Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Lainnya
Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Jakarta, Pintu News – Paolo Ardoino, CEO Tether, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perubahan yang diusulkan dalam legislasi stablecoin yang sedang dibahas di Capitol Hill.
Menurut Ardoino, perubahan ini tampaknya dirancang untuk mengisolasi Tether dari pasar stablecoin di Amerika Serikat.
Vance Spencer, pendiri bersama Framework Ventures, juga menyoroti bahwa perubahan tersebut mungkin akan membatasi akses issuer stablecoin internasional ke pasar Treasury AS.
Simak berita lengkapnya berikut ini!
Perubahan yang diusulkan dalam RUU stablecoin dapat mempengaruhi kemampuan Tether dan issuer lain yang berbasis di luar negeri untuk mengakses aset cadangan kunci seperti Treasury Bills.
Tether USDT0.34%->Harga USDT Saat IniRp 16.6300.34%Market CapRp 2.262 TriliunVolume TradingRp 1.474 TriliunSuplai BeredarRp 140,6 Miliar, yang merupakan salah satu stablecoin terbesar yang dipegang dengan dolar AS, sangat bergantung pada Treasury Bills untuk sebagian besar cadangannya. Jika akses ini terputus, bisa jadi akan mengubah dinamika pasar stablecoin secara signifikan.
Perubahan ini juga mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas tentang pengaruh dan kontrol pasar stablecoin oleh entitas AS. Circle, pesaing utama Tether dan penerbit stablecoin terbesar kedua, telah memulai relokasi ke New York, yang mungkin memberikan mereka keuntungan dalam menghadapi perubahan regulasi ini.
Baca juga: Prediksi Matt Hougan: “Bitcoin (BTC) Akan Recovery, Sedangkan Memecoin Terpuruk!”
Spencer mengkritik keras usulan perubahan tersebut, menyebutnya sebagai upaya “penangkapan regulasi” yang terang-terangan oleh pemain AS yang dilakukan dengan mengorbankan kepentingan nasional AS.
Menurutnya, ini akan menguntungkan beberapa entitas tertentu sambil merugikan yang lain, khususnya Tether. Kritik ini menyoroti pertarungan yang semakin meningkat antara perusahaan-perusahaan besar dalam industri stablecoin.
CEO Tether, Paolo Ardoino, menanggapi dengan menyatakan bahwa pesaing menggunakan koneksi politik untuk mengisolasi Tether dari lanskap stablecoin AS. Meskipun Ardoino tidak secara langsung menyebutkan nama perusahaan, banyak yang menduga bahwa Circle mungkin terlibat dalam upaya tersebut.
Baca juga: Bernstein: “Pasar Crypto Memecoin Akan Beralih ke Token dengan Utilitas”, Ini Analisanya!
Jika perubahan dalam RUU stablecoin ini diberlakukan, dampaknya tidak hanya akan terasa oleh Tether tetapi juga oleh pasar stablecoin global secara keseluruhan. Tether telah membangun jaringan distribusi fisik dan digital yang luas selama dekade terakhir, yang mencakup ribuan kios di Afrika dan Amerika Selatan hingga remitansi digital.
Pembatasan akses ke aset cadangan seperti Treasury Bills bisa memaksa Tether dan issuer lain untuk mencari alternatif lain, yang mungkin tidak seefisien atau seaman Treasury Bills. Ini juga bisa mengurangi dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia, yang telah diperkuat oleh penyebaran stablecoin seperti Tether (USDT).
Dengan perubahan yang diusulkan dalam RUU stablecoin, masa depan Tether dan stablecoin lainnya mungkin menghadapi tantangan baru. Meskipun ada kekhawatiran tentang “pembunuhan” Tether, perusahaan tersebut telah menunjukkan ketahanan dan adaptasi dalam menghadapi tantangan sebelumnya. Bagaimanapun, perubahan dalam regulasi ini akan memainkan peran kunci dalam menentukan arah masa depan industri stablecoin.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.
Lihat Aset di Artikel Ini
0.3%
Harga Tether (24 Jam)
0.36%
Kapitalisasi Pasar
Rp 2.262 Triliun
Volume Global (24 Jam)
Rp 1.474 Triliun
Suplai yang Beredar
Rp 140,6 Miliar