Jakarta, Pintu News – Bitcoin menghadapi tekanan berat di awal 2025 dengan potensi penurunan lebih lanjut akibat meningkatnya inflasi di Amerika Serikat.
Dalam laporan terbaru Steno Research, harga Bitcoin diprediksi dapat turun hingga Rp1,38 miliar ($85.000) per koin, mencerminkan kondisi makroekonomi yang tidak kondusif bagi aset berisiko seperti cryptocurrency.
Simak analisa lengkap dari Steno Research pada artikel berikut ini!
Sejak pertengahan Desember 2024, harga spot Bitcoin telah turun sekitar 10%, dari Rp1,73 miliar ($106.000) menjadi Rp1,57 miliar ($96.000) pada 14 Januari 2025. Penurunan ini, menurut Steno Research, dipicu oleh revaluasi pasar akibat inflasi yang terus meningkat.
Laporan tersebut mencatat bahwa tekanan inflasi kembali menjadi perhatian utama, menciptakan tantangan signifikan bagi pasar crypto. Di sisi lain, pasar derivatif Bitcoin menunjukkan tanda-tanda leverage berlebihan, yang perlu dikurangi untuk mencapai stabilitas harga.
Baca juga: ARK Invest: “Bitcoin (BTC) Diprediksi Melonjak Lebih Tinggi di 2025”
Pada 10 Januari, laporan pekerjaan AS yang positif menyebabkan harga Bitcoin turun di bawah Rp1,51 miliar ($93.000). Kenaikan dolar AS yang didorong oleh ekspektasi kebijakan moneter yang lebih ketat menjadi salah satu faktor utama penurunan ini.
Menurut data CME FedWatch, kemungkinan pemotongan suku bunga pada Januari hanya 3%, mencerminkan pandangan hawkish Federal Reserve. Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendukung aset berisiko seperti Bitcoin, tetapi dengan kenaikan inflasi, kondisi pasar semakin menantang.
Baca juga: 5 Crypto yang Naik Hari Ini (15/1/25): Altcoin Nomor 1 Meroket 42%!
Steno Research memperkirakan bahwa laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pada 15 Januari 2025 akan menunjukkan kenaikan inflasi sebesar 0,4%, lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 0,3%. Jika perkiraan ini benar, pasar bisa terkejut, menyebabkan tekanan lebih besar pada harga Bitcoin.
Dalam skenario terburuk, Steno memprediksi harga Bitcoin bisa turun hingga Rp1,38 miliar ($85.000) sebelum kembali stabil. Namun, penurunan ini dianggap sebagai fase penyesuaian sementara sebelum pasar crypto mulai pulih.
Baca juga: Crypto Hari Ini (15/1/25): JPMorgan Prediksi Crypto ETF Hingga Pemilu dan Regulasi Crypto di AS
Meskipun menghadapi tantangan jangka pendek, Steno Research optimistis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin. Mereka memproyeksikan tahun 2025 sebagai tahun terbaik bagi pasar cryptocurrency, dengan Bitcoin diperkirakan mencapai Rp2,44 miliar ($150.000) per koin.
Prediksi ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk lingkungan regulasi yang lebih mendukung, kondisi makroekonomi yang menguntungkan dengan penurunan suku bunga, serta kinerja historis Bitcoin setelah halving.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi