
Jakarta, Pintu News ā El Salvador kembali menjadi pusat perhatian dunia crypto setelah mengumumkan langkah besar terkait cadangan Bitcoin milik negaranya. Melalui kantor resminya, pemerintah menyatakan telah memindahkan ribuan BTC ke beberapa alamat baru dengan alasan keamanan. Namun di balik langkah ini, muncul spekulasi bahwa negara tersebut sedang bersiap menjual sebagian aset kriptonya.
Menurut laporan dari Bitcoin.com News, Kantor Bitcoin Nasional (ONBTC) El Salvador mengonfirmasi bahwa mereka telah memecah lebih dari 6.285 BTC (senilai sekitar $683 juta atau sekitar Rp11,2 triliun dengan kurs Rp16.447/USD) ke berbagai alamat berbeda.
Setiap alamat hanya akan berisi maksimal 500 BTC, yang bertujuan untuk mengurangi risiko keamanan jika terjadi serangan terhadap satu alamat. Langkah ini diyakini sebagai upaya mengantisipasi ancaman dari komputasi kuantum, teknologi yang dikhawatirkan bisa membobol sistem enkripsi BTC di masa depan.
Kantor Bitcoin Nasional menjelaskan bahwa alasan teknis di balik langkah ini adalah untuk menjaga kunci publik tetap tidak terekspos. Menurut ONBTC:
āSetelah dana digunakan dari sebuah alamat, kunci publiknya menjadi terekspos dan lebih rentan. Dengan memecah dana ke alamat yang lebih kecil, dampak dari potensi serangan kuantum bisa diminimalkan.ā
Langkah ini juga disertai dengan janji untuk menyediakan dasbor publik agar semua transaksi tetap transparan dan bisa dipantau publik, namun tanpa menggunakan ulang alamat yang sama.
Baca Juga: Lonjakan Altcoin 2025: Peluang Investasi yang Menarik Diperhatikan Jelang Akhir Tahun!
Meski secara resmi pemerintah menyebut langkah ini sebagai upaya keamanan, beberapa analis justru mencium aroma lain. Jacon King, CEO dari Whalewire, menyebut alasan perlindungan ini sebagai āleluconā dan menilai bahwa El Salvador mungkin tengah bersiap menjual cadangan BTC-nya secara diam-diam.
Menurutnya, penggunaan dompet baru membuat transaksi lebih ābersihā dan tidak mencolok, terutama saat melakukan penjualan ke OTC (over-the-counter) atau bursa, tanpa menarik perhatian pasar. Ia menyebut langkah ini sebagai:
āStunt politik berkedok keamanan.ā
Sebagian besar pakar keamanan blockchain meyakini bahwa ancaman nyata dari komputasi kuantum masih jauh di depan, dan belum ada alasan teknis kuat untuk panik saat ini. Namun, El Salvador memilih bersikap waspada lebih awal.
Dengan lebih dari Rp11 triliun dalam bentuk Bitcoin yang disimpan oleh negara, kehati-hatian mungkin menjadi strategi yang masuk akal. Namun, dengan latar belakang tekanan fiskal dan geopolitik, motif di balik langkah ini tetap menjadi bahan spekulasi pasar crypto global.
Baca Juga: Prediksi Meningkatnya Harga Bitcoin: Analis Dave The Wave Ungkap Potensi Lonjakan di September!
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. CekĀ harga bitcoin hari ini,Ā harga solana hari ini,Ā pepe coinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.