga berlaku untuk investasi. Diversifikasi adalah strategi alokasi dana ke berbagai macam aset investasi yang tidak saling terkait satu sama lain sehingga jika salah satu aset mengalami penurunan nilai, keuntungan dari aset lain bisa menutupi performa aset bersangkutan.
Misalnya, seorang investor yang membeli saham hotel dan saham rumah sakit swasta. Jika industri pariwisata sedang loyo, aset lainnya relatif tidak akan terpengaruh karena tidak saling terkait.
Pada dasarnya, average down dalam hedging adalah pembelian lebih banyak unit sebuah produk investasi meskipun nilainya menurun. Mengapa demikian?
Jika harga saham yang sudah mereka beli sebelumnya menurun secara signifikan, mereka justru membeli lebih banyak saham lagi di harga yang lebih rendah. Ketika harga aset naik namun masih lebih rendah dari harga pembelian pertama, keuntungan dari pembelian kedua sudah dapat mengimbangi kerugian dari pembelian pertama.
Ini merupakan strategi hedging yang paling sederhana. Singkatnya, seorang investor tetap menyimpan sejumlah uang tunai di tabungan dengan bunga yang cukup tinggi dan bisa dananya bisa ditarik kapan saja. Uang tunai ini digunakan sebagai lindung nilai atau hedging terhadap potensi kerugian aset investasi lainnya yang mengalami fluktuasi harga.
Nah, itu dia pengertian, jenis-jenis hingga contoh hedging dalam investasi. Salah satu cara melakukan lindung nilai atau hedging adalah dengan diversifikasi aset. Jika satu aset mengalami penurunan nilai, maka kerugian bisa ditekan dengan peningkatan nilai aset lainnya.
Untuk kamu yang hendak melakukan diversifikasi aset, crypto mungkin bisa jadi pilihan yang menarik. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 6,5 juta orang dan melampaui investor pasar modal.
Di Pintu, jual beli bitcoin dan aset crypto lainnya bisa dimulai dari Rp11.000 saja, lho! Investasi dan trading aset digital bisa kamu lakukan secara mudah dari mana saja.
Referensi:
Christopher Pass. 1997. Kamus Lengkap Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Clear Tax, Know the Importance of Hedging. Diakses tanggal: 13-09-2021.
Corporate Finance Institute, Hedging. Diakses tanggal: 13-09-2021.
Kimberly Amadeo, Hedging and How It Works, With Examples. Diakses tanggal: 13-09-2021.
Lucas Downey, Hedge. Diakses tanggal: 13-09-2021.
Phemex, Hedging Bitcoin: A Crypto Risk Management Strategy. Diakses tanggal: 13-09-2021.
The Investopedia Team, A Beginner’s Guide to Hedging. Diakses tanggal: 13-09-2021.