Pasar saham, valas, dan juga pasar komoditas tidak pernah lepas dari volatility atau naik turunnya harga. Bahkan, volatility adalah sesuatu yang diharapkan oleh sebagian orang baik trader maupun investor. Hal ini dikarenakan volatilitas dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan.
Bagi investor yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi pasti sudah tidak asing lagi dengan volatility. Yang mana volatility ini sangat berpengaruh terhadap jumlah ketidakpastian atau risiko terkait dengan ukuran perubahan nilai suatu aset yang diperdagangkan. Volatilitas yang lebih tinggi menunjukkan nilai sekuritas yang tersebar pada rentang nilai yang lebih besar. Berikut penjelasan lebih rinci dari volatility.
Volatility adalah ukuran statistik dari disperse atau penyebaran pengembalian untuk keamanan atau indeks pasar dalam periode tertentu. Istilah lain yang memiliki makna yang sama dengan volatility adalah market mood atau market sentimen. Ketika volatility sedang rendah, kondisi pasar uang sedang stabil, baik pembeli maupun penjual tidak sedang mendominasi perdagangan. Begitu juga sebaliknya, saat volatility tinggi, harga bisa terjun bebas maupun melonjak tajam.
Maka dari itu, kebanyakan investor akan menghitung volatility dengan mempertimbangkan harga di masa lalu untuk memprediksi masa depan. Dalam penentuannya, volatility berhubungan dengan beta dan deviasi standar. Beta adalah cara mengukur risiko sistematis atau resiko pasar. Sedangkan deviasi standar adalah cara mengukur risiko total yang terdiri dari risiko sistematis dan tidak sistematis.
Volatility adalah variabel penting untuk menghitung harga suatu aset.Volatility menunjukkan seberapa besar harga aset berubah dibanding harga rata-rata, aset dengan volatility yang tinggi sering dianggap lebih beresiko daripada aset yang kurang volatile. Hal ini dikarenakan sulitnya untuk melakukan prediksi harga.Â
Volatility dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal ini sulit sekali untuk diketahui faktor mana yang menyebabkan suatu pergerakan harga pada suatu pasar. Namun, beberapa faktor dengan sangat jelas dapat digunakan untuk indikator dalam memprediksi tingkat volatility suatu harga. Beberapa jenis volatilitas dapat dibedakan menjadi beberapa macam, berikut ini penjelasannya:
Tingkat tinggi rendahnya harga disebabkan oleh tiga faktor yang mengubah harga. Ketiga faktor ini memiliki keterkaitannya dengan mengubah penawaran dan permintaan. Faktor penyebab volatility diantaranya :
Musiman
Yang pertama adalah musim terdiri dari musim dingin, musim salju, musim panas, dan musim gugur. Perubahan musim sangat berpengaruh dalam aktivitas yang dilakukan manusia, sebagai contohnya harga kamar hotel resor naik di musim dingin, ketika orang ingin menjauh dari salju. Mereka mampir di musim panas, saat para wisatawan puas bepergian di sekitar. Itu adalah contoh volatilitas permintaan dan harga yang disebabkan oleh perubahan musim yang teratur.Â
Cuaca
Faktor kedua yang mempengaruhi volatilitas harga adalah cuaca. Cuaca sangat menentukan tingkat keberhasilan sebuah misi setiap manusia. Misalnya, harga pertanian bergantung pada pemasok. Sehingga petani dan buruh lainnya bergantung pada cuaca yang mendukung panen yang melimpah, seperti halnya cuaca ekstrim angin topan dapat membuat harga gas melonjak dengan menghancurkan kilang dan jaringan pipa.
Emosi
Faktor terakhir yang mempengaruhi volatility adalah tingkat emosi. Ketika investor khawatir, mereka memperburuk volatility apapun yang mereka beli. Itu sebabnya harga komoditas begitu bergejolak sehingga trader merasa perlu melakukan sesuatu adar tingkat kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu fatal.Â
Status emosional para pedagang adalah salah satu alasan mengapa harga gas seringkali sangat tinggi. Misalnya, pada bulan Februari 2012, Amerika Serikat dan Eropa mengancam sanksi terhadap Iran karena mengembangkan senjata nuklir. Sebagai pembalasan, Iran mengancam akan menutup selat Hormuz, berpotensi membatasi pasokan minyak. Meskipun pasokan minyak tidak berubah para trader menawar harga minyak hingga hamper $ 110 di bulan maret harga gas naik menjadi $ 3, 87 per gallon.
