3 Faktor Utama yang Menurut Analis dapat Mendorong Pemulihan BTC di Maret 2025!

Di-update
March 11, 2025
Gambar 3 Faktor Utama yang Menurut Analis dapat Mendorong Pemulihan BTC di Maret 2025!

Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin mengalami penurunan di bawah $80.000 (Rp1,3 miliar) dalam beberapa waktu terakhir, memicu kekhawatiran di kalangan investor. Namun, sejumlah analis crypto dan pakar ekonomi percaya bahwa ada faktor-faktor tertentu yang dapat membantu pemulihan harga Bitcoin dalam waktu dekat. CEO Abra, Bill Barhydt, mengungkapkan bahwa tren ekonomi makro, kondisi pasar crypto, dan perubahan kebijakan serta regulasi dapat menjadi katalis bagi kebangkitan harga Bitcoin.

1. Tren Ekonomi Makro dan Dampaknya pada Bitcoin

Menurut Bill Barhydt, meskipun Bitcoin mengalami koreksi harga, pola pergerakan saat ini menyerupai tren yang terjadi pada tahun 2017. Saat itu, peningkatan likuiditas fiat di pasar global mendorong kenaikan harga aset, termasuk cryptocurrency.

Ia juga menyoroti kemungkinan kebijakan moneter yang akan diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump jika terpilih kembali. Beberapa kebijakan tersebut meliputi penurunan suku bunga obligasi, penurunan suku bunga hipotek, serta langkah-langkah untuk menyelamatkan sektor perbankan dari kebangkrutan. Selain itu, ekonomi Tiongkok yang melemah dapat mendorong pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, yang pada akhirnya dapat meningkatkan aliran likuiditas global dan berdampak positif pada Bitcoin.

Jika semua faktor ini terjadi secara bersamaan, beberapa model analisis bahkan memprediksi bahwa harga Bitcoin dapat mencapai $713.000 (Rp11,6 miliar) dalam enam bulan ke depan, meskipun prediksi ini masih bersifat spekulatif.

Baca Juga: Risiko Penurunan Saham MicroStrategy di Tengah Volatilitas Pasar Crypto

2. Kondisi Pasar Crypto dan Likuiditas yang Berubah

pinjaman dana bitcoin
Generated by AI

Pasar crypto saat ini masih berada dalam kondisi rapuh, dengan likuidasi besar-besaran yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Penurunan harga Bitcoin telah menyebabkan aksi jual yang signifikan, terutama di kalangan investor institusional.

Salah satu entitas yang terdampak adalah Strategy (sebelumnya MicroStrategy), yang merupakan pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Nilai kepemilikan Bitcoin perusahaan tersebut turun dari $21,2 miliar (Rp345,6 triliun) menjadi sekitar $17,3 miliar (Rp281,9 triliun) akibat penurunan harga.

Meski demikian, Bill Barhydt tetap optimis bahwa koreksi kali ini berbeda dengan siklus pasar sebelumnya. Berdasarkan sejarah, Bitcoin sering kali mengalami pemulihan setelah fase penurunan besar. Dengan meningkatnya likuiditas dan stabilisasi kepercayaan investor, pasar crypto kemungkinan besar akan mengalami rebound dalam beberapa bulan mendatang.

3. Kebijakan dan Regulasi yang Berpotensi Menguntungkan

Selain faktor ekonomi dan kondisi pasar, perubahan regulasi juga dapat berperan dalam menentukan arah pergerakan Bitcoin. Beberapa perkembangan terbaru menunjukkan bahwa pemerintah AS mulai mengambil pendekatan yang lebih jelas terhadap regulasi crypto.

Sebagai contoh, pemerintahan Donald Trump pernah mengusulkan cadangan Bitcoin strategis, yang akan memanfaatkan aset digital yang disita oleh pemerintah. Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah tuntutan hukum terhadap perusahaan crypto, seperti kasus Kraken, telah dicabut oleh otoritas keamanan AS. Hal ini memberikan indikasi bahwa regulasi yang lebih ramah terhadap crypto bisa segera diterapkan.

Dengan kombinasi stimulus ekonomi, rekam jejak pemulihan Bitcoin setelah koreksi besar, serta regulasi yang semakin berkembang, para analis percaya bahwa Bitcoin dapat kembali memasuki fase bullish dalam waktu dekat.

Kesimpulan

Meskipun harga Bitcoin saat ini mengalami tekanan, beberapa faktor utama dapat membantu pemulihan harganya dalam beberapa bulan ke depan. Tren ekonomi makro, pergeseran kondisi pasar crypto, serta kebijakan dan regulasi yang lebih jelas menjadi faktor utama yang dapat menentukan arah harga Bitcoin.

Jika likuiditas tetap kuat dan investasi institusional terus meningkat, ada kemungkinan besar Bitcoin akan kembali memasuki tren kenaikan. Namun, investor tetap harus berhati-hati dan memperhatikan dinamika pasar sebelum mengambil keputusan investasi.

Baca Juga: Shiba Inu (SHIB) dan Tantangan Menuju Reli Harga di Pasar Cryptocurrency (11/3/25)

Itu dia informasi terkini seputarĀ berita cryptoĀ hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputarĀ akademi cryptoĀ dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto danĀ blockchain.

Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduhĀ Pintu CryptoĀ melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau klikĀ Login PintuĀ jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli BitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->