
Jakarta, Pintu News ā Untuk pertama kalinya sejak memulai strategi akumulasi Bitcoin besar-besaran, MicroStrategy secara terbuka mengakui kemungkinan menjual sebagian dari 649.870 BTC mereka.
CEO Phong Le menyebut adanya kondisi darurat tertentu yang dapat memicu keputusan tersebut, yang merupakan pergeseran besar dari filosofi ātidak akan pernah jualā yang selama ini dipegang oleh Chairman Michael Saylor.
Berikut adalah 3 poin krusial yang harus diperhatikan investor dan pelaku pasar crypto, berdasarkan laporan BeInCrypto pada 30 November 2025.
Dalam wawancaranya di podcast What Bitcoin Did, CEO Phong Le menjelaskan bahwa MicroStrategy hanya akan menjual BTC jika dua kondisi terpenuhi: saham perusahaan turun di bawah 1x modified Net Asset Value (mNAV) dan perusahaan tidak bisa lagi menghimpun dana melalui penerbitan utang atau ekuitas.

Saat ini, mNAV perusahaan berada di kisaran 0,95x ā cukup dekat dengan zona risiko 0,9x. Jika angka ini terus turun, dan pasar modal tidak dapat diakses, maka menjual BTC akan dianggap āsecara matematis dapat dibenarkanā untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan.
Baca Juga: 7 Cara Menabung yang Benar agar Keuangan Makin Aman
MicroStrategy memiliki kewajiban dividen atas saham preferen sebesar $750ā$800 juta (sekitar Rp12,5 triliunāRp13,3 triliun) per tahun. Sebelumnya, dana ini ditutupi dari penerbitan saham baru. Namun, dengan harga saham (MSTR) anjlok lebih dari 60% dari puncak tertinggi, kemampuan untuk menerbitkan ekuitas baru menurun drastis.

Jika mNAV perusahaan jatuh di bawah nilai BTC yang dimiliki, dan investor tidak lagi mau membeli saham baru, perusahaan bisa terpaksa menjual BTC hanya untuk memenuhi kewajiban dividen.
Menurut riset dari Astryx Research, struktur keuangan MicroStrategy menjadikannya mirip seperti ETF Bitcoin dengan leverage ā berbasis aset BTC namun dibungkus dalam perusahaan perangkat lunak. Strategi ini bekerja sangat baik ketika harga BTC naik, tetapi justru memperbesar risiko saat pasar memasuki fase penurunan atau saat likuiditas menipis.
Meskipun MicroStrategy menegaskan tidak menghadapi risiko likuidasi paksa, pengakuan adanya ākill switchā dalam strategi BTC mereka membuat narasi āhodl selamanyaā kini menjadi lebih realistis.
Baca Juga: Kapan Harga Emas Akan Turun Drastis? Ini Penjelasan Lengkapnya
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. CekĀ harga Bitcoin hari ini,Ā harga Solana hari ini,Ā Pepe coinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi.
Menurut CEO Phong Le, penjualan hanya akan terjadi jika saham MSTR turun di bawah nilai aset Bitcoin mereka (mNAV < 1x) dan perusahaan tidak bisa menghimpun modal baru.
mNAV (modified Net Asset Value) membandingkan kapitalisasi pasar perusahaan dengan nilai kepemilikan BTC-nya. Jika turun di bawah 1x, artinya nilai pasar perusahaan lebih kecil dari aset BTC yang dimiliki ā ini sinyal bahaya.
Karena harga saham turun drastis dan pasar modal sedang ketat, membuat opsi pendanaan baru jadi terbatas. Sementara itu, kewajiban dividen terus berjalan.
Belum. Namun untuk pertama kalinya, perusahaan secara eksplisit menyatakan bahwa penjualan adalah opsi yang terbuka jika kondisi keuangan memburuk.