Volatilitas saham dapat dilihat dari pengukuran beta. Volatilitas dapat memperlihatkan kualitas harga sekuritas yang berhubungan dengan indeks S&P 500. Jika harga saham dengan beta kurang dari 1.0, itu artinya harga sulit untuk diubah. Apabila bergerak bersama indeks secara sempurna, nilai beta menjadi 1.0. sementara itu, kalau nilainya lebih dari 1.0, berarti harga kurang stabil.
Para ekonom mengembangkan pengukuran ini karena harga beberapa saham sangat tidak stabil, ketidakpastian itu membuat saham tersebut menjadi investasi yang lebih beresiko. Akibatnya, investor menginginkan pengembalian yang lebih tinggi untuk ketidakpastian yang meningkat. Perusahaan dengan saham yang sangat volatility perlu tumbuh secara menguntungkan. Dengan menunjukkan peningkatan dramatis dalam pendapatan dan harga saham dari waktu ke waktu atau membayar deviden yang tinggi.
Volatilitas historis yang berkenaan dengan sejarah atau ada hubungan dengan masa lampau di dalam kegiatan perdagangan valuta asing. Sehingga dapat diartikan bahwa volatilitas historis adalah seberapa banyak volatilitas yang dimiliki suatu saham selama 12 bulan terakhir atau 1 tahun periode.Â
Ketidakstabilan harga jika harga saham dalam satu tahun terakhir mengalami gejolak variasi yang tinggi, sehingga saham ini akan beresiko. Salah satu cara dalam mengurangi tingkat resiko yang tinggi dengan mempelajari grafik pada titik terendah kemudian menahan penjualan saham dalam waktu yang lama sebelum harganya kembali ke tempat yang semula sehingga dapat menjual untuk mendapatkan keuntungan.Â
Mengetahui volatilitas tersirat dari suatu saham dengan melihat seberapa besar variasi harga opsi berjangka. Jika harga opsi mulai naik, berarti volatilitas tersirat meningkat, semua hal lain dianggap sama.
Volatilitas pasar merupakan harga yang berubah cepat dipasar manapun. Termasuk jenis pasar saham, komoditas, dan valuta asing.Â
Volatilitas dapat terjadi karena berbagai faktor, penyebab volatilitas diantaranya :
Hal ini tergantung dari pemerintah yang mengatur industri dan mempengaruhi ekonomi ketika membuat keputusan tentang perjanjian perdagangan, undang undang, dan kebijakan.
Peristiwa spesifik dapat menyebabkan volatilitas dalam suatu industri atau sektor. Seperti halnya sektor minyak dimana penghasilan minyak naik maka distributor juga naik, diharapkan akan sama sama diuntungkan.
Kinerja perusahaan sangat berpengaruh dalam dunia saham, karena volatilitas tidak selalu berlaku diseluruh pasar dan dapat berhubungan dengan perusahaan,
Menentukan volatilitas sekuritas adalah menghitung deviasi standar harga selama periode tertentu.
Langkah langkah menghitung volatility :
Anda ingin mengetahui volatilitas saham PT. XYZ selama 2 hari terakhir.
Harga saham diberikan dibawah ini :
Hari 1 $ 10
Hari 2 $ 8
Untuk menghitung volatilitas harga, kita perlu :
($ 10 + $ 8)/2 = $ 9
Hari 1 : $9 = -$1
Hari 2 : $8 = $1
Hari 1 : -1 = 1
Hari 2 : 1 = 1
Kemudian dijumlahkan : 1 + 1 = 2
2/2 = 1
Simpang baku = 1 ( akar kuadrat dari 1 )
Volatility adalah hal penting yang perlu diketahui setiap trader dan investor. Dengan memahami konsep, definisi, dan cara menghitung nilai volatility suatu aset, kamu diharapkan mampu memitigasi risiko dengan baik. Salah satu penerapan penggunaan volatility adalah pada pasar kripto.
Pasar kripto memperdagangkan aset dengan volatility yang tinggi sehingga dapat dikatakan sebagai komoditas yang high risk and high return. Namun kamu gak perlu khawatir, sebab volatility adalah sesuatu yang bisa diantisipasi dengan strategi yang tepat. Di pintu.co.id kamu bisa melakukan trading dan investasi aset kripto hanya dengan Rp11.000 saja. Dengan begitu kamu bisa langsung praktik dan meraih keuntungan optimal sekarang juga.
Referensi :
Adam Hayes, Volatility, diakses tanggal 23 Februari 2022
corporatefinanceinstitute.com, Volatility, diakses tanggal 23 Februari 2022
Zipmex.com, volatilitas, diakses tanggal 23 Februari 2022