Jakarta, Pintu News – Ragnarok: Monster World, game berbasis blockchain yang sangat dinantikan, kini memasuki tahap beta tertutup yang eksklusif.
Game ini, yang didasarkan pada jaringan Ethereum sidechain Ronin, memperkenalkan inovasi baru dalam dunia gaming dengan menggabungkan unsur tower defense klasik dan teknologi blockchain, membuka jalan bagi pengalaman bermain yang lebih dinamis dan berhadiah. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Ragnarok: Monster World adalah langkah besar berikutnya dalam evolusi franchise Ragnarok yang telah populer sejak diluncurkan pada 2002. Memanfaatkan jaringan Ronin, game ini tidak hanya bertujuan untuk menarik penggemar lama tetapi juga menjangkau komunitas blockchain yang semakin berkembang.
Keputusan untuk meluncurkan beta pada jaringan Ronin menunjukkan ambisi proyek ini untuk mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam gameplay tradisional, sekaligus memperluas jangkauan game ke ranah digital yang lebih luas.
Game ini tersedia dalam versi beta untuk diunduh di perangkat mobile, meski aksesnya dibatasi di beberapa wilayah karena regulasi setempat. Dengan gameplay yang menggabungkan elemen kartu dan fungsionalitas NFT, Ragnarok: Monster World menawarkan pengalaman bermain yang kaya dan menantang, mirip dengan sensasi strategi dalam permainan Ragnarok asli.
Baca Juga: Shaquille O’Neal Terjebak Skandal NFT: Vonis Pengadilan Pecah Belah Karier Ikon NBA!
Tidak hanya sekadar uji coba, fase beta ini juga memberikan kesempatan kepada pemain untuk mendapatkan hadiah yang berharga. Selama periode beta yang berlangsung hingga 25 Agustus, pemain bisa meraih berbagai hadiah dengan menyelesaikan acara harian, login berturut-turut, dan berbagi gameplay.
Beberapa hadiah ini bersifat sementara dan akan di-reset setelah periode beta berakhir, namun ada juga hadiah on-chain, seperti Chimera NFT, yang akan menjadi bagian permanen dari koleksi digital pemain dan diamankan di blockchain.
Untuk pengguna Android, game ini dapat diakses melalui aplikasi mobile yang tersedia di posting blog resmi. Sementara itu, pengguna Apple harus melalui proses yang lebih rumit menggunakan aplikasi TestFlight untuk mendapatkan akses.
Baca Juga: Sundog ($SUNDOG): Meme Coin Tron yang Meroket Usai Peluncuran SunPump!
Dengan langkah-langkah ini, pemain siap menjelajahi dunia Ragnarok yang telah diperbarui dengan sentuhan blockchain, meskipun hanya untuk waktu yang terbatas.
Peluncuran beta Ragnarok: Monster World menandai momen penting dalam integrasi teknologi blockchain ke dalam struktur game tradisional. Pengalaman yang diperoleh selama beta ini akan menjadi landasan bagi pengembangan rilis masa depan, dengan umpan balik dari pemain yang sangat mempengaruhi arah perkembangan game.
Perpaduan antara gaming dan blockchain membuka peluang besar, mulai dari kepemilikan sejati aset dalam game hingga sistem hadiah inovatif yang meningkatkan keterlibatan pemain.
Dengan perkembangan yang sedang berjalan, industri gaming berada di ambang era baru di mana batas antara hadiah digital dan nyata semakin kabur, menciptakan pengalaman bermain yang lebih kaya dan mendalam.
Ragnarok: Monster World, dengan segala inovasinya, berada di garis depan dalam membentuk masa depan ini, menjanjikan pengalaman gaming yang tak hanya menyenangkan tapi juga menguntungkan bagi para pemain.
Kesimpulan
Dengan beta yang berjalan, Ragnarok: Monster World tidak hanya menjadi pelopor dalam dunia gaming blockchain tetapi juga menetapkan standar baru dalam desain, inovasi, dan penghargaan bagi pemain. Masa depan gaming berbasis blockchain kini semakin jelas, dan Ragnarok: Monster World akan menjadi salah satu pemimpin dalam revolusi ini.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: