Dugaan Penipuan Dana Fed di AS: Pinjaman $333 Juta untuk Penerima Berusia 110 Tahun ke Atas!

Jakarta, Pintu News – Administrasi Usaha Kecil (SBA) Amerika Serikat dilaporkan telah menyetujui 3.095 pinjaman senilai Rp5,4 triliun (setara $333 juta) kepada peminjam yang tercatat berusia 115 tahun atau lebih dalam basis data Jaminan Sosial. Salah satu penerima pinjaman bahkan tercatat berusia 157 tahun dan menerima dana sebesar Rp586 juta (setara $36.000).

Informasi ini diungkap oleh Department of Government Efficiency (D.O.G.E), yang menyebut kasus ini sebagai bagian dari dugaan skema penipuan berskala besar. Selain itu, antara tahun 2020 hingga 2021, SBA juga menyetujui 5.593 pinjaman senilai Rp5,1 triliun (setara $312 juta) untuk bisnis yang didaftarkan atas nama anak-anak berusia 11 tahun atau lebih muda.

Meskipun dalam beberapa kasus hal ini bisa terjadi secara legal, seluruh pinjaman tersebut memiliki satu kesamaan: setiap aplikasi menggunakan nomor Social Security Number (SSN) yang tidak cocok dengan nama yang terdaftar di sistem pemerintah. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait potensi penyalahgunaan dana federal.

Kebijakan Baru Pemotongan Manfaat Sosial bagi Lansia

Sementara dugaan penipuan dana federal terus menjadi sorotan, Administrasi Jaminan Sosial (SSA) mengumumkan kebijakan baru yang akan memotong manfaat sosial bagi lansia yang menerima pembayaran berlebih. Keputusan ini membalikkan kebijakan era Biden yang sebelumnya membatasi pemotongan hanya 10% dari pembayaran bulanan mereka.

Mulai 27 Maret 2025, penerima manfaat yang menerima kelebihan pembayaran—yang sering kali disebabkan oleh kesalahan SSA—dapat kehilangan seluruh manfaat mereka. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengembalikan dana sebesar Rp114 triliun (setara $7 miliar) dalam dekade mendatang.

Kebijakan ini menuai kritik dari mantan Komisaris Jaminan Sosial, Martin O’Malley, yang memperingatkan bahwa pemotongan penuh dapat menyebabkan kesulitan finansial bagi lansia yang bergantung sepenuhnya pada manfaat sosial mereka. Meskipun ada mekanisme penghapusan utang jika penerima tidak bersalah, jumlah penghapusan utang pada tahun 2023 hanya mencapai Rp4,9 triliun (setara $302 juta), jauh lebih kecil dibandingkan total dana yang diklaim sebagai kelebihan pembayaran.

Baca Juga: Pembakaran 20 Juta SHIB: Apakah Harga Shiba Inu Akan Meroket? (7/3/25)

Trump dan D.O.G.E Menuduh Pemerintahan Biden Terlibat Penipuan Besar-besaran

Mantan Presiden Donald Trump menuding pemerintah Biden terlibat dalam penipuan dana federal yang disebutnya bernilai ratusan miliar dolar. Trump mengklaim bahwa D.O.G.E telah menemukan banyak kontrak pemerintah palsu yang menyebabkan kebocoran dana dalam jumlah besar.

Sementara itu, serikat pekerja di Amerika Serikat berusaha menggugat SSA untuk mencegah D.O.G.E mengakses data Jaminan Sosial jutaan warga. Gugatan yang diajukan di pengadilan federal Maryland bertujuan untuk melindungi informasi pribadi warga Amerika dari akses tanpa batas oleh D.O.G.E.

Sejumlah pihak menilai D.O.G.E berusaha mendapatkan akses ke data pribadi tanpa batasan yang jelas. Pengacara serikat pekerja, Karianne Jones, menyatakan bahwa mereka belum dapat menjelaskan secara spesifik data apa yang dicari oleh D.O.G.E dan alasan mereka membutuhkannya. Meski demikian, pengadilan federal di Washington baru-baru ini menolak permintaan untuk memblokir akses D.O.G.E ke sistem keuangan Departemen Keuangan yang menyimpan data sensitif jutaan orang.

Pemangkasan Anggaran dan PHK Massal di SSA

Administrasi Trump juga sedang mengupayakan pemangkasan anggaran besar-besaran di berbagai lembaga pemerintah, termasuk SSA. Laporan dari D.O.G.E menyebutkan bahwa lebih dari 10% pegawai SSA akan terkena PHK, dan puluhan kantor SSA di seluruh negeri berisiko ditutup.

Pemerintah beralasan bahwa langkah ini diperlukan untuk mengurangi pemborosan dan penipuan dana federal. Namun, para kritikus berpendapat bahwa pengurangan tenaga kerja justru akan memperburuk masalah, karena kekurangan staf dapat menyebabkan kesalahan administrasi yang lebih sering terjadi—seperti yang terlihat dalam kasus pinjaman $333 juta kepada individu dengan usia yang tidak masuk akal.

Baca Juga: Litecoin (LTC) Mencapai Rekor Tertinggi, Apakah Harga Akan Melonjak? (7/3/25)

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

• Cryptopolitan. Trump and Elon Musk’s D.O.G.E Find $333M in Federal Loans to 110-Year-Olds. Diakses tanggal 10 Maret 2025.
• Featured Image: CoinPedia