Jakarta, Pintu News – Komunitas Floki DAO baru saja menyetujui investasi sebesar Rp2,04 miliar ($125.000) ke dalam proyek BADAI, sebuah protokol kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang berbasis di jaringan BNB Chain.
Keputusan ini didukung oleh 99,71% suara, menunjukkan antusiasme komunitas terhadap ekspansi ekosistem Floki ke sektor AI dan gaming. Dengan langkah strategis ini, apakah Floki akan semakin memperkuat posisinya di industri crypto, atau justru menghadapi risiko besar?
BADAI adalah proyek berbasis AI yang menawarkan berbagai fitur, termasuk perdagangan pintar berbasis algoritma dan analisis pasar otomatis. Dengan meningkatnya tren AI dalam dunia cryptocurrency, Floki DAO melihat potensi besar dalam investasi ini.
Baca juga: Aktivitas Cardano Melejit! Akankah ADA Tembus Rp13.922?
Selain fokus pada kecerdasan buatan, BADAI juga memiliki ambisi besar dalam dunia gaming. Proyek ini berencana untuk meluncurkan Valhalla, sebuah game metaverse berbasis NFT, pada awal 2025.
Game ini diharapkan dapat menarik minat gamer dan investor crypto, dengan FLOKI sebagai mata uang dalam game.
Investasi Floki DAO di BADAI bukan hanya langkah spekulatif, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperluas ekosistemnya.
Sebanyak 45% dari total suplai BADAI akan dialokasikan ke ekosistem Floki, di mana 35% di antaranya akan diberikan kepada pemegang FLOKI dan pengguna TokenFi melalui program airdrop.
Selain itu, Floki DAO juga tengah menyiapkan distribusi 16 miliar token FLOKI senilai Rp45,7 miliar ($2,8 juta) untuk meningkatkan likuiditas produk keuangan yang akan diperdagangkan di Swiss SIX Stock Exchange.
Langkah ini menunjukkan bahwa Floki ingin berkembang lebih dari sekadar meme coin, melainkan menjadi ekosistem yang lebih luas dan berkelanjutan.
Baca juga: Harga XRP Bisa Meroket ke Rp1,63 Juta? Ini Analisa dari Trader Crypto!
Floki terus melakukan inovasi untuk memperkuat eksistensinya di dunia crypto. Beberapa langkah besar yang telah diambil, antara lain:
Keputusan Floki DAO untuk berinvestasi di BADAI menimbulkan perdebatan di komunitas crypto. Di satu sisi, tren AI dan metaverse memang sedang berkembang pesat, dan proyek seperti BADAI memiliki potensi untuk sukses besar.
Di sisi lain, adopsi AI dalam crypto masih penuh ketidakpastian, dan tidak semua proyek AI berhasil bertahan dalam jangka panjang.
Baca juga: Harga Dogecoin Bisa Mencapai $1.25 pada Mei 2025? Begini Prediksi Para Analis Crypto!
Pada 5 Februari 2025, harga FLOKI berada di sekitar Rp1,62 ($0,000099) dengan kenaikan 7,35% dalam 24 jam terakhir. Dengan berbagai proyek baru yang tengah dikembangkan, Floki berpotensi menjadi salah satu token yang patut diperhatikan di tahun 2025.
Namun, apakah investasi di BADAI akan membawa keuntungan besar atau justru menjadi langkah spekulatif yang berisiko? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: