
Jakarta, Pintu News ā Di tengah pasar yang dinamis, saham blue chip tetap jadi andalan investor karena stabil dan berpotensi tumbuh jangka panjang. Tahun 2025 menunjukkan sejumlah emiten papan atas Indonesia tetap diminati berkat kinerja solid dan prospek cerah.
Berikut 10 saham blue chip terpopuler di Indonesia tahun 2025 yang layak diperhatikan.

Apple Inc. (AAPLX) bukan hanya nama besar di dunia teknologi, tapi juga simbol dari ekosistem digital yang saling terhubung secara mulusāmenggabungkan perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan dalam satu pengalaman pengguna yang terpadu. Produk andalannya seperti iPhone, iPad, Mac, dan Apple Watch telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari jutaan orang di seluruh dunia.
Baca juga: Harga Saham GOOGL Melemah: Google Umumkan Terobosan Komputasi Kuantum lewat Quantum Echoes!
Di luar perangkat, segmen Layanan Appleātermasuk iCloud, Apple Music, dan App Storeātelah tumbuh menjadi salah satu mesin pendapatan utama, mencerminkan pergeseran strategi perusahaan ke arah model berbasis langganan dan layanan digital.
Dalam beberapa tahun terakhir, Apple juga memperkuat pijakannya di bidang teknologi mutakhir. Lewat pengembangan chip Apple Silicon dan eksplorasi di dunia komputasi spasial, Apple terus mendorong batas inovasi.

Dengan kenaikan lebih dari 34% sejak awal tahun, Nvidia diperkirakan akan mengalahkan kinerja indeks S&P 500 tahun iniābahkan setelah sebelumnya melonjak lebih dari 800% dari awal 2023 hingga akhir 2024. Meski telah naik signifikan, saham Nvidia masih belum dianggap overvalued karena pertumbuhan labanya yang sangat cepat.
Unit pemrosesan grafis (GPU) canggih Nvidia dan perangkat lunaknya sangat unggul dalam menangani beban kerja kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang kompleks.
Selama para raksasa teknologi (hyperscalers) terus mengucurkan belanja modal untuk pembangunan pusat data, pendapatan Nvidia diperkirakan akan terus tumbuh tanpa tanda-tanda melambat.
Banyak yang awalnya mengira Alphabet (GOOGLX) āinduk perusahaan Googleāakan menjadi korban dari gelombang teknologi AI generatif. Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Google kini telah mengintegrasikan fitur AI search overviews, yang menggabungkan hasil pencarian web tradisional dengan ringkasan yang dihasilkan oleh AI generatif.
Fitur tersebut sangat digemari pengguna, dan manajemen terus berinvestasi untuk mengembangkannya. Meski sebelumnya diprediksi akan tersingkir oleh teknologi AI, fitur ini justru dapat membantu Google bertahan dan relevan selama bertahun-tahun ke depan.
Divisi komputasi awan milik Alphabet, Google Cloud, juga menunjukkan perkembangan pesat. Google berhasil menggaet beberapa klien besar seperti OpenAI dan Meta Platforms, yang memperkuat posisinya di industri cloud.
Beban kerja AI kini menjadi pendorong utama pertumbuhan cloud computing, ditambah dengan tren migrasi sistem ke luar infrastruktur lokal (off-premise). Divisi ini akan menjadi salah satu penentu utama masa depan Alphabet, dan dengan momentum industri yang kuat, 2026 diprediksi akan menjadi tahun yang sangat baik bagi Google Cloud.

Berdasarkan konsensus dari Visible Alpha, total pendapatan Microsoft Corp. (MSFT) untuk kuartal pertama (Q1) diproyeksikan naik menjadi $75,5 miliar sejak April, mencerminkan ketahanan segmen inti bisnis perusahaan.
Salah satu kontributor utama adalah segmen Intelligent Cloud, yang menyumbang lebih dari 40% dari total pendapatan. Estimasi pendapatan untuk segmen ini di FY 2026 kini mencapai $132,7 miliar, didorong oleh ekspektasi pertumbuhan pendapatan Azure sebesar 36%.
Investor juga akan mencermati pandangan Microsoft terkait AI dan Copilot, terutama karena CapEx (belanja modal) perusahaan terus meningkat secara signifikan. Estimasi CapEx untuk FY 2026 telah melonjak dua kali lipat dari $44,5 miliar di FY 2024 menjadi $90,7 miliar, dan diperkirakan akan menembus $100 miliar pada FY 2027.
Saham Microsoft telah naik 29,9% sejak laporan keuangan bulan April, dan tumbuh 23,9% sejak awal tahun ā mengungguli kenaikan 14,8% yang dicetak S&P 500. Namun, performanya relatif tertinggal sejak musim panas. Konsensus rasio P/E untuk 2027 berada di angka 23,9x ā lebih rendah dari rerata historis sebesar 30x.
Baca juga: Saham Nvidia atau IonQ, Mana yang Terbaik?
Berdasarkan konsensus analis, pendapatan Visa (NYSE: V) diprediksi tumbuh sekitar 10% secara tahunan (year-over-year) menjadi $10,6 miliar. Sementara itu, laba per saham (EPS) diperkirakan mencapai sekitar $2,97.
Pertumbuhan ini didorong oleh volume transaksi pembayaran yang kuat, berkat tingkat belanja konsumen yang tetap tinggiābaik untuk kebutuhan pokok maupun barang non-esensial. Transaksi lintas negara (cross-border payments) diprediksi tetap menjadi salah satu kekuatan utama yang menopang kinerja perusahaan.
Selain itu, layanan bernilai tambah (Value-Added Services/VAS) juga diperkirakan akan menjadi kontributor penting dalam strategi pertumbuhan Visa. Pada Q3 FY 2025 lalu, pendapatan dari VAS meningkat 26% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Tesla bukan sekadar produsen mobil listrikāperusahaan ini adalah pionir dalam solusi energi berkelanjutan yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Misi utamanya? Mendorong percepatan transisi dunia menuju mobilitas dan energi ramah lingkungan.
Selain memproduksi mobil listrik ikoniknya, Tesla juga menawarkan solusi energi seperti panel surya, atap surya inovatif, serta sistem baterai penyimpanan energi yang dirancang untuk kebutuhan rumah tangga, bisnis, hingga skala utilitas besar.
Portofolio kendaraan Tesla mencakup berbagai segmen, mulai dari sedan premium, sedan kelas menengah, hingga SUV crossover. Di masa depan, Tesla berencana menghadirkan mobil sedan dan SUV kecil dengan harga lebih terjangkau, serta mengembangkan truk ringan, truk semi, dan mobil sport futuristik.
Pemulihan Intel (NASDAQ: INTC) memang masih dalam proses, namun serangkaian kesepakatan dan perkembangan strategis telah mendorong harga sahamnya naik sekitar 90% sepanjang tahun ini.
CEO Lip-Bu Tan, yang mulai menjabat sejak Maret, telah memangkas biaya dan mengarahkan kembali fokus perusahaan ke peluang-peluang paling menjanjikan. Memulihkan posisi kepemimpinan di pasar CPU untuk PC dan server, setelah bertahun-tahun kehilangan pangsa pasar, menjadi prioritas utama.
Selain itu, pembuktian bahwa investasi besar dalam manufaktur dapat dibenarkan juga penting, terutama dengan memenangkan klien eksternal untuk layanan foundry Intel.
Lip-Bu Tan terbukti piawai dalam merancang kerja sama strategis. Pemerintah AS mengambil hampir 10% saham perusahaan sebagai imbalan atas hibah yang belum cair, SoftBank menginvestasikan $2 miliar, dan Nvidia menanamkan investasi sebesar $5 miliar serta bermitra dengan Intel untuk mengembangkan chip khusus PC dan server. Kolaborasi teknologi antara Intel dan Nvidia di segmen PC dan server berpotensi membantu Intel merebut kembali pangsa pasar dari AMD.
Mengutip laporan The Motley Fool, strategi agresif Nike untuk fokus ke penjualan langsung ke konsumen (direct-to-consumer) justru melemahkan citra merek dan merusak hubungan dengan para peritel. Saham Nike pun anjlok lebih dari 60% dari puncak tertingginya.
Upaya bangkit kembali di tengah kondisi ekonomi global yang belum pasti tentu bukan tugas mudah. Namun, tanda-tanda positif mulai terlihat. Pada kuartal terakhir, pendapatan dari kanal grosir naik 7%, dan merek Nike mencatat pertumbuhan di pasar Amerika Utara.
Perusahaan kini kembali fokus pada olahraga inti dan pasar Amerika Utara, sambil membangun ulang hubungan dengan mitra grosir. Progres ini sudah mulai menunjukkan hasil.
Meski begitu, CEO Nike Elliott Hill menegaskan bahwa proses pemulihan ātidak akan berjalan secara linier karena setiap aspek bisnis pulih dalam waktu yang berbeda-beda.ā
Investor sebaiknya tidak berharap keajaiban dalam beberapa kuartal ke depan. Namun bagi yang siap berinvestasi jangka panjang, Nike tengah mempersiapkan diri untuk kembali ke jalur pertumbuhan yang konsisten.

