
Jakarta, Pintu News – Setelah reli besar pasca pelantikan Presiden AS Donald Trump, harga Bitcoin kini berkonsolidasi di antara $100.000 (sekitar Rp1,62 miliar) dan $110.000 (sekitar Rp1,78 miliar).
Pada 21 Januari 2025, BTC mencatat kenaikan 3,78%, tetapi mulai menunjukkan pola pergerakan sideways dalam 24 jam terakhir.
Analis pasar percaya bahwa pola konsolidasi ini kemungkinan akan bertahan hingga pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28–29 Januari.
Trader crypto bernama Krillin menyebutkan, “Kami kemungkinan akan berkonsolidasi di antara $100K dan $110K hingga akhir bulan, kecuali ada kejutan dari Bank of Japan.”
Simak berita lengkapnya berikut ini!
Konsolidasi harga Bitcoin berkaitan erat dengan kebijakan moneter AS. Menurut CME FedWatch Tool, kemungkinan besar suku bunga akan tetap berada di kisaran 4,25%–4,5%, dengan probabilitas 99,5%.

Jika konferensi pers FOMC memberikan indikasi pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) untuk meningkatkan likuiditas pasar, BTC berpotensi mengalami reli lebih lanjut.
QE dapat menjadi katalis positif bagi aset berisiko, termasuk Bitcoin, karena langkah tersebut akan meningkatkan aliran likuiditas ke pasar. Namun, ini masih spekulasi, dan arah pasar yang lebih jelas baru akan terlihat setelah pertemuan FOMC.
Baca juga: CME Siap Luncurkan XRP dan SOL Futures pada Februari, Gimana Regulasinya?
Meskipun Bitcoin mencapai tonggak psikologis $100.000, data menunjukkan penurunan dalam arus masuk modal setelah level tersebut tercapai. Menurut Glassnode, perubahan posisi bersih kapitalisasi realisasi BTC turun dari 12,5% menjadi di bawah 5% sejak November 2024.
Data ini mengindikasikan bahwa jumlah BTC yang diperdagangkan di harga di atas $100.000 jauh lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Selain itu, keuntungan realisasi bersih BTC, yang memuncak di $4,5 miliar (sekitar Rp72,9 triliun) pada Desember 2024, turun drastis menjadi $316,7 juta (sekitar Rp5,1 triliun) di Januari 2025.
Baca juga: ETF Ethereum Staking Siap Diluncurkan? Ini Penjelasan Pendiri Consensys, Joe Lubin!
Terlepas dari likuiditas yang masih rendah, beberapa analis optimis terhadap potensi Bitcoin di jangka panjang. Berdasarkan analisis teknikal mingguan, indikator RSI menunjukkan pola serupa dengan periode bullish sebelumnya, seperti Maret 2017 dan September 2020.
Analis dari Bitcoindata21 percaya bahwa kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan dapat berlipat ganda dalam enam hingga delapan minggu ke depan. Analis tersebut memproyeksikan harga Bitcoin bisa mencapai $150.000 (sekitar Rp2,43 miliar) jika pola bullish tetap bertahan.
Kesimpulan
Saat pasar menunggu hasil pertemuan FOMC, harga Bitcoin terus berkonsolidasi di kisaran $100.000–$110.000. Dengan kemungkinan pelonggaran kuantitatif dan pemulihan minat investor, Bitcoin memiliki peluang untuk melanjutkan tren bullish menuju target jangka panjang di $150.000.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi