Jakarta, Pintu News – Riot Platforms, salah satu perusahaan penambang Bitcoin terbesar di dunia, baru saja membuat gebrakan besar dengan membeli 5.113 Bitcoin senilai Rp8,1 triliun.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya memperkuat portofolio mereka di tengah lonjakan harga Bitcoin yang telah melampaui Rp1,6 miliar per BTC. Dengan pembelian ini, total kepemilikan Riot Platforms meningkat menjadi 16.728 BTC, atau sekitar Rp26,8 triliun.
Menurut laporan, pembelian ini dibiayai melalui penerbitan obligasi konversi senilai Rp8,4 triliun ($525 juta). Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga 0,75% dan jatuh tempo pada tahun 2030.
Dana ini tidak hanya digunakan untuk membeli Bitcoin, tetapi juga untuk mendukung inisiatif strategis lainnya, termasuk diversifikasi bisnis ke sektor yang lebih luas.
Dengan langkah besar ini, Riot Platforms kini menjadi penambang Bitcoin terbesar kedua, setelah Marathon Digital. Marathon sebelumnya mengumumkan pembelian 11.774 BTC senilai Rp17,6 triliun ($1,1 miliar), memperkuat posisi mereka dengan total kepemilikan 40.435 BTC.
Tidak hanya itu, Riot Platforms juga menghadapi tekanan dari investor aktif seperti Starboard Value, sebuah hedge fund asal Amerika Serikat. Mereka menyarankan agar Riot memanfaatkan fasilitas penambangan Bitcoin untuk mendukung model kecerdasan buatan . Hal ini dinilai dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan secara signifikan.
Riot sendiri menyatakan komitmennya untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham melalui dialog konstruktif dengan pihak-pihak terkait.
Ketertarikan Riot Platforms terhadap Bitcoin bukan hal baru. Perusahaan ini telah lama memanfaatkan volatilitas pasar crypto untuk membangun cadangan strategis.
Seiring meningkatnya adopsi Bitcoin di kalangan korporasi, perusahaan seperti Riot mengikuti jejak MicroStrategy, yang telah membeli Bitcoin senilai Rp336 triliun ($25 miliar) sejak 2020.
Namun, Riot juga menyadari perlunya diversifikasi. Permintaan yang meningkat untuk daya komputasi, terutama dari sektor AI, menawarkan peluang baru.
Sebuah laporan menyebutkan bahwa jika perusahaan-perusahaan penambangan Bitcoin beralih mendukung model AI, mereka berpotensi membuka kapitalisasi pasar senilai Rp593 triliun ($37 miliar). Riot dapat memperoleh hingga Rp77 triliun ($4,8 miliar) dari strategi ini.
Baca juga: Sentuh $100.000, Akankah Bitcoin Mencapai Rekor Baru Jelang Pertemuan FOMC?
Langkah Riot Platforms menunjukkan semakin intensifnya persaingan di antara perusahaan besar untuk menguasai Bitcoin. Dalam konteks ini, Bitcoin bukan hanya aset digital, tetapi juga alat strategis untuk mengamankan posisi di pasar keuangan global.
Dengan pembelian ini, Riot tidak hanya memperkuat cadangan BTC mereka tetapi juga mengirimkan sinyal kuat kepada pasar tentang kepercayaan mereka pada potensi jangka panjang cryptocurrency.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: