Jakarta, Pintu News – Hyperliquid crypto, platform trading perpetuals dan blockchain Layer 1, menghadapi kritik tajam dari komunitasnya terkait proses seleksi validator yang dianggap terlalu terpusat.
Kritik tersebut mencuat setelah sebuah surat viral yang menyoroti masalah seperti kode tertutup, ketergantungan pada satu API, dan insentif validator yang terbatas.
Hyperliquid (HYPE) membantah tuduhan bahwa kursi validator dijual, dengan menyatakan bahwa semua validator dipilih berdasarkan kinerja di testnet. Saat ini, jaringan memiliki 16 validator, dan Hyperliquid berjanji akan menambah jumlah ini seiring dengan pertumbuhan ekosistem.
Baca juga: Revolut Gandeng Pyth Network: Jembatani TradFi dan DeFi dengan Data Pasar Real-Time!
Salah satu isu utama yang diangkat komunitas adalah penggunaan kode node tertutup. Hyperliquid crypto mengklaim bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga kinerja, namun berjanji untuk menjadikannya open-source begitu jaringan mencapai stabilitas.
Selain itu, sistem berbasis satu binary yang digunakan Hyperliquid juga menjadi perhatian, mengingat mayoritas jaringan blockchain terkemuka bersifat open-source, yang memungkinkan pengembangan lebih cepat melalui ulasan komunitas.
Hyperliquid telah meluncurkan “Foundation Delegation Program” untuk mendukung validator berkinerja tinggi sebagai upaya desentralisasi. Namun, kritik muncul terkait kurangnya transparansi dalam program ini, yang dinilai dapat memperkuat ketergantungan pada node yang dikontrol oleh yayasan.
Pada 9 Januari 2025, token asli Hyperliquid, HYPE, mengalami penurunan harga signifikan sebesar 17% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan pada $21,21 (sekitar Rp341.781) dengan kapitalisasi pasar $7 miliar (Rp113,4 triliun).
Baca juga: Pi Network Update (10/1/25): 1000 Pi Network Berapa Rupiah?
Harga ini jauh di bawah all-time high sebesar $35 (sekitar Rp565.000) yang dicapai pada Desember 2024.
Meskipun mengalami penurunan, volume perdagangan HYPE meningkat 65%, menunjukkan adanya potensi pemulihan. Namun, untuk mempertahankan pertumbuhan, Hyperliquid harus menangani isu yang disorot komunitas, termasuk insentif validator yang terbatas dan ketergantungan pada API terpusat.
Sebagai tanggapan, Hyperliquid mengumumkan rencana untuk memperbaiki proses onboarding testnet dan memperluas seleksi validator dengan lebih transparan.
Yayasan ini juga mengajak komunitas untuk mempercayai langkah-langkah yang telah diambil untuk menciptakan ekosistem yang lebih terbuka.
MetaMask Security Researcher, Taylor Monahan, menyoroti bahwa masalah yang dihadapi Hyperliquid mencerminkan tantangan lebih luas dalam menciptakan jaringan blockchain yang terdesentralisasi dan transparan.
Hyperliquid juga diimbau untuk mengikuti praktik blockchain terkemuka dalam mendorong adopsi validator yang lebih inklusif.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: