Prediksi Harga Saham Nvidia 2025: Seberapa Tinggi NVDA Naik dalam 1 Tahun ke Depan?

Di-update
September 26, 2025
Gambar Prediksi Harga Saham Nvidia 2025: Seberapa Tinggi NVDA Naik dalam 1 Tahun ke Depan?

Jakarta, Pintu News – Dilansir dari 247Wallst, saham Nvidia Corp. (NASDAQ: NVDA) telah naik 23,8% dalam 90 hari terakhir, setelah mengumumkan kemitraan strategis bernilai miliaran dolar dengan Intel serta rencana investasi sebesar $100 miliar ke OpenAI dalam beberapa hari terakhir.

Secara keseluruhan, harga saham ini telah melonjak 51,6% dibanding enam bulan lalu, jauh mengungguli kinerja indeks S&P 500 dan Nasdaq dalam periode yang sama.

Namun, reli dari titik terendah di musim semi memicu beragam reaksi. Beberapa analis menaikkan target harga saham NVDA, sementara yang lain justru memperingatkan potensi hambatan, terutama karena ketidakpastian hubungan dagang AS-Tiongkok dan kemungkinan regulasi yang lebih ketat di masa depan.

Nvidia Hadapi Momen Krusial

Nvidia , produsen chip kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) terkemuka, tengah menghadapi momen krusial sejak merilis laporan pendapatan kuartal pertama yang beragam—meski salah satu analis menyebutnya sebagai sebuah kemenangan.

Baca juga: Harga Saham NVIDIA Naik: $225 Jadi Target Kesepakatan $100 Miliar dengan OpenAI!

Laporan keuangan kuartal kedua menunjukkan hasil yang sangat kuat, baik dari sisi pendapatan maupun laba, namun panduan (guidance) perusahaan dianggap masih di bawah ekspektasi pasar yang sangat tinggi.

Perlu dicatat bahwa lonjakan harga saham baru-baru ini berhasil menghapus penurunan tajam yang terjadi di awal tahun 2025, setelah Nvidia mengumumkan akan mencatat kerugian sebesar $5,5 miliar akibat pembatasan ekspor chip H20 ke Tiongkok.

Sumber: 247Wallst

Meski menghadapi tantangan tersebut, langkah strategis Nvidia untuk berfokus pada investasi infrastruktur AI di Amerika Serikat serta pengembangan desain chip baru khusus untuk pasar Tiongkok menunjukkan ketahanan perusahaan.

Dengan permintaan yang terus meningkat di sektor pusat data (data center), para analis kini menyoroti apakah Nvidia mampu mempertahankan momentum pemulihannya dan mendorong pertumbuhan yang lebih jauh ke depan.

Mengapa Berinvestasi di Nvidia?

Nvidia menghadapi berbagai tantangan besar, terutama terkait pembatasan perdagangan antara AS dan Tiongkok serta ekspektasi pasar yang tinggi. Pada kuartal pertama, pengendalian ekspor terhadap chip AI H20—yang sebenarnya dirancang khusus untuk menghindari larangan ekspor teknologi canggih ke Tiongkok—mengakibatkan kerugian besar seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Analis memperkirakan bahwa larangan tersebut dapat menyebabkan penurunan pendapatan hingga $9 miliar. Sekitar $700 juta di antaranya berdampak pada hasil kuartal pertama fiskal, sementara sisanya sebesar $8 miliar diperkirakan akan memengaruhi kuartal kedua dan ketiga.

Tarif baru dari pemerintah AS serta tindakan balasan dari Tiongkok juga menimbulkan ancaman terhadap biaya rantai pasok, khususnya untuk komponen yang diperoleh secara global. Persaingan dari chip Ascend milik Huawei pun semakin ketat. Berbagai faktor ini mendorong analis untuk mewaspadai tekanan terhadap margin keuntungan.

Namun, profitabilitas Nvidia tetap kuat. Perusahaan ini bahkan telah menaikkan harga beberapa GPU populernya sebesar 10% hingga 15% akibat tarif baru tersebut. Harga prosesor gaming naik sekitar 5% hingga 10%, sementara GPU AI kelas atas naik hingga 15% untuk menyesuaikan dengan lonjakan biaya produksi serta menjaga stabilitas pendapatan.

Di sisi lain, investasi Nvidia dalam infrastruktur AI di Amerika Serikat mendapat dukungan dari ekspansi pabrik Taiwan Semiconductor Manufacturing senilai $165 miliar di Arizona, yang memperkuat rantai pasok Nvidia dan didukung oleh cadangan kas perusahaan sebesar $37,6 miliar.

Salah satu hal yang patut disorot adalah kesepakatan yang diumumkan CEO Jensen Huang saat kunjungan Donald Trump ke Riyadh. Nvidia akan menjual 18.000 chip GB300 Blackwell—chip tercanggihnya—kepada perusahaan Humain milik Arab Saudi untuk digunakan di pusat data berkapasitas 500 megawatt.

Selain itu, pasar AI diperkirakan akan tumbuh dengan laju CAGR sebesar 37% hingga tahun 2030, menurut laporan Grand View Research. Proyeksi ini mendukung target pendapatan Nvidia sebesar $170 miliar untuk tahun fiskal 2026, meningkat 30% dari pencapaian $130,5 miliar pada tahun 2025.

Baca juga: Pakar Crypto Ungkap 7 Alasan Mengapa ASTER Diduga Ikuti Skema Ponzi Kriminal

Trading Saham AS Tertokenisasi di Pintu

Bayangkan kamu bisa beli saham perusahaan besar seperti Nvidia, Apple , dan Google dalam bentuk token hanya dengan modal belasan ribu rupiah. Kabar baiknya, kini kamu bisa melakukan jual/beli token saham AS tertokenisasi dari xStocks di Pintu.

Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, sekarang kamu dapat menikmati proses penyelesaian transaksi untuk saham AS tertokenisasi yang lebih cepat, modal awal yang lebih terjangkau, serta pengalaman investasi yang lebih global.


Trading di Pintu Sekarang!

Nvidia sebagai Saham

Tahun ini menjadi perjalanan naik-turun bagi para pemegang saham Nvidia. Harga saham sempat menyentuh titik terendah dalam 52 minggu di angka $86,62 pada bulan April. Namun setelah diumumkannya jeda tarif antara AS dan Tiongkok serta hasil keuangan kuartal pertama yang positif, harga saham kembali pulih dan baru-baru ini mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di $184,55.

Meskipun beberapa eksekutif internal telah menjual saham mereka, sentimen analis terhadap Nvidia tetap positif. Dari 63 analis yang memantau saham ini, 58 merekomendasikan untuk membeli, dan 10 di antaranya memberikan rating Strong Buy.

Baca juga: Seberapa Tinggi Harga XRP Bisa Melonjak Jika ETF XRP Disetujui?

Target konsensus harga saham untuk satu tahun ke depan kini naik menjadi $212,12, yang menunjukkan potensi kenaikan hampir 19% dari harga saat ini. Prediksi harga saham berkisar antara $100 hingga $270 per lembar. Citigroup, D.A. Davidson, dan Rosenblatt baru-baru ini tetap mempertahankan rating setara “Buy”.

Sementara itu, J.P. Morgan juga memperkuat pandangannya yang optimis terhadap Nvidia dengan menaikkan target harga dan menekankan prospek pertumbuhan jangka panjang perusahaan di pasar AI dan komputasi akseleratif yang sedang berkembang pesat.

Sumber: 247Wallst

Dominasi Nvidia di bidang AI, pertumbuhan pusat data sebesar 93%, serta kemitraannya di sektor otomotif dengan Toyota, membuat perusahaan ini berada dalam posisi kuat untuk meraih keuntungan lebih lanjut pada tahun 2025. Meski demikian, risiko tarif dan persaingan dari model AI DeepSeek menjadi faktor yang perlu diwaspadai.

Pertumbuhan pasar AI dan pencapaian pendapatan kuartal kedua sebesar $47 miliar memperkuat posisi Nvidia dalam mencapai target pendapatan tahunan sebesar $170 miliar. Selain itu, cadangan kas yang besar serta keterlibatan perusahaan dalam Proyek Stargate memberikan stabilitas tambahan.

Namun, kekhawatiran terkait valuasi saham tetap ada. Nvidia cocok bagi investor yang berorientasi pada pertumbuhan, tetapi bagi investor yang lebih konservatif, kehati-hatian tetap disarankan.

Target harga akhir tahun dari 24/7 Wall St. untuk saham Nvidia berada di $194,30 per lembar, yang mencerminkan potensi kenaikan sebesar 8,9% dari harga saat ini. Estimasi ini memperhitungkan risiko tarif, persaingan dari DeepSeek, serta kemungkinan keterbatasan pasokan chip Blackwell.

Di sisi lain, proyeksi ini juga mencerminkan dominasi Nvidia di sektor AI dan panduan pendapatan kuartal kedua tahun fiskal 2026. Karena berada di bawah rata-rata target analis, estimasi ini mencerminkan pandangan yang hati-hati namun realistis.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari iniharga coin xrp hari inidogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->