Hash Rate Bitcoin Turun 4% di Tengah Tekanan Penambang — Bagaimana Nasib Harga BTC?

Di-update
December 24, 2025
Gambar Hash Rate Bitcoin Turun 4% di Tengah Tekanan Penambang — Bagaimana Nasib Harga BTC?

Jakarta, Pintu News – Dalam 30 hari terakhir, tingkat hash (hash rate) jaringan Bitcoin tercatat turun sekitar 4%, menandai penurunan paling tajam dalam hampir dua tahun terakhir.

Pada saat yang sama, volatilitas harga yang meningkat serta penurunan nilai BTC menunjukkan tekanan yang semakin besar di kalangan penambang, seiring dengan menyusutnya margin keuntungan.

Namun, menurut perusahaan manajemen investasi VanEck, fase kapitulasi para penambang (miner capitulation) ini justru dapat menjadi sinyal bahwa harga Bitcoin mungkin telah mencapai titik dasar (bottom).

Daya Komputasi Penambangan Bitcoin Turun Akibat Pelemahan Harga

Laporan Bitcoin ChainCheck VanEck edisi pertengahan Desember 2025 menyoroti bahwa penurunan 4% pada daya komputasi jaringan (hash rate) merupakan yang terbesar sejak April 2024. Kontraksi ini terjadi di tengah bulan yang sulit bagi Bitcoin, di mana harga turun sekitar 9%.

Baca juga: Harga XRP Tertahan di Bawah $2, Momentum Pembeli Masih Lesu

Selain itu, volatilitas pasar meningkat tajam, dengan volatilitas terealisasi 30 hari melonjak di atas 45%, level tertinggi sejak April 2025.

“Kami biasanya memperkirakan tingkat hash menurun selama penurunan besar harga Bitcoin,” tulis Matthew Sigel dan Patrick Bush dari VanEck.

Selain tekanan dari harga, hash rate Bitcoin juga terdampak oleh perkembangan di Tiongkok. Pekan lalu, laporan dari BeInCrypto menyebut bahwa sekitar 400.000 mesin penambangan di provinsi Xinjiang harus dimatikan secara paksa.

Penutupan tersebut menghilangkan sekitar 1,3 gigawatt kapasitas energi, memberikan dampak besar pada jaringan Bitcoin. Akibatnya, daya komputasi dari Tiongkok turun sekitar 100 exahash per detik hanya dalam waktu 24 jam.

“Kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh peralihan pasokan listrik untuk memenuhi permintaan dari sektor AI, dan dapat menyebabkan penghapusan hingga 10% dari total daya komputasi jaringan Bitcoin,” ujar para analis VanEck.

Tekanan terhadap Ekonomi Penambang

Selain gangguan jaringan, kondisi ekonomi para penambang juga memburuk karena pelemahan harga Bitcoin.

Menurut VanEck, harga listrik impas (breakeven electricity price) untuk mesin Bitmain S19 XP keluaran 2022 turun dari $0,12 pada Desember 2024 menjadi $0,077 pada pertengahan Desember 2025, atau penurunan sekitar 36%.

Sigel dan Bush menambahkan:

“Meskipun profitabilitas para penambang menurun drastis belakangan ini, banyak pihak tetap melanjutkan aktivitas penambangan karena keyakinan mereka terhadap masa depan Bitcoin. Untuk mendukung kekuatan jangka panjang hash rate jaringan Bitcoin, kami memperkirakan hingga 13 negara kini terlibat dalam kegiatan penambangan dengan dukungan dari pemerintah pusat mereka.”

Data Historis Isyaratkan Potensi Pembalikan Bullish

Meskipun tekanan terhadap jaringan Bitcoin masih terasa, VanEck mencatat bahwa penurunan hash rate justru dapat menjadi sinyal bullish dari sisi kontrarian.

Berdasarkan data sejak 2014, laporan tersebut menemukan bahwa pengembalian harga (forward returns) Bitcoin cenderung lebih kuat ketika hash rate jaringan sedang menurun.

Dalam periode ketika hash rate turun selama 30 hari terakhir, pengembalian BTC dalam 90 hari ke depan tercatat positif sekitar 65% dari waktu, dibandingkan dengan 54% pada periode ketika hash rate meningkat.

Selain itu, rata-rata pengembalian 180 hari ke depan juga sedikit lebih tinggi ketika hash rate menurun, yakni sekitar 20,5%, dibandingkan 20,2% ketika hash rate meningkat — pola ini bahkan tetap konsisten dalam jangka panjang.

“Dari 346 hari sejak 2014 di mana pertumbuhan hash rate 90 hari bernilai negatif, pengembalian BTC dalam 180 hari ke depan tercatat positif sebanyak 77% dari waktu, dengan rata-rata kenaikan +72%. Di luar periode tersebut, pengembalian 180 hari hanya positif sekitar 61%, dengan rata-rata kenaikan +48%,” ungkap para analis VanEck.

Pola Teknis Dukung Pembentukan Dasar Harga

Dari sisi analisis teknikal, sejumlah pengamat pasar juga mulai menyoroti potensi sinyal terbentuknya dasar harga (bottom formation).

Baca juga: Harga Emas dan Perak Cetak Rekor Tertinggi Baru, Mampukah Bitcoin Menyusul Lonjakan?

Analis pasar seperti Ted Pillows mengidentifikasi adanya divergensi bullish pada grafik 3 hari (3D bullish divergence) — pola yang juga muncul pada dua momen terakhir ketika Bitcoin membentuk titik terendah pasar.

“Divergensi bullish 3D pada BTC kini telah terkonfirmasi. Dalam dua kali kemunculannya sebelumnya, Bitcoin membentuk bottom setelah sinyal ini muncul,” jelas Pillows.

Namun, apakah Bitcoin benar-benar akan kembali menguat masih belum pasti. Untuk saat ini, tekanan pasar masih membatasi pergerakan harga. Berdasarkan data BeInCrypto Markets, Bitcoin diperdagangkan di level $88.066, turun sekitar 1,01% dalam 24 jam terakhir.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari iniharga coin xrp hari inidogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->