Altcoin dengan Proof of Stake (PoS) Jauh Lebih Hemat Energi Dibandingkan Bitcoin?

Updated
September 12, 2024
Gambar Altcoin dengan Proof of Stake (PoS) Jauh Lebih Hemat Energi Dibandingkan Bitcoin?

Jakarta, Pintu News – Di tengah perdebatan tentang dampak lingkungan dari kripto, altcoin dengan mekanisme Proof of Stake (PoS) diklaim jauh lebih ramah lingkungan daripada Bitcoin yang menggunakan Proof of Work (PoW).

Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh UCL, beberapa altcoin terbukti jauh lebih hemat energi, membuka diskusi baru tentang teknologi blockchain yang lebih efisien. Banyak penggiat kripto mencoba memahami dampak lingkungan sebenarnya dari teknologi ini, terutama mengingat tudingan bahwa aktivitas penambangan Bitcoin memakan energi besar dan merusak lingkungan.

Namun, seberapa benar klaim ini? Bagaimana teknologi kripto dapat menghadapi tantangan ini? Simak informasi lengkapnya berikut ini!

Biaya Lingkungan Penambangan Kripto

Tudingan terhadap Bitcoin dan kripto lainnya terkait kerusakan lingkungan bukanlah hal baru. Penambangan kripto, terutama Bitcoin dengan sistem PoW, sering disebut-sebut sebagai salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan karena konsumsi energi yang tinggi.

Meskipun banyak penggemar kripto yang berusaha membantah klaim ini, penelitian dari berbagai lembaga ilmiah terus menunjukkan bahwa penambangan memang memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan.

Meski begitu, upaya komunitas kripto untuk mengurangi dampak negatif ini sering diabaikan, dan banyak klaim yang dibesar-besarkan. Untuk mengatasi kebingungan ini, BeInCrypto melakukan wawancara eksklusif dengan Wes Geisenberger, VP Sustainability di Hedera.

Wes menekankan pentingnya memahami dampak kripto terhadap lingkungan dan bagaimana industri ini bisa berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon melalui inovasi teknologi.

Baca Juga: 3 Altcoin yang Harus Kamu Pantau Sebelum Bitcoin Memasuki Q4!

Proof of Work (PoW) vs Proof of Stake (PoS)

bitcoin vs altcoin energy
Pemborosan Energi Bitcoin vs Altcoin. Sumber: UCL

Perdebatan terbesar dalam laporan UCL adalah perbandingan antara blockchain PoW seperti Bitcoin dan PoS seperti Ethereum. Dalam sistem PoW, transaksi divalidasi oleh jaringan penambang yang bersaing untuk memecahkan persamaan matematika, yang membutuhkan daya komputasi besar.

Sebaliknya, PoS menggunakan validator yang “menyimpan” token mereka sebagai jaminan, yang jauh lebih efisien dalam hal energi.

Namun, laporan UCL juga mempertanyakan apakah semua blockchain PoS benar-benar lebih hijau dari PoW. Meskipun PoS secara umum lebih hemat energi, masih ada pertanyaan tentang tingkat sentralisasi yang lebih tinggi pada beberapa jaringan PoS. Hal ini menimbulkan dilema baru: apakah efisiensi energi PoS lebih penting daripada potensi risiko sentralisasi?

Baca Juga: Update Harga Tukar 1 Juta Koin Hamster Kombat Per 12 September 2024, Setara dengan Harga BMW X7?

Dampak Bitcoin dan Masa Depan Energi Kripto

Argumen paling keras tentang dampak ekologi kripto sering kali berfokus pada Bitcoin, kripto pertama dan terbesar. Kritik terhadap Bitcoin berpusat pada konsumsi energinya yang tinggi. Namun, pendukung Bitcoin berpendapat bahwa sebagian besar energi yang digunakan berasal dari sumber yang terbarukan seperti tenaga air, yang membantu mengurangi dampak lingkungan.

Flared gas mining, metode yang memanfaatkan gas limbah dari industri petrokimia untuk menambang Bitcoin, juga dianggap sebagai solusi inovatif. Namun, laporan UCL menyatakan bahwa meskipun ada upaya untuk menggunakan energi hijau, jejak lingkungan Bitcoin tetap jauh lebih besar dibandingkan altcoin berbasis PoS.

Penelitian menunjukkan bahwa semua Distributed Ledger Tokens (DLTs) berbasis PoS memiliki konsumsi energi yang hampir tidak signifikan dibandingkan dengan blockchain PoW utama seperti Bitcoin.

Kesimpulan

Pertanyaan tentang dampak lingkungan dari kripto masih menjadi perdebatan panas, terutama antara pendukung PoW dan PoS. Sementara PoS menawarkan solusi yang lebih hemat energi, masih ada tantangan lain seperti risiko sentralisasi.

Dalam beberapa tahun mendatang, kripto perlu terus berinovasi dan beradaptasi untuk menjawab tantangan lingkungan yang semakin meningkat. Untungnya, dengan penelitian yang sedang berlangsung dan fokus pada keberlanjutan, komunitas kripto memiliki potensi untuk menjadi lebih hijau.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->