Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency terus berkembang dengan proyek-proyek baru yang berpotensi besar. Seperti Binance Coin yang awalnya diperdagangkan dengan harga rendah sebelum melonjak hingga lebih dari Rp9,78 juta (USD 600), ada beberapa aset crypto lain yang kini diperhatikan oleh investor sebagai kandidat pertumbuhan tinggi di masa depan.
Beberapa koin yang saat ini diperdagangkan di bawah Rp65.232 (USD 4) memiliki potensi untuk menjadi pemain besar di industri crypto. Tiga proyek yang menarik perhatian adalah Lightchain AI (LCAI), Toncoin , dan Arbitrum . Masing-masing memiliki inovasi dan keunggulan unik yang bisa mendorong kenaikan harga dalam beberapa tahun ke depan.
Lightchain AI adalah proyek yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi transaksi. Dengan fitur manajemen likuiditas otomatis, Lightchain AI berusaha mengurangi volatilitas harga serta mengoptimalkan distribusi token.
Proyek ini telah mendapatkan minat besar dari investor dengan mengumpulkan Rp231,68 miliar (USD 14,2 juta) dalam tahap presale. Saat ini, harga tokennya masih sangat murah, hanya Rp91,75 (USD 0,005625). Dengan pertumbuhan pesatnya, banyak analis memprediksi bahwa Lightchain AI bisa mengalami lonjakan harga yang signifikan, seperti yang terjadi pada BNB di masa awalnya.
Toncoin (TON) awalnya dikembangkan untuk mendukung ekosistem blockchain Telegram sebelum akhirnya berkembang menjadi jaringan yang sepenuhnya terdesentralisasi. Salah satu keunggulan utamanya adalah kecepatan transaksi yang sangat tinggi dan biaya yang rendah, menjadikannya alternatif menarik di pasar crypto.
Integrasi Toncoin dengan aplikasi perpesanan seperti Telegram memberikan keunggulan kompetitif yang unik. Pengguna dapat mengirim dan menerima token langsung melalui aplikasi yang mereka gunakan sehari-hari, meningkatkan adopsi secara signifikan. Dengan basis pengguna Telegram yang sangat besar, TON memiliki potensi untuk berkembang seperti BNB yang sukses karena ekosistem Binance-nya.
Sebagai solusi Layer-2 untuk Ethereum, Arbitrum (ARB) menawarkan transaksi lebih cepat dan biaya gas lebih rendah tanpa mengorbankan keamanan dan desentralisasi Ethereum. Teknologi ini menjadikannya platform yang semakin diminati oleh proyek-proyek DeFi.
Arbitrum telah menarik banyak pengembang karena kemudahan integrasi dan peningkatan efisiensi dalam eksekusi smart contract. Dengan semakin banyaknya platform berbasis Ethereum yang mulai menggunakan Arbitrum, permintaan terhadap ARB diperkirakan akan meningkat pesat dalam siklus bull market berikutnya.
Lightchain AI, Toncoin, dan Arbitrum adalah tiga cryptocurrency yang saat ini masih dihargai di bawah Rp65.232 (USD 4) tetapi memiliki potensi besar untuk pertumbuhan jangka panjang. Masing-masing proyek menawarkan inovasi unik, mulai dari integrasi AI (artificial intelligence), dukungan ekosistem Telegram, hingga solusi skalabilitas Ethereum . Jika tren adopsi terus meningkat, koin-koin ini bisa menjadi pesaing serius bagi Binance Coin (BNB) di masa depan.
Baca Juga: Dogecoin (DOGE) Mengalami Penurunan: Tanda Akhir Koreksi atau Awal Pemulihan? (4/2/25)
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.