Survei JPMorgan: Tarif Trump dan Inflasi Bisa Guncang Pasar Crypto

Di-update
February 7, 2025
Gambar Survei JPMorgan: Tarif Trump dan Inflasi Bisa Guncang Pasar Crypto

Jakarta, Pintu News – Sebuah survei terbaru dari JPMorgan Chase mengungkapkan bahwa inflasi dan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump menjadi dua faktor utama yang akan membentuk tren pasar global pada 2025.

Sementara itu, volatilitas yang meningkat membuat investor crypto harus bersiap menghadapi perubahan harga yang tajam.

Simak berita lengkapnya berikut ini!

Tarif Impor Trump Bisa Dorong Inflasi

Dalam beberapa hari terakhir, Trump mengumumkan tarif impor baru sebesar 25% untuk barang dari Meksiko dan Kanada, serta 10% untuk barang dari China. Namun, kebijakan ini ditunda sementara setelah mendapat reaksi keras dari pasar dan pelaku industri.

Sebelum penundaan tersebut, kebijakan tarif ini telah memicu gejolak pasar, dengan saham, mata uang, dan komoditas mengalami fluktuasi besar. Para analis menilai bahwa kebijakan ini bersifat inflasioner, karena tarif yang lebih tinggi akan meningkatkan harga barang dan jasa di AS.

inflasi dan tarif trump
Sumber: JPMorgan

Menurut survei JPMorgan:

  • 51% trader menganggap tarif dan inflasi sebagai faktor paling berpengaruh pada 2025
  • Hanya 7% trader yang khawatir akan resesi, turun dari 18% pada 2024

Baca juga: Whale Bitcoin Borong BTC, Harga Siap Tembus Rp1,7 Miliar?

Crypto dan Bitcoin Terpengaruh Langsung

Kebijakan tarif ini juga berdampak langsung pada pasar crypto. Ketika Trump menunda tarif untuk Kanada dan Meksiko, indeks Coinbase Bitcoin Premium melonjak ke level tertinggi tahun 2025, yang menandakan meningkatnya permintaan BTC dari investor AS.

Selain itu:

  • Harga Bitcoin pulih setelah berita penundaan tarif, menandakan bahwa investor melihat ini sebagai tanda stabilitas ekonomi
  • XRP juga mengalami kenaikan signifikan, menunjukkan bahwa pasar altcoin pun ikut terdampak

Namun, ketika China mengumumkan tarif balasan terhadap AS, pasar kembali bergejolak, dengan beberapa analis memperkirakan bahwa Ethereum bisa turun ke Rp35,9 juta – Rp39,1 juta ($2.200 – $2.400) jika perang dagang semakin memanas.

Baca juga: Pi Network Perkenalkan Pembaruan KYC: Atasi Masalah Verifikasi dengan Mudah!

Volatilitas Tinggi Jadi Tantangan Utama

Survei JPMorgan juga mengungkapkan bahwa 41% investor menganggap volatilitas sebagai risiko utama pada 2025, naik dari 28% pada 2024.

Biasanya, volatilitas pasar terkait dengan event besar seperti pemilu atau laporan ekonomi, tetapi kali ini fluktuasi harga lebih banyak dipicu oleh berita politik yang tak terduga, seperti kebijakan perdagangan AS-China.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->