
Jakarta, Pintu News – Tren kenaikan harga aset digital atau yang dikenal sebagai bull market diperkirakan akan berlangsung lebih lama dari siklus empat tahunan yang umum. Hal ini disampaikan oleh para analis dari perusahaan broker Bernstein dalam laporan terbaru mereka. Mereka memperkirakan Bitcoin dapat mencapai harga USD 150.000 hingga USD 200.000, setara dengan Rp2,44 miliar hingga Rp3,25 miliar, dalam satu tahun ke depan.

Laporan ini menyebut bahwa momentum besar dalam pasar cryptocurrency tidak hanya datang dari investor ritel, tetapi juga dari arus masuk dana institusi yang semakin kuat. Gautam Chhugani dan Mahika Sapra dari Bernstein mengungkapkan bahwa arah kebijakan pemerintah Amerika Serikat turut memperkuat posisi negara tersebut sebagai pusat global industri aset digital.

Menurut data yang dikutip Bernstein, instansi seperti Robinhood dan Coinbase mengalami lonjakan aktivitas yang sangat signifikan. Robinhood mencatat volume perdagangan crypto sebesar USD 16,8 miliar (Rp273,75 triliun) pada bulan Juli, meningkat 110% dari bulan sebelumnya. Ini bertepatan dengan akuisisi Bitstamp dan ekspansi ke produk tokenisasi di Eropa.
Coinbase juga mengalami lonjakan dengan aktivitas perdagangan melebihi USD 100 miliar (Rp1.629 triliun) pada bulan yang sama. Perusahaan ini bahkan mengakuisisi platform opsi Deribit senilai USD 2,9 miliar (Rp47,25 triliun). Analis menyebut Coinbase sebagai “everything exchange” karena cakupannya mulai dari spot trading, derivatif, tokenisasi hingga layanan infrastruktur.
Baca Juga: Harga Ethereum (ETH) Diprediksi Melonjak Hingga $15.000, Apa yang Mendorong Kenaikan Ini?
Tidak hanya perusahaan bursa crypto, perusahaan keuangan dan manajer dana institusi juga terlihat aktif membeli saat harga crypto mengalami penurunan. Salah satu contohnya adalah perusahaan Strategi milik Michael Saylor yang membeli 430 BTC senilai lebih dari USD 51 juta (Rp831 miliar) pada awal Agustus.
Begitu juga dengan Metaplanet yang dipimpin Simon Gerovich, membeli 775 BTC senilai sekitar USD 93 juta (Rp1,51 triliun). Mereka memanfaatkan momen koreksi harga Bitcoin untuk menambah portofolio jangka panjang. Menurut Gerovich, “fondasi yang kuat dan pertumbuhan jangka panjang” menjadi alasan mereka tetap optimis.

Analis Bernstein menyatakan bahwa bull market kali ini tidak hanya akan berpusat pada Bitcoin (BTC), tetapi juga akan meluas ke Ethereum , Solana , dan aset DeFi lainnya. Mereka memprediksi aset-aset ini akan menjadi motor utama peningkatan likuiditas di platform perdagangan dan penerbit stablecoin seperti USDC.
Circle, perusahaan di balik USDC, juga mendapat sorotan. Valuasi perusahaan tetap di angka USD 230 juta (Rp3,74 triliun) dengan proyeksi pasokan USDC naik dari USD 68 miliar (Rp1.107 triliun) menjadi USD 173 miliar (Rp2.821 triliun) pada tahun 2027. Hal ini diperkuat dengan kolaborasi Circle bersama sejumlah bank besar dan teknologi blockchain mereka, Arc.

Meskipun prediksi ini sangat optimistis, sejumlah pengamat memperingatkan bahwa pertumbuhan ini sangat bergantung pada kondisi kebijakan pemerintah dan volatilitas pasar crypto. Harga yang fluktuatif serta ketergantungan terhadap dukungan regulasi bisa menjadi batu sandungan.
Namun, pendukung pertumbuhan jangka panjang menilai bahwa kejelasan regulasi, keterlibatan institusi, dan diversifikasi produk crypto dapat menopang pertumbuhan pasar ini hingga paruh akhir dekade ini. Dengan kata lain, meskipun penuh risiko, prospek crypto tetap menjanjikan bagi investor yang berpikir panjang.
Fenomena bull market crypto kali ini menunjukkan perubahan arah besar dalam industri aset digital. Ketika institusi besar mulai memperkuat posisi mereka, masyarakat perlu menyadari bahwa crypto bukan lagi sekadar tren sesaat. Namun demikian, kehati-hatian tetap dibutuhkan mengingat risiko yang menyertainya masih cukup besar.
Bagi investor, penting untuk memahami fundamental pasar crypto, memperhatikan dinamika kebijakan, dan tidak tergiur oleh lonjakan harga sesaat. Seperti yang diungkapkan banyak analis, pertumbuhan sejati datang dari adopsi dan fondasi yang kuat, bukan hanya spekulasi.
Baca Juga: Dogecoin Jadi Satu-satunya Meme Coin di Top 25 — Apakah Ini Raja Meme Coin?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.