Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin melonjak ke $61.000 setelah Federal Reserve AS secara resmi memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, langkah pertama dalam empat tahun terakhir.
Langkah agresif ini menandai dimulainya kampanye pelonggaran moneter yang bertujuan untuk menyeimbangkan inflasi dan mendukung lapangan kerja. Kenaikan harga Bitcoin ini memberikan sinyal positif bagi pasar kripto di tengah kondisi pasar yang berubah. Simak analisa lengkapnya berikut ini!
Pada 18 September 2024, Federal Reserve mengurangi suku bunga acuan menjadi 4,75%-5%, menandai pemotongan suku bunga pertama sejak pandemi COVID-19 dan siklus kenaikan agresif sebelumnya.
Menurut laporan resmi, Fed menyatakan bahwa inflasi mulai bergerak ke arah yang lebih stabil mendekati target 2%, dan mereka menilai risiko ekonomi berada dalam posisi seimbang.
Dalam proyeksi ekonomi triwulanan, anggota FOMC mengantisipasi bahwa suku bunga acuan akan turun hingga 4,4% pada akhir tahun, yang berarti ada peluang pemotongan lebih lanjut sebesar 50 basis poin dalam dua pertemuan mendatang. Hal ini meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut setelah proyeksi tunggal yang diajukan pada Juni 2024.
Tak lama setelah pengumuman FOMC, Bitcoin melonjak 1,4% mencapai $61.000, sebelum sedikit mengalami koreksi.
Dalam 24 jam terakhir, BTC turun 0,15%, namun tetap mencatatkan kenaikan signifikan sejak keputusan suku bunga diumumkan. Selain itu, pasar saham AS juga bergerak positif, dengan Nasdaq dan S&P mencatatkan kenaikan masing-masing 0,6%-0,8%.
Saham-saham terkait kripto juga menunjukkan kenaikan, seperti MicroStrategy (MSTR) yang naik 3,77%, serta saham Coinbase (COIN) dan Galaxy Digital (GLXY) yang naik antara 2,1%-3%. Para analis memperkirakan bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar ini akan mendorong pasar kripto ke arah yang lebih positif dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Kolaborasi io.net dan TARS Protocol: Meningkatkan AI dalam Ekosistem Solana
Meskipun kenaikan harga Bitcoin setelah keputusan Fed memberi sinyal bullish, volatilitas pasar tetap menjadi perhatian. Beberapa prediksi memperkirakan bahwa harga Bitcoin bisa berayun 2%-3% dalam beberapa hari ke depan.
Hal ini dipicu oleh ketidakpastian pasar, terutama karena beberapa pedagang sebelumnya terpecah antara ekspektasi pemotongan suku bunga 25 basis poin dan 50 basis poin.
Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga Fed bisa menyebabkan penurunan pasar akibat penyempitan perbedaan suku bunga antara dolar AS dan yen Jepang. Situasi serupa pernah memicu crash pada Agustus 2024, yang membuat harga Bitcoin turun di bawah $50.000.
Dengan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, harga Bitcoin menunjukkan potensi untuk terus naik di tengah sentimen pasar yang positif. Namun, volatilitas tetap menjadi tantangan bagi para pedagang dan investor. Pemantauan terhadap pergerakan pasar dalam beberapa hari mendatang sangat penting untuk memahami dampak jangka panjang dari kebijakan ini.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: