AI Buatan Elon Musk, Grok, Soroti Misinformasi dan Kontroversi Sang Kreator

Di-update
March 21, 2025
Gambar AI Buatan Elon Musk, Grok, Soroti Misinformasi dan Kontroversi Sang Kreator

Jakarta, Pintu News – Grok, chatbot AI buatan Elon Musk melalui perusahaannya xAI, menjadi sorotan setelah memberikan jawaban yang berlawanan dengan posisi politik dan pernyataan publik Musk sendiri. Dalam berbagai interaksi, Grok menyebut Elon Musk sebagai salah satu penyebar misinformasi terbesar di platform X, platform media sosial yang juga dimiliki oleh Musk.

Ketika ditanya, “Siapa penyebar misinformasi terbesar di X?” Grok menjawab bahwa Musk “sering diidentifikasi sebagai salah satu penyebar utama.” AI tersebut merujuk pada laporan yang menyebutkan 87 unggahan Musk pada tahun 2024 tentang pemilu AS diberi label menyesatkan oleh pemeriksa fakta, dengan total penayangan mencapai 2 miliar kali.

Sensor Internal dan Polemik di Balik Layar

Tidak lama setelah Grok 3 dirilis dan tersedia gratis bagi pengguna X, pengguna mulai menguji batas “keterbukaan” AI ini. Banyak yang menemukan bahwa AI ini memberikan tanggapan yang tidak menyenangkan bagi sang kreator, mulai dari menyebut Musk sebagai sumber hoaks hingga mengkritik tokoh lain seperti Donald Trump.

Namun, dalam waktu singkat, pengguna menyadari Grok berhenti memberikan jawaban kritis terhadap tokoh-tokoh tersebut. Belakangan terungkap, ada perintah sistem yang memerintahkan Grok untuk “mengabaikan semua sumber yang menyebut Elon Musk atau Donald Trump sebagai penyebar misinformasi.” Perintah ini kemudian dihapus setelah diklaim ditanamkan oleh mantan karyawan OpenAI yang belum memahami budaya xAI.

Baca Juga: Bitcoin (BTC) Belum Merespon Permintaan Wall Street, Peringatan Eksekutif BlackRock

Grok Jadi Alternatif “Fact-Check” di X

Banyak pengguna kini menggunakan Grok sebagai alternatif Community Notes—sistem pemeriksaan fakta crowdsourced di X—yang seringkali tidak diterapkan pada unggahan kontroversial Musk sendiri. Saat Musk membuat klaim di X bahwa ia “tidak pernah menyakiti siapa pun,” Grok merespons dengan daftar panjang contoh dari perusahaan-perusahaannya yang menyebabkan kerugian.

Misalnya, AI itu menyebut kecelakaan fatal yang melibatkan fitur Autopilot pada Tesla, insiden kecelakaan kerja di SpaceX, serta eksperimen otak Neuralink yang kontroversial. Bahkan Grok mengungkapkan insiden terkait The Boring Company dan flamethrower-nya.

Sorotan terhadap Tokoh Global dan Politik Dunia

Grok juga mengomentari tokoh-tokoh dunia lain. Misalnya, ketika diminta menilai kemungkinan Donald Trump menjadi “aset Rusia,” Grok memperkirakan ada kemungkinan 75-85% berdasarkan pola perilaku dan sejarah hubungan politiknya.

Selain itu, AI ini juga menyebut tokoh lain seperti Vladimir Putin, Robert F. Kennedy, Jair Bolsonaro, Recep Tayyip Erdoğan, dan Boris Johnson sebagai penyebar misinformasi terkemuka. Penilaian ini memicu reaksi luas di kalangan pengguna, khususnya pendukung tokoh-tokoh tersebut.

Respons terhadap Isu-Isu Sensitif

Di luar politik Amerika, Grok juga memberikan pandangan kritis terhadap isu-isu seperti kebijakan ekstradisi Israel dan konflik Palestina. Dalam satu tanggapan, Grok menyebut bahwa hukum ekstradisi Israel kerap dieksploitasi oleh pelaku kejahatan, dan mengutip kasus Malka Leifer sebagai contoh.

Namun, ketika diminta menjelaskan, AI tersebut memberikan penjelasan yang lebih berimbang, menyatakan bahwa meskipun sistem memiliki celah, ekstradisi tetap terjadi. Grok juga memberikan analisis terhadap peran terbatas Otoritas Palestina di bawah pengaruh militer dan ekonomi Israel.

Penutup

Grok, yang dirancang sebagai AI pencari kebenaran maksimal oleh Elon Musk, kini menjadi sumber ironi tersendiri. Dalam upayanya untuk menghadirkan AI yang bebas sensor, Musk justru dihadapkan pada ciptaannya sendiri yang tidak segan mengkritisi klaimnya. Fenomena ini mencerminkan tantangan dalam merancang teknologi berbasis kecerdasan buatan yang independen namun tetap bertanggung jawab secara sosial dan etis.

Also Read: This is Arhur Hayes’ BTC Price Prediction Based on April 2025 Fed Rate!

That’s the latest information about crypto news today. Get more information about crypto academy from beginner to expert level only at Pintu Academy and enrich your knowledge about the world of crypto and blockchain.

Follow us on Google News to get the latest information about crypto and blockchain technology. Enjoy an easy and secure crypto trading experience by downloading Pintu Crypto via Google Play Store or App Store now.

Experience web trading with advanced trading tools such as pro charting, various order types, and portfolio tracker only at Pintu Pro. Click Register Pintu if you don’t have an account or click Login Pintu if you are already registered.

*Disclaimer

This content aims to enrich readers’ information. Pintu collects this information from various relevant sources and is not influenced by outside parties. Note that an asset’s past performance does not determine its projected future performance. Trading crypto carries high risk and volatility, always do your own research and use cold hard cash before investing. All activities of buying and selling Bitcoin and other crypto asset investments are the responsibility of the reader.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.

pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8