Jakarta, Pintu News – Seorang mantan pegawai di Minnesota, Amerika Serikat, terlibat dalam skema cryptojacking yang mengubah sumber daya kantor menjadi ladang penambangan cryptocurrency ilegal. Joshua Paul Armbrust, 44 tahun, menggunakan akses tak sah ke akun Amazon Web Services (AWS) milik mantan tempat kerjanya, Digital River, untuk menambang Ether selama berbulan-bulan, merugikan perusahaan hingga lebih dari Rp700 juta.
Armbrust, yang sebelumnya bekerja di Digital River, diketahui memasukkan kode tersembunyi ke sistem perusahaan untuk memanfaatkan server kantor demi keuntungan pribadi. Menurut informasi dari Kantor Kejaksaan Minnesota, ia mengakses akun AWS perusahaan secara ilegal antara Desember 2020 hingga Mei 2021. Aktivitas tersebut terungkap setelah perusahaan melacak adanya penggunaan server yang mencurigakan dan lonjakan biaya operasional yang signifikan.
Cryptojacking merupakan jenis kejahatan siber yang memungkinkan pelaku mengambil alih daya komputasi orang lain untuk melakukan penambangan kripto. Dampaknya seringkali berupa peningkatan biaya operasional bagi korban, karena aktivitas penambangan membutuhkan daya listrik dan perangkat keras yang besar. Dalam kasus ini, Armbrust berhasil menambang Ether senilai Rp109 juta yang ia alihkan ke dua akun Coinbase atas namanya sebelum menguangkan hasilnya ke akun bank pribadi di Wells Fargo.
Baca Juga: Memecoin Trump Runtuh: Token Anjlok 50% Pasca Kemenangan Pemilu AS
Kerugian yang dialami Digital River akibat skema cryptojacking ini mencapai lebih dari Rp700 juta. Penambangan kripto ilegal yang dilakukan Armbrust tidak hanya menguras daya komputasi AWS perusahaan, tetapi juga mengakibatkan lonjakan biaya server yang harus ditanggung oleh perusahaan. Pelaku menggunakan sumber daya yang tidak seharusnya untuk keuntungan pribadi, merugikan operasional perusahaan dalam jumlah besar.
Cryptojacking adalah ancaman nyata bagi perusahaan di era digital ini. Kasus ini menggambarkan betapa rentannya perusahaan dalam menghadapi serangan internal dari pihak yang memiliki akses ke sistem. Aktivitas ilegal ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga memperburuk citra keamanan perusahaan yang menjadi korban.
Armbrust, yang dihadapkan pada dakwaan penipuan komputer, disidangkan pada 1 November 2024 setelah penyelidikan oleh FBI. Dalam kasus ini, Asisten Jaksa AS Bradley M. Endicott ditunjuk sebagai jaksa penuntut. Jika terbukti bersalah, Armbrust dapat menghadapi sanksi yang berat atas tindakannya, yang dianggap sebagai kejahatan serius dalam bidang keamanan siber.
Cryptojacking semakin menjadi ancaman yang tidak boleh diremehkan, terutama karena kerahasiaan dan keuntungan besar yang bisa diperoleh melalui aktivitas penambangan kripto tanpa perlu menginvestasikan perangkat keras sendiri. Kasus ini memperingatkan perusahaan untuk memperkuat protokol keamanan internal mereka, terutama dalam menangani akses terhadap layanan komputasi awan seperti AWS.
Kasus ini menjadi contoh nyata bahwa skema cryptojacking yang dilakukan mantan pegawai bisa berdampak besar bagi perusahaan. Dengan meningkatnya ancaman kejahatan siber di era digital, perusahaan disarankan untuk meningkatkan sistem pengawasan dan keamanan agar risiko seperti ini dapat diminimalisir.
Baca Juga: Bitcoin Sempat Kehilangan Momentum Saat Ketegangan Pemilu AS Picu Volatilitas Kripto
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi crypto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: