Jakarta, Pintu News – Galaxy Digital kembali meningkatkan kepemilikan Bitcoinnya dengan membeli 380 BTC pada 21 Agustus 2024 dan tambahan 600 BTC pada 20 Agustus.
Baru-baru ini, Arkham Intelligence melaporkan bahwa alamat dompet 12QVsf, yang terkait dengan Galaxy Digital, menambahkan BTC senilai sekitar $59 juta atau sekitar Rp920,6 miliar dari dua transaksi ini yang dilakukan melalui bursa kripto Binance.
Menurut Arkham Intelligence, Galaxy Digital yang dipimpin oleh Mike Novogratz baru-baru ini meningkatkan kepemilikan BTC-nya, menunjukkan keyakinan kuat pada prospek masa depan harga BTC.
Baca juga: Borong Bitcoin Senilai 1 Miliar Yen, Saham Metaplanet Meroket 13%!
Pada 20 Agustus 2024, perusahaan ini menambahkan 600 BTC ke asetnya, diikuti oleh pembelian 380 BTC pada 21 Agustus 2024.
Langkah ini menyusul transaksi lain pada hari Senin, ketika Galaxy Digital mengakuisisi 400 BTC, yang berjumlah investasi sebesar $23 juta (Rp358,6 miliar). Langkah agresif ini adalah bagian dari strategi lebih luas perusahaan yang dipimpin Novogratz untuk memanfaatkan pergerakan pasar, karena mereka mengumpulkan total 1380 BTC senilai $82,8 juta (Rp1,29 triliun) hanya dalam dua hari.
Akuisisi ini terjadi di saat harga BTC menunjukkan beberapa volatilitas pada 21 Agustus 2024, namun langkah pembelian besar-besaran oleh Galaxy Digital mengindikasikan pandangan bullish terhadap pasar.
Pola pembelian ini menunjukkan penempatan strategis untuk memanfaatkan potensi kenaikan harga di masa depan. Setelah pembelian besar-besaran ini, dompet perusahaan manajemen aset tersebut kini memegang lebih dari 4000 BTC.
Meskipun ada pembelian baru-baru ini dari Galaxy Digital, Bitcoin tetap kesulitan mempertahankan dukungan di level $60.000 pada 21 Agustus 2024.
Selama sebulan terakhir, mata uang kripto ini berfluktuasi antara $50.000 dan $60.000, menghadapi resistance kunci di sekitar ambang batas yang lebih tinggi. Meskipun menghadapi resistance ini, pasar menunjukkan ketahanan, dengan minat beli yang signifikan terlihat pada level harga yang lebih rendah.
Namun, para analis pasar tetap bullish pada BTC, dengan mengutip pola teknikal dan faktor makroekonomi. Data terbaru dari K33 Research menunjukkan kemungkinan terjadinya short squeeze yang akan datang karena tingkat pendanaan berjangka negatif, yang menunjukkan potensi lonjakan tajam harga BTC.
Selain itu, seorang trader veteran Peter Brandt mencatat adanya pola megafon di grafik, yang menunjukkan volatilitas dan kemungkinan pergerakan harga yang signifikan.
Baca juga: BTC Diprediksi Tak Akan ‘Membosankan’ di September: 2 Altcoin Ini Diprediksi Naik 2000%!
Perilaku harga ini menyoroti sifat volatil dari pasar kripto yang lebih luas. Investor dan pedagang terus memantau fluktuasi ini dengan cermat, karena mereka menghadirkan risiko dan peluang.
Meskipun menghadapi tantangan dalam mempertahankan dukungan harga, ETF Bitcoin terus menunjukkan aliran masuk yang positif, menunjukkan minat investor yang berkelanjutan.
Selama sepuluh hari perdagangan terakhir, spot ETF mencatat aliran masuk pada delapan hari, dengan aliran masuk agregat yang signifikan sebesar $88 juta pada 20 Agustus 2024.
Aliran masuk yang terus berlanjut ke dalam ETF BTCmenekankan kepercayaan investor dan fokus pada potensi jangka panjang.
Pada saat penulisan (22/8/24), harga BTC berada di Rp947.816.982, dengan kenaikan harian sebesar 3,34%. Volume perdagangan juga naik sebesar 29%, mencapai $35,010,198,660.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: