
Jakarta, Pintu News – Sejauh minggu ini, harga Bitcoin bergerak mendatar di level $116.000, mencerminkan sikap hati-hati para trader di tengah meningkatnya ketidakpastian kondisi makroekonomi.
Kebijakan tarif balasan yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sudah mulai berlaku. Sementara itu, kemungkinan adanya pengumuman baru terkait perdagangan berpotensi memicu volatilitas baru di pasar crypto.
Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin saat ini?

Pada 8 Agustus 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $116,846 atau setara dengan Rp1.900.181.474, mengalami kenaikan 1,24% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.860.695.310 dan harga tertingginya di Rp1.912.144.849.
Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar $2.32 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 18% menjadi $64.31 miliar.
Baca juga: Apakah Bitcoin (BTC) Bisa Mencapai $200K di Akhir 2025? Simak 4 Tanda Pentingnya!
Tarif balasan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi berlaku pada Kamis (7/8). Sepanjang minggu ini, harga Bitcoin bergerak konsolidasi di kisaran $113.000–$116.000, mencerminkan keraguan pelaku pasar yang menunggu pemicu besar berikutnya.

Dalam konteks ini, setiap pengumuman baru terkait perdagangan berpotensi memicu volatilitas baru di pasar crypto.
Menurut K33 Research, volatilitas 30 hari BTC tetap berada di level terendah setahun terakhir, yakni 1,33%, sementara volatilitas 7 hari bertahan di kisaran 1,2% setelah sempat menyentuh 0,76% pada 30 Juli — level terendah sejak September 2023.

Meski belum ada arah jelas dan volatilitas rendah, ekspektasi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) akan kembali memangkas suku bunga pada September menambah sedikit optimisme untuk aset berisiko seperti Bitcoin.
Berdasarkan CME Group’s FedWatch Tool, pelaku pasar menilai peluang lebih dari 90% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada rapat kebijakan moneter berikutnya di September.
Selain itu, The Fed diperkirakan akan melakukan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin sebelum akhir tahun ini.
Lelang utang AS senilai $58 miliar baru-baru ini mencatat permintaan asing terendah dalam setahun, memaksa bank dan investor domestik untuk menyerap kelebihan pasokan.

Jika tren ini berlanjut, The Fed bisa mendapat tekanan untuk kembali mencetak uang (money printing), yang pada gilirannya dapat memperkuat daya tarik Bitcoin sebagai aset lindung nilai.
Permintaan dari investor institusional menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Berdasarkan data SoSoValue, ETF Bitcoin spot di AS mencatat arus masuk sebesar $91,55 juta pada Rabu (6/8), memutus tren arus keluar selama empat hari berturut-turut.
Meski demikian, angka arus masuk saat ini masih lebih rendah dibandingkan periode sekitar 10 Juli, yang kala itu mendahului lonjakan harga Bitcoin ke rekor tertinggi baru di $123.218 pada 14 Juli.

Glassnode melaporkan pada Rabu bahwa harga Bitcoin telah turun di bawah batas bawah zona akumulasi $116.000 dan memasuki area “air gap” berlikuiditas rendah di kisaran $110.000–$116.000.
Baca juga: Whale Serok 1 Miliar DOGE, Short Seller Tumbang $3 Juta – Apakah Ini Sinyal Bullish Dogecoin?
Secara historis, rentang harga dengan likuiditas rendah seperti ini sering berkembang menjadi zona akumulasi baru, di mana pembeli oportunis masuk untuk mendapatkan BTC dengan harga yang dianggap lebih murah dibandingkan rekor tertinggi terakhirnya.

Laporan tersebut juga menyoroti bahwa proporsi koin yang dipegang Short-Term Holder (STH) dan dijual untuk ambil untung telah menurun, kini berada di 45%, di bawah ambang batas netral.
Secara keseluruhan, hal ini menunjukkan pasar berada dalam posisi yang relatif seimbang, dengan 70% pasokan STH masih dalam kondisi untung, serta hampir setara antara jumlah koin yang dijual dalam kondisi untung dan rugi.

Pada akhir Juli, harga Bitcoin ditutup di bawah batas bawah zona konsolidasinya di $116.000 dan turun hampir 3% dalam dua hari berikutnya, menguji kembali Exponential Moving Average (EMA) 50 hari di sekitar $113.182.
Level EMA 50 hari ini hampir sejajar dengan rekor tertinggi sebelumnya di $111.980, menjadikannya zona support penting. BTC sedikit pulih dan pada Kamis bergerak di sekitar $114.900.
Jika BTC mampu menutup harga harian di atas $116.000, reli berpotensi berlanjut menuju level psikologis kunci di $120.000.

Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian mendatar di sekitar level netral 50, menunjukkan keraguan di kalangan trader.
Namun, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih condong bearish setelah memunculkan sinyal bearish crossover pada 23 Juli yang hingga kini masih bertahan.
Jika BTC menutup harga di bawah EMA 50 hari di $113.182, penurunan bisa berlanjut untuk menguji kembali rekor tertinggi sebelumnya di $111.980 yang tercapai pada 22 Mei.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: