
Jakarta, Pintu News ā Harga Bitcoin terpantau bergerak sideways di kisaran Rp1,8 miliar per 7 Agustus 2025, setelah mengalami koreksi dalam beberapa hari terakhir. Kapitalisasi pasar crypto global juga ikut menyusut tajam, dengan pelemahan menyentuh berbagai aset utama termasuk Ethereum dan Ripple .
Tekanan ini didorong oleh kombinasi faktor makroekonomi, seperti data ekonomi AS yang lemah, penguatan dolar, serta kekhawatiran investor terhadap arah kebijakan suku bunga. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan pasar crypto melemah hari ini?

Per 7 Agustus 2025 pukul 13.30 WIB, harga Bitcoin (BTC) tercatat sebesar Rp1.865.675.420, mengalami penurunan sekitar 4,52% dalam satu minggu terakhir.
Grafik menunjukkan tren penurunan yang cukup konsisten sejak awal periode, dari level tertinggi sekitar Rp1.953.953.266 hingga menyentuh titik terendah di kisaran Rp1.851.019.052. Setelah penurunan awal, pergerakan harga tampak cenderung datar dengan beberapa fluktuasi naik turun dalam rentang sempit.
Secara umum, pergerakan mingguan mencerminkan adanya penyesuaian pasar, dengan kecenderungan konsolidasi pada level harga saat ini. Perubahan harga ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dinamika pasar global, sentimen investor, serta perkembangan dalam ekosistem cryptocurrency secara keseluruhan.
Baca juga: Standard Chartered Dukung Perusahaan Treasury Ethereum Ketimbang ETF Spot, Kenapa?
Bitcoin (BTC) saat ini diperdagangkan di kisaran US$113.476 atau setara Rp1.852.259.044, gagal menembus resistensi kuat di level US$115.000. Indikator teknikal Parabolic SAR menunjukkan sinyal penurunan, dengan posisi titik-titik indikator berada di atas candlestick hargaāmengindikasikan tren bearish masih dominan.

Jika tekanan jual terus berlanjut, analis memprediksi BTC bisa menguji support berikutnya di US$111.187 (sekitar Rp1.813.879.653), yang sekaligus menjadi level terendah bulanan. Kegagalan mempertahankan zona US$114.500ā116.000 turut memperbesar risiko penurunan lanjutan dalam waktu dekat.
Baca juga: MetaMask dan Stripe Bersiap Luncurkan Stablecoin mmUSD, Seperti Apa Proyeknya?
Dilansir dari Coin Central, pelemahan pasar crypto diperparah oleh rilis data ISM Non-Manufacturing PMI dari Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan. Data ini memunculkan kekhawatiran akan potensi stagflasiākondisi ketika inflasi tinggi disertai pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Di sisi lain, keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi memperkuat nilai tukar dolar AS, membuat investor lebih berhati-hati terhadap aset berisiko seperti crypto. Kombinasi faktor makroekonomi ini menyebabkan aliran modal keluar dari aset spekulatif dan mengurangi likuiditas di pasar crypto.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. CekĀ harga bitcoin hari ini,Ā harga solana hari ini,Ā pepe coinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui GoogleĀ PlayĀ Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: