Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Lainnya
Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Jakarta, Pintu News – Pada awal tahun 2024, sebuah insiden peretasan akun resmi Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) oleh Eric Council Jr., warga Alabama berusia 25 tahun, telah menimbulkan kekacauan di pasar keuangan. Peretasan ini sempat memicu lonjakan harga Bitcoin karena adanya informasi palsu tentang persetujuan ETF Bitcoin. Ironisnya, SEC benar-benar menyetujui ETF Bitcoin keesokan harinya, yang menambah kebingungan di pasar.
Eric Council Jr. telah mengaku bersalah atas tuduhan terkait dengan peretasan akun X resmi SEC. Peretasan tersebut mengumumkan persetujuan ETF Bitcoin yang tidak benar, yang segera memicu lonjakan harga Bitcoin secara singkat. Meskipun SEC cepat mengklarifikasi bahwa informasi tersebut adalah palsu, kebingungan di pasar sudah terjadi.
Keesokan harinya, SEC secara resmi menyetujui ETF Bitcoin, yang ironisnya menambah turbulensi di pasar yang sudah bergejolak akibat peretasan tersebut. Ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap informasi yang berkaitan dengan regulasi cryptocurrency.
Baca Juga: Grayscale Luncurkan ETF Cardano, Peluang Baru bagi Investor Institusi (12/2/25)
Menurut jaksa federal, Council dan rekan-rekannya menggunakan teknik serangan SIM swap untuk melancarkan aksinya. Teknik ini melibatkan manipulasi penyedia layanan seluler untuk memindahkan nomor telepon korban ke perangkat baru yang dikendalikan oleh penipu. Ini memungkinkan mereka mengakses akun media sosial SEC.
Council mengaku bersalah di pengadilan federal Washington, D.C., atas tuduhan konspirasi untuk melakukan pencurian identitas teraggravasi dan penipuan perangkat akses. Dia dijadwalkan untuk dijatuhi hukuman pada 16 Mei, dengan hukuman minimal wajib dua tahun penjara.
Kasus ini menyoroti risiko kejahatan siber yang meningkat di pasar keuangan dan kerentanan akun-akun berprofil tinggi terhadap pelanggaran keamanan. Ini juga meningkatkan kekhawatiran tentang potensi eksploitasi media sosial untuk manipulasi keuangan, yang memperkuat kebutuhan akan langkah-langkah keamanan yang lebih kuat dan pengawasan regulasi.
Pasar keuangan global semakin terintegrasi dengan teknologi digital, membuatnya penting untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber. Kejadian ini mungkin menjadi titik balik dalam bagaimana entitas regulasi dan perusahaan-perusahaan keuangan mengelola keamanan informasi.
Perkembangan kasus ini akan menjadi studi kasus penting dalam keamanan siber dan regulasi keuangan. Ke depan, diharapkan ada peningkatan dalam standar keamanan dan lebih banyak inisiatif untuk melindungi data konsumen dan pasar dari serangan serupa.
Baca Juga: 6 Cryptocurrency yang Dinilai Analis Mampu Pimpin Tren Bull Run Selanjutnya
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.