Jakarta, Pintu News – Morgan Stanley, salah satu raksasa perbankan AS, baru-baru ini mengungkapkan investasi besar-besaran mereka di Bitcoin ETF, menunjukkan kepercayaan yang meningkat pada aset kripto di kalangan institusi keuangan tradisional.
Dalam pengungkapan terbaru kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada 14 Agustus 2024, Morgan Stanley melaporkan bahwa mereka memegang lebih dari 5,5 juta saham di iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock, dengan nilai sekitar $188 juta atau sekitar Rp2,9 triliun pada akhir Juni 2024.
Investasi Morgan Stanley yang signifikan di Bitcoin ETF melalui BlackRock’s iShares Bitcoin Trust (IBIT) menempatkan bank ini di antara lima pemegang saham terbesar IBIT. Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya minat institusi terhadap Bitcoin sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian pasar.
Pengungkapan ini juga menyoroti tren yang lebih luas di kalangan investor institusional yang mulai mengalokasikan portofolio mereka ke aset kripto, sebuah langkah yang menandakan pergeseran besar dalam pandangan tradisional tentang kripto.
Keputusan Morgan Stanley untuk mengalokasikan sebagian besar portofolionya ke Bitcoin melalui ETF ini mencerminkan keyakinan bank terhadap potensi jangka panjang kripto sebagai investasi strategis.
Selain itu, pengungkapan ini datang sehari setelah Goldman Sachs, bank besar lainnya, mengungkapkan investasi substansial mereka di Bitcoin ETF, yang memperkuat narasi bahwa kripto semakin diakui dalam keuangan tradisional.
Investasi Morgan Stanley dalam Bitcoin bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Sebelumnya, lembaga seperti Wisconsin Investment Board juga telah meningkatkan kepemilikan mereka di BlackRock IBIT, menandakan perubahan sikap terhadap Bitcoin di kalangan institusi besar.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Bitcoin, yang dahulu dianggap sebagai aset spekulatif, kini mulai diakui sebagai aset investasi jangka panjang oleh lembaga-lembaga keuangan besar.
Perubahan ini kemungkinan akan memiliki efek domino di seluruh sektor keuangan, mendorong lembaga lain untuk mengikuti jejak Morgan Stanley dan Goldman Sachs dalam meningkatkan eksposur mereka terhadap kripto.
Di sisi lain, dengan adanya ETF Bitcoin yang mulai ditawarkan kepada klien mereka yang memenuhi syarat, Morgan Stanley memposisikan diri sebagai salah satu bank Wall Street pertama yang menyediakan produk Bitcoin kepada kliennya.
Baca juga: Hanya 6% Bitcoin Tersisa Saat Ini Bikin BTC Makin Langka! Apakah Ini Saat Terbaik untuk Investasi?
Langkah Morgan Stanley untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin melalui ETF menunjukkan bahwa Bitcoin semakin dipandang sebagai aset utama dalam portofolio institusional.
Meskipun pasar kripto masih menghadapi volatilitas yang tinggi, adopsi oleh lembaga besar seperti Morgan Stanley dapat memberikan stabilitas dan kepercayaan yang lebih besar terhadap masa depan kripto.
Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi investasi mereka.
Dengan adopsi yang semakin meluas, Bitcoin dapat semakin mengukuhkan posisinya sebagai aset penting dalam keuangan global, membawa kita lebih dekat ke era di mana kripto menjadi bagian integral dari portofolio investasi institusional.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: