Bitcoin Tembus $106.000, 3 Faktor Ini Harus Terjadi untuk Mencapai Rekor Tertinggi Baru!

Di-update
January 31, 2025
Gambar Bitcoin Tembus $106.000, 3 Faktor Ini Harus Terjadi untuk Mencapai Rekor Tertinggi Baru!

Jakarta, Pintu News – Bitcoin kembali menunjukkan kekuatannya dengan reli hingga $106.000 (Rp1,72 miliar) pada awal 2025, mencatatkan kenaikan 13,5% dalam 30 hari pertama tahun ini. Sikap pemerintah Amerika Serikat yang semakin ramah terhadap sektor crypto menjadi salah satu pendorong utama pergerakan harga ini.

Namun, meskipun kondisi untuk reli Bitcoin sudah cukup kuat, harga tampaknya tertahan di $105.000 (Rp1,7 miliar), membuat para trader bertanya-tanya apa yang menjadi hambatan bagi BTC untuk mencetak rekor tertinggi baru.

Ada tiga faktor utama yang harus terjadi agar Bitcoin bisa terus melesat dan mencapai all-time high baru!

Dukungan Institusi dan Regulasi yang Lebih Jelas

sp 500 vs btc
Sumber: Cointelegraph

Salah satu perkembangan positif bagi Bitcoin datang dari dunia perbankan dan keuangan global. Di Amerika Serikat, pemerintahan baru di bawah Donald Trump membuka peluang lebih besar bagi bank dan hedge fund untuk menyimpan aset digital tanpa berdampak negatif pada neraca keuangan mereka.

Bahkan, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam konferensi pers 29 Januari 2025, menyatakan bahwa bank “sepenuhnya dapat melayani pelanggan crypto” selama mereka dapat mengelola risikonya dengan baik.

Powell juga menambahkan bahwa The Fed “tidak menentang inovasi” dalam sektor crypto, yang dapat menjadi sinyal positif bagi institusi keuangan untuk mulai menerima Bitcoin dalam sistem mereka.

Di Eropa, Bank Nasional Ceko (CNB) juga ikut memberikan dorongan terhadap Bitcoin. Pada 30 Januari 2025, CNB menyetujui proposal untuk memasukkan investasi Bitcoin sebagai bagian dari strategi pengelolaan cadangan devisa internasional mereka.

Baca juga: Seberapa Tinggi Harga Pi Network (PI) Bisa Naik Setelah Mainnet Diluncurkan?

CNB bahkan berencana mengalokasikan hingga 5% dari cadangan €140 miliar (Rp2.440 triliun) untuk BTC, menunjukkan bahwa negara mulai melihat Bitcoin sebagai aset yang layak dimasukkan dalam portofolio investasi nasional.

Adopsi Lebih Besar dari Dana Institusional dan ETF

bitcoin etf
Sumber: Coinglass

Salah satu faktor yang terus mendorong harga Bitcoin adalah masuknya dana institusi dalam jumlah besar ke BTC, terutama melalui investasi tidak langsung dalam perusahaan yang memiliki eksposur ke Bitcoin.

Misalnya, pada 30 Januari 2025, sebuah dana investasi yang dikelola oleh Bank Sentral Norwegia mengumumkan investasi $500 juta (Rp8,14 triliun) dalam saham MicroStrategy, perusahaan yang dikenal sebagai pemegang Bitcoin terbesar di dunia.

Namun, salah satu tantangan utama bagi Bitcoin adalah terbatasnya akses langsung bagi institusi untuk membeli BTC melalui ETF. Banyak dana investasi masih menghadapi hambatan regulasi atau persetujuan pemegang saham sebelum bisa membeli Bitcoin melalui spot ETF. Oleh karena itu, mereka menggunakan saham perusahaan seperti MicroStrategy sebagai proxy untuk eksposur terhadap Bitcoin.

Baca juga: 4 Memecoin yang Banyak Diperbincangkan di Februari 2025

Jika regulasi di AS dan Eropa lebih terbuka untuk memperbolehkan ETF berbasis Bitcoin secara langsung, maka lebih banyak dana institusional bisa masuk ke BTC, yang akan memberikan dorongan besar bagi harga Bitcoin.

Stabilitas Ekonomi Global dan Kesiapan Pasar

Dilansir dari Cointelegraph, meskipun Bitcoin memiliki momentum bullish yang kuat, beberapa faktor makroekonomi membuat investor tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan besar.

Salah satu kekhawatiran terbesar adalah perlambatan ekonomi global. Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa:

  • Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat hanya tumbuh 2,3% di kuartal keempat 2024, lebih rendah dari ekspektasi pasar.
  • Ekonomi zona euro mencatat pertumbuhan nol dalam periode yang sama, menandakan adanya tekanan resesi.

Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa investor akan mulai mengamankan modal mereka dalam bentuk aset yang lebih stabil, seperti tunai atau obligasi pemerintah jangka pendek, daripada aset berisiko tinggi seperti Bitcoin.

Selain itu, koreksi besar dalam sektor kecerdasan buatan juga membuat investor lebih waspada. Peluncuran teknologi baru dari China, seperti DeepSeek AI, menyebabkan kerugian besar dalam saham sektor teknologi.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->