Harga Ethereum Anjlok 4% Hari Ini (28/2/25): Apa yang Jadi Pemicu Penurunan Harga ETH?
Jakarta, Pintu News ā Ethereum mengalami tekanan jual yang signifikan pada 28 Februari 2025, dengan harga turun 4% ke level $2,217(Rp36,9 juta).
Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya volatilitas pasar crypto, yang dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian makroekonomi hingga dampak peretasan Bybit yang masih berlanjut.
Lantas, apa saja faktor utama yang mendorong pelemahan harga ETH hari ini? Simak analisis lengkapnya di bawah ini.
Harga Ethereum Turun 4,43% dalam Waktu 24 Jam
Pada 28 Februari 2025, harga Ethereum (ETH) tercatat berada di sekitar $2,217 atau Rp36.931.277, mengalami penurunan 4,43% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, ETH sempat menyentuh level tertinggi Rp39.197.294, sebelum akhirnya terkoreksi dan turun mendekati level terendah Rp36.457.276.
Saat penulisan, data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar Ethereum berada di sekitar $267.75 miliar, dengan volume perdagangan harian yang juga anjlok 13% menjadi $25.47 miliar dalam waktu 24 jam terakhir.
Lalu, apa yang terjadi dengan harga Ethereum hari ini?
Faktor Utama di Balik Penurunan Harga Ethereum
Dilansir dari FX Street (27/2/25), Ethereum menghadapi tekanan jual yang kuat minggu ini setelah kehilangan level support psikologis di $2.500, yang memicu gelombang likuidasi besar-besaran.
Pada Kamis, ETH sempat merosot hingga $2.327, menghapus keuntungan yang baru saja diperoleh dan semakin memperkuat sentimen bearish di pasar. Dan kini, ETH kembali merosot ke level $2,217.
Menurut laporan, penurunan ini terjadi setelah penyelesaian kasus peretasan Bybit, di mana peretas yang diduga terkait dengan kelompok Lazarus asal Korea Utara mencuri lebih dari 400.000 ETH.
Awalnya, Ethereum masih bertahan di atas $2.800, sementara komunitas crypto memperdebatkan berbagai solusi dan dampaknya terhadap pasar. Namun, meskipun Bybit dengan cepat menanggapi insiden ini dengan mengembalikan dana pelanggan sepenuhnya serta mengirimkan lebih dari 100.000 ETH ke bursa mitra seperti Binance dan Bitget yang menyediakan likuiditas darurat, sentimen pasar tetap negatif.
Upaya pemulihan semakin dipersulit setelah pengembang Ethereum menolak opsi rollback, sehingga penyelesaian kasus ini sepenuhnya diserahkan kepada otoritas hukum.
Baca juga: Vitalik Buterin Dorong Adopsi Fungsi Hash Poseidon untuk Ethereum, Apa Keuntungannya?
Selain itu, data on-chain menunjukkan bahwa sebagian ETH yang dicuri telah dicuci melalui meme coin berbasis Solana , menimbulkan kekhawatiran bahwa pemulihan dana yang hilang akan menjadi proses panjang dan rumit, yang semakin menekan harga ETH.
Dampak Pengumuman Tarif Baru dari Presiden Trump
Di sisi lain, faktor makroekonomi juga berkontribusi terhadap pelemahan Ethereum. Pada Senin, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru untuk impor dari Kanada dan Meksiko, yang meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap inflasi yang lebih tinggi.
Gabungan ketidakpastian akibat peretasan Bybit serta sentimen risk-off yang dipicu kebijakan perdagangan AS menjadi dua faktor utama yang mendorong penurunan tajam harga Ethereum.
Mendekati penerapan tarif dagang AS pada 1 Maret 2025, investor semakin menunjukkan perilaku risk-off, menghindari aset berisiko seperti Ethereum.
Selain itu, kekhawatiran terus meningkat terkait dampak dana hasil peretasan Bybit terhadap likuiditas pasar, karena ETH yang dicuri masih terus beredar melalui saluran pencucian uang.
Tekanan Jual Berlanjut: Tarif Dagang AS dan Dampak Peretasan Bybit Bayangi Ethereum
Mengutip laporan FX Street, di pasar derivatif, trader short memanfaatkan pelemahan Ethereum untuk meraup keuntungan. Berdasarkan data likuidasi dari Coinglass, total likuidasi Ethereum dalam 24 jam terakhir mencapai $124 juta.
Baca juga: Setelah Cetak ATH Baru, Berapa Harga Pi Network ke Rupiah Hari Ini (28/2/25)?
Menariknya, trader long mengalami kerugian terbesar, dengan total likuidasi mencapai $99,77 juta, sementara posisi short hanya kehilangan $24,85 juta. Ini berarti likuidasi posisi long lebih besar hampir 75% dibanding short, menunjukkan bahwa bearish traders saat ini memegang kendali pasar.
Ketidakseimbangan ini mengindikasikan bahwa banyak posisi long dengan leverage terjebak dalam tekanan jual, menyebabkan forced sell-offs yang semakin memperburuk penurunan harga ETH.
Dengan sentimen bearish yang masih mendominasi, trader short dapat terus memperpanjang keunggulan mereka dalam beberapa hari ke depan.
Jika ETH gagal merebut kembali level $2.500 dalam waktu dekat, tekanan jual dapat semakin meningkat, dengan para bear menargetkan level support lebih rendah demi keuntungan lebih besar dari posisi short dengan leverage.
Itu dia informasi terkini seputarĀ berita cryptoĀ hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputarĀ akademi cryptoĀ dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto danĀ blockchain.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduhĀ Pintu CryptoĀ melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau klikĀ Login PintuĀ jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- FX Street. Ethereum price analysis: Short traders in profit as ETH loses $2,500 support despite Bybit hack resolution. Diakses pada 28 Februari 2025
