Jakarta, Pintu News – Aave , protokol pinjaman terdesentralisasi, baru saja meluncurkan Aave V3 di testnet Aptos , menandai integrasi pertama mereka di luar Ethereum Virtual Machine (EVM).
Langkah ini menjadi tonggak sejarah penting bagi Aave yang berupaya memperluas jangkauan ekosistemnya di luar blockchain Ethereum .
Dengan memanfaatkan bahasa pemrograman Move dari Aptos, Aave berencana menguji dan memastikan bahwa versi terbaru dari protokol pinjaman ini berjalan aman, stabil, dan efisien sebelum akhirnya diluncurkan di mainnet.
Peluncuran Aave V3 di Aptos testnet bukan hanya soal pengujian teknis, tetapi juga soal menilai potensi jaringan blockchain yang berbeda dari EVM. Aptos dikenal dengan throughput tinggi, biaya rendah, dan keamanan yang lebih baik melalui bahasa pemrograman Move.
Baca juga: Harga POP CAT Crypto Anjlok 13% Hari Ini (9/1/25): POPCAT Berpotensi Turun 50%?
Aave Labs, pengembang di balik Aave, melihat Aptos sebagai pilihan yang sangat cocok untuk menguji implementasi non-EVM pertama mereka. Testnet ini bertujuan untuk menilai kinerja dan keamanan Aave V3 dalam ekosistem Aptos yang tidak kompatibel dengan EVM.
Selain itu, Aave mengharapkan adanya kontribusi dari komunitas dalam proses pengujian. Ini adalah kesempatan bagi pengguna dan pengembang untuk memberikan umpan balik yang sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan protokol tersebut.
Untuk beroperasi di Aptos, Aave harus menulis ulang kode protokolnya menggunakan bahasa Move, serta mengadaptasi antarmuka dan fungsionalitas agar kompatibel dengan Aptos Virtual Machine (VM).
Salah satu langkah penting dalam peluncuran Aave V3 di Aptos adalah kolaborasi dengan Chainlink , yang menyediakan data harga yang siap digunakan pada saat peluncuran di mainnet.
Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan keamanan protokol dengan menyediakan umpan harga yang akurat dan tahan terhadap manipulasi. Aave juga bekerja sama dengan para peneliti keamanan untuk memastikan bahwa implementasi di Aptos mengutamakan prinsip keamanan yang ketat.
Protokol ini juga akan melalui serangkaian audit dari perusahaan-perusahaan keamanan terkemuka seperti Certora, SpearBit, dan OtterSec.
Setelah fase pengujian selesai, proposal untuk peluncuran Aave V3 di mainnet akan dipertimbangkan melalui tahapan tata kelola yang mencakup Aave Request for Comments (ARFC) dan Aave Improvement Proposal (AIP) untuk mendapatkan persetujuan akhir dari komunitas.
Walaupun AAVE, token asli Aave, mengalami penurunan hampir 10% dalam 24 jam terakhir, proyek ini masih menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan dalam jangka panjang.
Pada tahun 2024, Aave tercatat menghasilkan pendapatan hingga $60,9 juta (sekitar Rp989 miliar) pada bulan Desember, yang mendekati rekor tertinggi pada 2021. Pendapatan ini tercatat sebesar $389 juta (Rp6,3 triliun) sepanjang tahun, dengan rata-rata $32,4 juta (Rp526 miliar) per bulan.
Langkah Aave untuk meluncurkan protokol mereka di Aptos bisa menjadi faktor pendorong yang memperkuat minat investor terhadap token AAVE.
Dengan kemampuan Aptos untuk menawarkan transaksi cepat dan biaya rendah, serta ekosistem DeFi yang berkembang pesat, Aave berpotensi menarik lebih banyak pengguna dan integrasi ke depan.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: Crypto Briefing