
Jakarta, Pintu News – Aksi harga Bitcoin memicu terbentuknya pola Death Cross pada Minggu, 16 November, ketika rata-rata pergerakan 50 harinya turun melewati rata-rata pergerakan 200 hari.
Secara historis, pola ini dikenal sebagai sinyal teknikal yang bersifat bearish, dan kemunculannya kembali memicu perdebatan di kalangan trader dan analis. Pertanyaan utama yang muncul adalah apakah ini menandai titik dasar lokal atau justru mengindikasikan potensi penurunan lanjutan.
Dalam analisis teknikal, Death Cross adalah kondisi ketika momentum harga jangka pendek turun melewati tren jangka panjang, menandakan potensi tekanan penurunan. Saat ini, harga Bitcoin berada di kisaran $93.646, setelah untuk pertama kalinya sejak 5 Mei turun di bawah ambang $94.000.
Baca juga: Apakah Pasar Crypto Sedang Mengalami Bear Market? Begini Pendapat Para Ahli

Sentimen pasar berada pada titik sangat negatif, tercermin dari Fear & Greed Index yang anjlok ke level 10, menunjukkan ketakutan ekstrem. Di saat yang sama, aksi jual oleh investor besar (whales) dan arus keluar dari ETF spot turut mempercepat tren penurunan harga belakangan ini.
Meski demikian, para analis menekankan bahwa kemunculan Death Cross tidak serta-merta menandakan akan terjadinya kejatuhan harga. Data historis dari tahun 2014 hingga 2025 menunjukkan hasil jangka pendek yang bervariasi, namun banyak siklus mencatat pemulihan yang kuat dalam jangka menengah hingga panjang.
Data yang dihimpun oleh Mario Nawfal dan sejumlah analis on-chain menunjukkan pola sebagai berikut:
Menurut analis seperti Benjamin Cowen dan Rekt Fencer, banyak Death Cross sebelumnya justru menandai dasar lokal (local bottom), bukan puncak pasar (market top).
Namun, momen bounce berikutnya menjadi krusial; apabila Bitcoin tidak mengalami reli dalam 7 hari ke depan, para analis memperingatkan kemungkinan penurunan lanjutan sebelum pemulihan yang lebih besar.
Baca juga: Bitcoin Cenderung Bearish, 3 Altcoin Ini Jadi Sorotan
Indikator teknikal dan makroekonomi menyoroti beberapa ambang penting:
Secara historis, Death Cross yang terjadi dalam fase bull market sering kali diikuti oleh reli menuju harga tertinggi baru. Sebaliknya, jika terjadi dalam kondisi bear market, biasanya bersifat sementara.
Meski demikian, investor perlu mencermati pergerakan harga jangka pendek dengan saksama. Data historis mengindikasikan:
Sementara itu, proyeksi jangka menengah tetap optimistis dengan potensi kenaikan 15–27% dalam 2–3 bulan ke depan, jika tren historis berulang. Meski prospek jangka panjang tetap terbuka, tingkat ketidakpastian tetap tinggi, menegaskan pentingnya pendekatan analisis yang menyeluruh: teknikal, on-chain, dan makro.
Walaupun Death Cross memberi sinyal kehati-hatian, sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin sering kali pulih setelah melewati fase serupa. Trader disarankan untuk tetap waspada terhadap level support kunci dan siap menghadapi volatilitas jangka pendek, seraya mengantisipasi peluang pemulihan jangka menengah dan panjang.
Death Cross adalah kondisi di pasar keuangan di mana rata-rata pergerakan harga jangka pendek (50 hari) turun di bawah rata-rata pergerakan harga jangka panjang (200 hari), yang sering dianggap sebagai indikator bearish.
Berdasarkan data historis, Bitcoin (BTC) seringkali mengalami penurunan jangka pendek setelah Death Cross, tetapi biasanya diikuti oleh pemulihan yang kuat dalam jangka menengah hingga panjang.
Death Cross cenderung memicu sentimen bearish di pasar dan dapat menyebabkan penurunan harga lebih lanjut, seperti yang terlihat dari Indeks Fear & Greed yang mencapai angka 10, menunjukkan ketakutan ekstrem.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: