Analisis Perilaku Investor Besar Bitcoin di Tengah Fluktuasi Pasar (10/1/25)

Updated
January 10, 2025
Gambar Analisis Perilaku Investor Besar Bitcoin di Tengah Fluktuasi Pasar (10/1/25)

Jakarta, Pintu News – Investor besar atau “whales” Bitcoin kembali aktif membeli dalam jumlah besar setelah penurunan harga yang signifikan pada akhir Desember 2024. Menurut analisis dari Blocktrends, sebanyak 34.000 BTC, senilai sekitar Rp51,8 triliun (setara $3,2 miliar), telah diakumulasi oleh investor institusional selama periode tersebut.

Pengumpulan ini terjadi setelah penjualan besar-besaran sebanyak 79.000 BTC oleh dompet yang memiliki antara 1.000 hingga 10.000 BTC. Penjualan besar ini mengikuti kenaikan harga Bitcoin yang mencapai puncaknya di Rp1.747.396.000 ($108.000) pada 17 Desember, sebelum terkoreksi sebesar 15%.

Dampak pada Tren Pemulihan Bitcoin

Menurut kepala penelitian Blocktrends, Cauê Oliveira, investor besar memanfaatkan konsolidasi harga untuk membeli kembali Bitcoin di bawah Rp1.536.475.000 ($95.000). Strategi pembelian ini dilakukan melalui sejumlah pesanan kecil untuk menghindari volatilitas pasar yang tinggi.

Saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di sekitar Rp1.536.475.000 ($94.900), turun sekitar 2,3% dalam sehari. Penurunan ini terjadi seiring dengan data ekonomi AS yang mengecewakan, yang mengurangi harapan pemotongan suku bunga lebih lanjut pada akhir Januari 2025.

Baca Juga: Analisis Pergerakan Harga Bitcoin: Tinjauan terhadap Tren Pasar & Pola Bearish (10/1/25)

Perspektif Analisis Pasar

Analis Bitfinex dalam catatan pasar 6 Januari 2025 menyebutkan bahwa likuiditas penjualan di pasar Bitcoin menyusut dengan cepat. Kondisi ini mengindikasikan bahwa tekanan jual terbesar mungkin telah berlalu. Selain itu, beberapa analis memprediksi bahwa Bitcoin dapat mengalami reli signifikan tahun ini, didorong oleh ekspektasi kebijakan pro-kripto dari Presiden AS terpilih Donald Trump dan adopsi oleh negara-negara.

Dalam makalah yang diterbitkan pada 7 Januari 2025, Matt Hogan dari Fidelity Digital Assets memprediksi bahwa lebih banyak negara, bank sentral, dan dana kekayaan negara akan mulai membangun posisi strategis dalam Bitcoin. Potensi ini diperkirakan akan mendukung tren bullish dalam jangka panjang.

Prediksi Harga Bitcoin

Menurut analisis Blockware, skenario terburuk untuk Bitcoin tahun ini adalah harganya mencapai Rp2.428.050.000 ($150.000), sementara skenario terbaik bisa membawa harga ke atas Rp6.474.800.000 ($400.000). Perkiraan ini mencerminkan optimisme pasar yang didorong oleh sentimen global dan perubahan kebijakan.

Namun, investor tetap disarankan untuk mempertimbangkan risiko pasar yang tinggi dan volatilitas kripto sebelum membuat keputusan investasi.

Kesimpulan

Aksi beli investor besar setelah penurunan harga Bitcoin menunjukkan kepercayaan yang kuat pada prospek jangka panjang mata uang kripto ini. Namun, pergerakan harga tetap bergantung pada faktor eksternal, termasuk kebijakan moneter, adopsi institusional, dan dinamika pasar global. Oleh karena itu, kehati-hatian tetap menjadi kunci dalam strategi investasi.

Baca Juga: Pergerakan Harga Ethereum: Analis Tunjukkan Risiko Penurunan Lebih Lanjut (10/1/25)

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->