Saham Meta Platforms (METAX) sempat melonjak ke rekor tertinggi usai laporan keuangan kuartal kedua yang sangat mengesankan pada akhir Juli lalu. Namun, beberapa bulan terakhir menunjukkan performa yang lebih fluktuatif bagi induk Facebook dan Instagram tersebut.
Sepanjang Oktober, saham Meta sedikit terkoreksi, setelah sebelumnya turun sekitar 5% dari Agustus hingga September. Tekanan terhadap saham Meta sebagian besar dipicu oleh perdebatan seputar kelanjutan tren AI, menyusul komitmen CEO Mark Zuckerberg yang siap menggelontorkan ratusan miliar dolar untuk investasi teknologi tersebut.
Di sisi lain, Meta juga menghadapi persaingan ketat dari aplikasi video Sora milik OpenAI, yang tengah naik daun sebagai pemain baru di ranah media sosial. Meski begitu, analis Wall Street menilai koreksi harga saham ini justru membuka peluang, menjelang laporan keuangan kuartal ketiga yang akan dirilis minggu depan.
Baca juga: Urutan VGA Nvidia Laptop dari Terendah Sampai Tertinggi
āMeski kekhawatiran investor terhadap posisi Llama, kemunculan OpenAI dan Sora, serta daya tahan Meta terus meningkat, kami melihat ketidakpastian ini sebagai peluang,ā tulis Brian Nowak, analis Morgan Stanley, dalam laporannya kepada klien pada Senin.

Menurut konsensus dari Visible Alpha, proyeksi total pendapatan Amazon.com Inc. (AMZN) untuk kuartal ketiga (Q3) meningkat dari $171,7 miliar pada musim semi lalu menjadi $177,9 miliar saat ini, didorong oleh kekuatan kinerja bisnis ritel online Amazon.
Sementara itu, ekspektasi pendapatan untuk Amazon Web Services (AWS) tetap stabil di sekitar $32 miliar. Fokus utama para analis akan tertuju pada hasil kinerja Q3 serta pandangan untuk musim liburan Q4āterutama terkait margin dari bisnis ritel online dan AWS serta dampaknya terhadap laba per saham (EPS).
Margin laba operasional segmen ritel Amerika Utara terus menunjukkan peningkatan signifikan. Setelah sempat mencatat kerugian beberapa tahun lalu, margin untuk Q3 kini diperkirakan mencapai 7,0%. Margin AWS pada kuartal sebelumnya tercatat sebesar 32,9%, dan untuk Q3 diperkirakan naik menjadi 34,2%.
Namun, angka ini masih di bawah ekspektasi awal tahun yang melebihi 35%. Estimasi margin AWS untuk Q3 sangat bervariasi, dengan kisaran prediksi dari para analis mulai dari 30,7% hingga 38,1%.

Bayangkan kamu bisa beli saham perusahaan besar sepertiĀ Coinbase ,Ā Robinhood , dan Circle dalam bentuk token hanya dengan modal belasan ribu rupiah. Kabar baiknya, kini kamu bisa melakukan jual/beli token saham AS tertokenisasi dariĀ xStocksĀ di Pintu.
Dengan memanfaatkanĀ teknologi blockchain, sekarang kamu dapat menikmati proses penyelesaian transaksi untuk saham AS tertokenisasi yang lebih cepat, modal awal yang lebih terjangkau, serta pengalaman investasi yang lebih global.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkanĀ berita cryptoĀ terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini sepertiĀ harga bitcoin hari ini,Ā harga coin xrp hari ini,Ā dogecoinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui GoogleĀ PlayĀ Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: