Dampak Kebijakan Tarif Trump: Warisan Ekonomi yang Berlanjut

Di-update
March 10, 2025
Gambar Dampak Kebijakan Tarif Trump: Warisan Ekonomi yang Berlanjut

Jakarta, Pintu News – Meskipun Donald Trump telah meninggalkan jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat, kebijakan tarif yang diterapkannya masih berdampak pada dunia usaha. Para ekonom menyatakan bahwa perang dagang yang dimulai oleh pemerintahan Trump belum berakhir, dan perusahaan-perusahaan masih menghadapi kenaikan biaya serta tekanan dari persaingan global.

Sejumlah tarif, termasuk yang dikenakan pada barang-barang asal Tiongkok dan bahan baku industri, tetap berlaku hingga saat ini. Situasi ini menunjukkan bahwa membatalkan kebijakan tarif tidak semudah saat menerapkannya. Bahkan, dampak jangka panjang dari kebijakan tarif seperti yang diberlakukan oleh Presiden George W. Bush terhadap baja masih terasa hingga saat ini, sebagaimana ditemukan dalam penelitian oleh Lydia Cox, seorang profesor ekonomi di University of Wisconsin-Madison.

Kenaikan Biaya dan Ketidakpastian bagi Industri

Tarif yang diberlakukan Trump mencakup berbagai jenis barang, mulai dari minuman hingga pesawat terbang dan mesin cuci. Berbeda dengan kebijakan tarif sebelumnya yang memiliki tujuan yang jelas, kebijakan Trump sering kali berubah-ubah—terkadang bertujuan melindungi manufaktur AS, di lain waktu digunakan sebagai alat untuk mengatasi perdagangan narkoba atau imigrasi ilegal.

Ketidakjelasan tujuan ini menyulitkan dunia usaha dalam merencanakan strategi bisnis mereka. Douglas Irwin, profesor ekonomi di Dartmouth College, menyoroti bahwa tarif di era sebelumnya, seperti yang diberlakukan Ronald Reagan terhadap semikonduktor Jepang, memiliki target yang jelas untuk melindungi industri teknologi AS. Sebaliknya, tarif Trump tidak memiliki tuntutan spesifik terhadap negara-negara mitra dagang, yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi yang berkepanjangan.

Federal Reserve Boston memperkirakan bahwa kebijakan tarif awal Trump meningkatkan inflasi inti hingga 0,8 poin persentase. Kenaikan harga ini terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya impor yang pada akhirnya dibebankan kepada konsumen.

Baca Juga: Presiden El Salvador Menutup Rumah Sakit Hewan Bitcoin: Kontroversi dan Dampaknya

Perang Dagang yang Sulit Dihentikan

stablecoin kuasai ekonomi dunia
Generated by Ai

Dalam beberapa pekan terakhir, pasar saham mengalami tekanan akibat kesadaran investor bahwa kebijakan tarif Trump bukan sekadar taktik negosiasi, melainkan keputusan permanen yang sulit dihindari oleh bisnis yang bergantung pada rantai pasokan global.

Meskipun pemerintahan Trump sempat memberikan pengecualian tarif bagi Kanada dan Meksiko, kebijakan tersebut tidak berdampak besar. Trump bahkan sempat mengusulkan tarif tambahan sebesar 25% untuk semua barang impor dari kedua negara tersebut serta tarif 20% untuk produk asal Tiongkok.

Christine McDaniel, peneliti senior di Mercatus Center, George Mason University, menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika lah yang akhirnya menanggung beban tarif ini, bukan pemasok asing. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari separuh biaya tarif sebenarnya diserap oleh ekonomi AS, karena daya tawar konsumen AS dalam negosiasi harga ternyata lebih lemah dari yang diperkirakan.

Meskipun beberapa tarif membantu membawa kembali lapangan pekerjaan manufaktur ke AS, biayanya sangat tinggi. Sebagai contoh, pajak impor mesin cuci pada tahun 2018 menciptakan sekitar 1.800 pekerjaan baru di perusahaan seperti Samsung. Namun, sebuah studi dalam American Economic Review menemukan bahwa pekerjaan tersebut menelan biaya hingga Rp13 triliun (setara $800.000) per pekerjaan bagi konsumen AS.

Kebijakan Tarif yang Sulit Dicabut

Meskipun pemerintahan Biden telah menggantikan Trump, sebagian besar kebijakan tarif tetap diberlakukan. Jack Zhang, profesor ilmu politik di University of Kansas, menyoroti bahwa mencabut tarif jauh lebih sulit dibandingkan menerapkannya. Begitu industri mulai menikmati manfaat dari kebijakan proteksionisme, mereka akan berjuang untuk mempertahankannya.

Selain itu, tarif juga memicu tindakan balasan dari negara lain, yang semakin memperumit situasi. Sejarah menunjukkan bahwa sengketa perdagangan dapat berlangsung selama puluhan tahun. Misalnya, Chicken Tax yang diberlakukan oleh Presiden Lyndon B. Johnson pada tahun 1960-an masih berlaku hingga saat ini. Kebijakan tersebut awalnya diterapkan sebagai balasan atas tarif Eropa terhadap ayam impor dari AS, namun hingga kini tetap berdampak pada industri otomotif, menyebabkan harga truk pickup lebih mahal bagi konsumen Amerika.

Sengketa perdagangan kayu lunak antara AS dan Kanada adalah contoh lain dari perang dagang yang berkepanjangan. Selama lebih dari 40 tahun, perselisihan mengenai tarif kayu telah menyebabkan volatilitas harga yang merugikan industri konstruksi. Banyak perusahaan akhirnya memilih mengimpor kayu dari negara lain seperti Chili dan Austria, sehingga tujuan awal tarif tersebut untuk melindungi industri kayu domestik justru gagal dicapai.

Kesimpulan

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Trump telah meninggalkan warisan ekonomi yang sulit untuk dihapus. Perusahaan-perusahaan masih menghadapi kenaikan harga, ketidakpastian bisnis, serta dampak jangka panjang dari perang dagang yang belum berakhir.

Dengan kompleksitas kebijakan perdagangan internasional dan dampak ekonomi yang meluas, tidak mudah bagi pemerintahan selanjutnya untuk mengubah arah kebijakan ini. Sejarah menunjukkan bahwa tarif sering kali bertahan lebih lama dari presiden yang menerapkannya, menyebabkan efek ekonomi yang berlangsung hingga bertahun-tahun setelah kebijakan awal diberlakukan.

Baca Juga: Cardano dan Check Point Berkolaborasi untuk Keamanan Blockchain Berbasis AI!

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.

pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8