Solana vs Ethereum: Siapa yang Lebih Unggul Saat Pasar Crypto Crash?

Di-update
October 17, 2025
Gambar Solana vs Ethereum: Siapa yang Lebih Unggul Saat Pasar Crypto Crash?

Jakarta, Pintu News – Selama aksi jual pasar crypto baru-baru ini yang dipicu oleh tarif Trump terhadap China, pasar crypto mengalami penurunan yang signifikan. Tercatat lebih dari $19 miliar aset dilikuidasi, menjadikannya salah satu kerugian terbesar dalam satu hari dalam sejarah crypto.

Bitcoin sempat turun di bawah level $105 ribu, sementara altcoin utama juga mengalami penurunan tajam.

Solana Tangguh Hadapi Lonjakan Aktivitas Meski Pasar Tertekan

Aksi jual besar-besaran di pasar crypto baru-baru ini menjadi ujian berat bagi blockchain utama, yang memperlihatkan perbedaan mencolok antara Solana dan Ethereum saat berada di bawah tekanan.

Baca juga: Momentum SEI Menguat? Hamilton Lane & KAIO Perkenal Dana Kredit Tokenisasi di Sei Network

Menariknya, Solana menunjukkan ketangguhannya dengan mampu menangani sekitar 1.200–1.300 transaksi per detik meskipun berada di puncak kekacauan pasar. Waktu konfirmasi blok hanya berkisar antara 400–450 milidetik. Biaya transaksi sempat melonjak hingga 20–30 sen, namun segera turun kembali di bawah satu sen.

Sepanjang periode tersebut, jaringan Solana tetap stabil tanpa mengalami perlambatan besar atau kemacetan, menegaskan kemampuannya untuk tetap andal di tengah tekanan pasar ekstrem.

Ethereum Alami Perlambatan dan Lonjakan Biaya

Di sisi lain, Ethereum kesulitan menghadapi kondisi pasar yang kacau. Jaringan dasarnya hanya mampu memproses sekitar 13–15 transaksi per detik, dengan waktu pembuatan blok melambat hingga 14–15 detik.

Biaya gas bahkan melonjak lebih dari $500 per transaksi saat terjadi kemacetan parah, membuat sebagian besar pengguna tidak mampu bertransaksi dan menyebabkan dompet serta layanan DeFi tertunda.

Sementara Solana tetap berjalan normal, hal ini menunjukkan bahwa berbagai peningkatan terbaru seperti Firedancer, QUIC, dan mekanisme stake-weighted QoS telah meningkatkan performa jaringannya secara signifikan.

“Jika pengguna tidak mampu bertransaksi dan transaksi tidak bisa diproses, maka jaringan itu pada dasarnya bisa dianggap tidak berfungsi. Dalam kondisi beban tinggi, blockchain harus tetap dapat diakses, terjangkau, dan andal,” ujar perusahaan treasury DefiDevCorp.

Solana Tak Alami Masalah Saat Pasar Anjlok

Peneliti kripto Aylo turut membagikan pengalamannya selama kejatuhan pasar kripto. Ia memiliki aset dan posisi DeFi aktif di jaringan Solana dan Ethereum. Hasilnya, ia melaporkan tidak mengalami masalah sama sekali saat menggunakan Solana.

Sebaliknya, Ethereum menurutnya hampir tidak bisa digunakan karena biaya yang sangat tinggi. Bahkan layanan dompet seperti Rabby ikut mengalami gangguan.

Baca juga: Solana Bangkit dari Koreksi, Pola Teknis Ini Isyaratkan Target SOL ke $550

Aylo menyimpulkan bahwa Solana adalah jaringan paling andal dan berkinerja terbaik saat beban tinggi, meskipun hal tersebut belum sepenuhnya tercermin dalam valuasi Solana saat ini.

Hal ini menunjukkan bahwa desain Solana yang berfokus pada throughput tinggi lebih mampu menangani tekanan ekstrem dibandingkan Ethereum yang mengutamakan keamanan pada lapisan dasarnya.

Ketangguhan Solana Saat Tertekan

Meskipun solusi skalabilitas Ethereum seperti Arbitrum dan Base bekerja cukup baik dalam kondisi normal, mainnet-nya justru bisa kewalahan saat terjadi kepanikan pasar. Berbeda dengan itu, Solana yang sejak awal dirancang untuk kecepatan, mampu menghadapi tekanan tanpa hambatan berarti.

Dengan catatan uptime lebih dari 20 bulan sejak awal 2023, Solana membuktikan bahwa kecepatan dan keandalan dapat menjadi pesaing serius terhadap ekosistem Ethereum yang besar dan terdesentralisasi.

Jika tren ini terus berlanjut, ketahanan Solana saat pasar kacau bisa menjadikannya pilihan utama bagi para trader, pengembang, dan protokol DeFi — menggeser dominasi Ethereum.

Keduanya memang memiliki kekuatan masing-masing: Ethereum unggul dalam hal desentralisasi dan rekam jejak panjang, sementara Solana mengedepankan kecepatan dan biaya transaksi yang rendah.

Namun, krisis pasar terbaru menegaskan bahwa performa dan keandalan saat tekanan tinggi kini menjadi faktor yang semakin diperhitungkan.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->