Peretas Bybit Kembali Mencuci Dana Curian, FBI Meningkatkan Pengawasan

Di-update
March 3, 2025
Gambar Peretas Bybit Kembali Mencuci Dana Curian, FBI Meningkatkan Pengawasan

Jakarta, Pintu News – Peretas yang bertanggung jawab atas serangan terhadap platform cryptocurrency Bybit kembali melakukan pencucian dana. Menurut laporan terbaru, kelompok ini telah memindahkan sekitar 62.000 Ethereum ETH0.79%->Harga ETH Saat IniRp 31.276.7360.79%Market CapRp 0Volume TradingRp 0Suplai BeredarRp 0 senilai Rp2,28 triliun ($138 juta) sebagai bagian dari upaya mereka untuk mencairkan dana curian.

Meskipun sebelumnya aktivitas ini sempat melambat akibat peringatan dari FBI, peretas tampaknya kembali aktif dan terus mengalihkan aset mereka ke berbagai platform.

Peretas Lazarus Telah Mencuci 68% dari Dana Curian

Kelompok Lazarus, yang dikaitkan dengan serangan senilai Rp23,1 triliun ($1,4 miliar) terhadap Bybit pada 21 Februari 2025, kini hanya memiliki sekitar 156.500 ETH yang tersisa untuk dipindahkan. Seorang analis anonim mengungkapkan bahwa hingga saat ini, kelompok tersebut telah berhasil memindahkan total 343.000 ETH dari total 499.000 ETH yang mereka curi dari platform.

Dalam perkembangannya, jumlah Ethereum yang telah dicuci meningkat dari 54% pada 28 Februari menjadi 68% saat ini. Diperkirakan dalam beberapa hari ke depan, sisa dana curian akan terus dipindahkan ke berbagai platform untuk menghilangkan jejak transaksi.

Baca Juga: Masa Depan Pi Coin (PI) di Dunia Cryptocurrency: Akankah PI Capi $5? Ini Analisis Teknikalnya!

FBI dan Platform Blockchain Berusaha Menghambat Pencucian Dana

Aktivitas pencucian dana oleh kelompok ini sebelumnya mengalami perlambatan setelah FBI mengeluarkan peringatan kepada operator node, bursa kripto, dan platform keuangan lainnya agar memblokir transaksi yang terafiliasi dengan peretas. FBI juga mengonfirmasi bahwa kelompok yang terlibat dalam serangan ini memiliki hubungan dengan Korea Utara dan dikenal dengan berbagai nama, termasuk Lazarus Group, APT38, BlueNoroff, dan Stardust Chollima.

Untuk membantu mengidentifikasi transaksi ilegal, FBI telah membagikan daftar 51 alamat Ethereum yang terkait dengan peretas Bybit. Sementara itu, perusahaan analisis blockchain Elliptic juga telah menandai lebih dari 11.000 alamat dompet kripto yang diduga digunakan oleh kelompok ini untuk mencuci dana curian mereka. Dengan sistem deteksi yang cepat, Elliptic mampu mengidentifikasi alamat-alamat terkait hanya dalam waktu 30 menit setelah pengumuman peretasan, sehingga membantu mencegah lebih banyak dana yang dicuci tanpa terdeteksi.

Peretas Menggunakan Teknik Canggih untuk Menutupi Jejak

Menurut firma forensik blockchain Chainalysis, peretas menggunakan berbagai metode untuk menyembunyikan aktivitas mereka. Beberapa ETH yang dicuri telah dikonversi menjadi Bitcoin BTC0.53%->Harga BTC Saat IniRp 1.368.389.5840.53%Market CapRp 0Volume TradingRp 0Suplai BeredarRp 0, DAI (stablecoin), dan aset kripto lainnya. Dana tersebut kemudian dipindahkan melalui bursa terdesentralisasi (DEX), jembatan lintas rantai (cross-chain bridges), serta layanan pertukaran instan yang tidak menerapkan prosedur Kenali Pelanggan Anda (Know Your Customer/KYC).

Salah satu platform yang diduga digunakan oleh Lazarus Group untuk mencuci dana adalah protokol pertukaran aset lintas rantai THORChain. Hal ini memicu kemarahan dari komunitas kripto, yang menuntut tindakan terhadap transaksi yang dilakukan oleh peretas. Akibatnya, platform tersebut mengadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah mereka harus membatalkan semua transaksi yang terkait dengan kelompok peretas tersebut.

Situasi ini juga menyebabkan gejolak internal di THORChain. Salah satu pengembang utama mereka, Pluto, memutuskan untuk mengundurkan diri dari proyek tersebut, sementara seorang validator juga mengancam akan meninggalkan platform. Pendiri THORChain, John Paul Thorbjornsen, menyatakan bahwa dia tidak lagi terlibat dengan operasional protokol tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada dompet yang masuk dalam daftar hitam FBI maupun Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) yang berinteraksi dengan THORChain.

Bybit Hack: Salah Satu Peretasan Terbesar dalam Sejarah Crypto

Serangan terhadap Bybit menjadi salah satu peretasan terbesar dalam sejarah industri cryptocurrency. Dengan total kerugian mencapai Rp23,1 triliun ($1,4 miliar), insiden ini bahkan melampaui peretasan Ronin Bridge pada Maret 2023 yang menyebabkan kerugian sebesar Rp10,7 triliun ($650 juta).

Meskipun berbagai langkah telah diambil oleh otoritas dan platform blockchain untuk menghentikan pencucian dana ini, para peretas tampaknya masih memiliki celah untuk memindahkan dana mereka. Oleh karena itu, komunitas crypto, regulator, dan penyedia layanan blockchain perlu terus meningkatkan pengawasan guna mencegah aktivitas serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Harga Pi Network Anjlok 18% Setelah Peringatan Hukum dari Vietnam (3/2/25)

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.