Harga Ethereum Tergelincir 1% Hari Ini (18/10/24), ETH akan Terus Mengalami Koreksi hingga $2.400?

Updated
October 18, 2024
Gambar Harga Ethereum Tergelincir 1% Hari Ini (18/10/24), ETH akan Terus Mengalami Koreksi hingga $2.400?

Jakarta, Pintu News – Harga Ethereum tergelincir 1% pada hari ini, 18 Oktober 2024, memicu spekulasi apakah ETH akan terus mengalami koreksi hingga mencapai level $2.400 (Rp37.120.788).

Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai potensi penurunan lebih lanjut di pasar crypto. Simak selengkapnya, yuk!

Harga Ethereum Turun 1,16% dalam Waktu 24 Jam

Sumber: Pintu Market

Per 18 Oktober 2024, harga Ethereum mengalami penurunan 1,16% dalam waktu 24 jam. Titik terendah dan tertinggi ETH pada saat penulisan adalah Rp40.182.226 dan Rp41.058.726.

Saat ini, market cap Ethereum berada di sekitar $316.76 miliar dengan volume perdagangan yang turun 6,61% menjadi $15.83 miliar dalam waktu 24 jam.

Baca juga: Harga NEIRO Ambruk 6% Hari Ini (18/10/24), Meme Coin MEW, POPCAT, dan MYRO Melonjak 15%

Kira-kira apa yang terjadi dengan harga Ethereum hari ini?

Ethereum Terjebak dalam Tren Penurunan

ETH/USD, grafik 1 tahun. Sumber: Cointelegraph

Dilansir dari Cointelegraph, Harga Ethereum terus terjebak dalam tren penurunan selama tujuh bulan terakhir.

Sejak mencapai puncak $4.111 (Rp63.584.816) pada Maret 2024, harga Ethereum telah turun lebih dari 36% menjadi sekitar $2.600 (Rp40.214.187). Kondisi ini semakin diperburuk oleh persaingan antar jaringan blockchain layer-1 (L1) yang memanas, membuat posisi Ethereum terancam oleh pesaing seperti Solana dan Avalanche.

Salah satu penyebab utama dari lemahnya pergerakan harga Ethereum adalah fragmentasi nilai yang disebabkan oleh munculnya jaringan layer-2 (L2) di dalam ekosistem Ethereum.

Baca juga: Vitalik Buterin Paparkan Roadmap Scalability Ethereum hingga 100.000 TPS!

Jaringan L2 ini menarik investasi dari ekosistem Ethereum ke mata uang asli mereka, menyebabkan likuiditas dan pengalaman pengguna semakin terpecah.

Solana Mulai Mencuri Pangsa Pasar Ethereum?

Menurut analisis crypto dari Ignas, ini justru membuat blockchain monolitik seperti Solana lebih menarik bagi para investor.

Ignas menjelaskan bahwa Solana menawarkan solusi monolitik yang tidak memecah likuiditas, berbeda dengan Ethereum yang semakin terfragmentasi dengan hadirnya berbagai L2.

Harga token SOL milik Solana telah mengalami peningkatan yang signifikan, naik lebih dari 552% selama setahun terakhir, jauh melampaui kenaikan Ethereum yang hanya 57%. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa pemegang Ether telah menjual ETH mereka untuk membeli token L1 lainnya seperti SOL.

Grafik SOl vs ETH, grafik 1 tahun. Sumber: Cointelegraph

Persaingan di antara jaringan L1 seperti Ethereum, Solana, Avalanche, dan Fantom bertujuan untuk memecahkan masalah klasik dalam dunia blockchain, yaitu blockchain trilemma.

Masalah ini melibatkan tiga elemen penting: keamanan, skalabilitas, dan desentralisasi. Setiap blockchain harus menyeimbangkan ketiga aspek ini tanpa mengorbankan salah satunya.

Ethereum, meskipun menjadi pemimpin awal, kini menghadapi tantangan dari jaringan lain yang menawarkan solusi lebih inovatif. Solana, misalnya, menawarkan throughput yang tinggi dan latensi yang rendah, menjadikannya lebih menarik untuk beberapa aplikasi blockchain yang membutuhkan performa tinggi.

Ethereum sendiri harus terus berinovasi jika tidak ingin kehilangan pangsa pasar lebih banyak lagi ke pesaingnya.

Koreksi Harga Ethereum ke $2.400 (Rp37.120.788)?

Secara teknikal, Ethereum tampaknya sedang bersiap untuk koreksi lebih lanjut. Menurut analisis trader crypto Justin Bennet, pola teknikal terbaru menunjukkan kemungkinan Ethereum akan turun ke harga $2.485 (Rp38.435.482).

Baca juga: Jumlah Validator Ethereum Melonjak 30% dalam Setahun, Institusi Besar Mulai Tertarik!

Bennet juga menyebutkan bahwa jika Ethereum menembus level support saat ini, harga bisa jatuh lebih dalam hingga mencapai $2.400 (Rp37.120.788).

Perjuangan Ethereum bukan hanya berasal dari dalam ekosistem Ethereum sendiri, tetapi juga dari pengaruh pasar crypto yang lebih luas. Bitcoin, sebagai cryptocurrency terbesar, juga tengah mengalami kesulitan untuk keluar dari tren penurunan 217 hari, yang memberi tekanan lebih pada pasar crypto secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, dengan harga Ethereum yang terus turun dan persaingan di sektor blockchain L1 yang semakin ketat, Ethereum menghadapi tantangan besar. Namun, ini juga membuka peluang bagi inovasi di dalam ekosistem Ethereum dan blockchain lainnya.

Para investor harus tetap waspada terhadap perkembangan terbaru dan kemungkinan koreksi harga yang lebih dalam.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->