Jakarta, Pintu News – Baru-baru ini, Vitalik Buterin menanggapi Kyle Samani dari Multicoin dan kritik lainnya mengenai kinerja dan desentralisasi Ethereum.
Di tengah kekhawatiran tentang penskalaan jaringan dan posisi kompetitif dalam lingkup blockchain, Vitalik Buterin memberikan wawasan tentang perkembangan ekosistem yang sedang berlangsung.
Lebih lanjut, ia menekankan fokus strategis untuk meningkatkan ketahanan dan interoperabilitas jaringan.
Dalam sebuah diskusi baru-baru ini di X (sebelumnya Twitter), Vitalik Buterin membahas tuduhan mengenai dugaan inefisiensi ETH dan dugaan risiko sentralisasi. Dia menguraikan langkah teknologi yang dibuat selama setahun terakhir, termasuk pengurangan sensor transaksi dan kemajuan dalam keamanan jaringan.
Baca juga: Widih! Kapitalisasi Pasar Kripto AI Melonjak 79,7% Mencapai Rp495 Triliun
Vitalik mencatat bahwa arsitektur Ethereum terus berkembang menuju kerangka kerja yang lebih terdesentralisasi, berlawanan dengan klaim.
Selain itu, salah satu pendiri Ethereum ini mendiskusikan penerapan protokol baru untuk meningkatkan ketahanan jaringan terhadap sentralisasi. Dia menunjuk pada perkembangan yang sedang berlangsung dalam protokol konstruksi blok, seperti FOCIL dan APS, yang dirancang untuk membentengi jaringan dari pengaruh eksternal dan kerentanan internal.
Sebelumnya hari ini, salah satu pendiri memicu kegembiraan di komunitas kripto dengan memposting gambar banteng yang dihasilkan oleh AI yang memegang tanda bertuliskan
“Bullish pada Flux, Bullish pada Ethereum.”
Postingan tersebut, yang dibuat menggunakan aplikasi FLUX.1 di laptopnya dengan GPU 4070, dengan cepat memicu gelombang diskusi tentang kinerja dan lintasan harga ETH.
Lebih lanjut, pembicaraan seputar kinerja Ethereum juga menyentuh analisis komparatifnya dengan Bitcoin dan Solana.
Selain itu, tweet lain membantah bahwa utilitas Ethereum menurun, menyatakan bahwa jaringan telah mencapai ratusan miliar dalam total nilai terkunci (TVL) hanya dalam waktu sembilan tahun.
Vitalik Buterin lebih lanjut menyoroti peran solusi Layer 2 (L2) dalam strategi Ether untuk meningkatkan skalabilitas tanpa mengorbankan desentralisasi.
Dia menjelaskan bahwa teknologi ini memperluas kapasitas jaringan dan mempertahankan prinsip-prinsip dasar desentralisasi.
Baca juga: Vitalik Buterin Sebut Polymarket Bukan Judi, Tapi Alat Sosial untuk Memprediksi Masa Depan!
Lintasan harga ETH terlihat menjanjikan karena mempertahankan momentum di atas $2.600 (Rp40.236.040). Analisis CoinGape baru-baru ini mencatat lebih dari 34 juta ETH telah dipertaruhkan. Hal ini menggarisbawahi komitmen investor yang kuat untuk memegangnya dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ETH yang dipertaruhkan dan analisis teknis memperkuat komentar bullish Vitalik Buterin dan menandakan potensi lonjakan ke angka $5.000 (Rp77.377.000).
Pada 28 Agustus 2024, harga ETH adalah $2,687.40 (Rp41.582.399), yang mencerminkan penurunan sebesar 1.72% selama 24 jam terakhir. Namun, volume perdagangan melonjak 31,35%, mengindikasikan lonjakan aktivitas pasar.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: