Bitcoin Bertahan di Atas $85K: Apakah Ini Pertanda Akhir dari Bull Market di April 2025?

Jakarta, Pintu News – Di tengah fluktuasi pasar yang tidak menentu, Bitcoin BTC->Harga BTC Saat IniRp 0Market Cap-Volume Trading-Suplai Beredar- berhasil mempertahankan posisinya di atas $85.000, dengan harga terkini berada di sekitar $87.000. Meskipun mengalami penurunan sebesar 0,4% dalam 24 jam terakhir, mata uang kripto ini sebelumnya sempat naik hingga melebihi $88.000. Analis pasar kini mengarahkan perhatian mereka pada beberapa metrik on-chain untuk memprediksi arah selanjutnya dari Bitcoin (BTC).

Indikator Tekanan Pendanaan Internal

Salah satu metrik yang dianalisis oleh Burak Kesmeci dari platform QuickTake CryptoQuant adalah Indikator Tekanan Pendanaan Internal (Internal Funding Pressure – IFP). Saat ini, IFP berada di angka 696K, di bawah rata-rata pergerakan 90 hari (SMA90) yang sebesar 794K. Meskipun secara historis, peningkatan di atas SMA90 sering kali menandakan momentum bullish, saat ini indikator tersebut menunjukkan bahwa kekuatan untuk pembalikan belum cukup kuat.

Baca Juga: Mengapa Bitcoin (BTC) Mengikuti Tren Musim Panas 2024? Simak Prediksi Selanjutnya!

Indikator Siklus Pasar Bull dan Bear

Indikator lain yang dipertimbangkan adalah Indikator Siklus Pasar Bull dan Bear. Kesmeci mencatat bahwa konfigurasi saat ini menyerupai sinyal bearish ringan yang terlihat sebelumnya dalam siklus ini. Rata-rata pergerakan 30 hari (DMA30) berada pada -0,16, sementara rata-rata pergerakan 365 hari (DMA365) adalah 0,18. Indikator ini akan cenderung bearish sampai DMA30 dapat melampaui DMA365.

Skor MVRV dan NUPL

Kesmeci juga mengevaluasi skor Market Value to Realized Value (MVRV) dan Net Unrealized Profit/Loss (NUPL). MVRV saat ini masih di bawah SMA365, yang historisnya sering mendahului peningkatan tekanan jual. Sementara itu, NUPL berada di 0,49, di bawah rata-rata pergerakan 365 hari (SMA365) yang sebesar 0,53. Meskipun ini tidak secara definitif mengakhiri tren bullish, posisi metrik ini menunjukkan bahwa diperlukan lebih banyak kekuatan agar Bitcoin (BTC) dapat kembali ke posisi bullish.

Penutup

Meskipun terdapat ketidakpastian dalam jangka pendek dan menengah, indikator-indikator on-chain yang dianalisis oleh Kesmeci belum sepenuhnya mengonfirmasi bahwa pasar telah mencapai puncaknya. Dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti ketidakpastian ekonomi dan ketegangan terkait tarif yang baru-baru ini muncul, stabilisasi kondisi makroekonomi bisa mendorong pemulihan Bitcoin (BTC) seperti yang terjadi pada tahun 2024.

Baca Juga: Kenaikan Tarif yang Lebih Ringan Picu Lonjakan Altcoin: Solana, DOGE, dan ADA Bersinar

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

• NewsBTC. Bitcoin Holds Above $85K, But These 4 Metrics May Decide What Happens Next. Diakses pada tanggal 27 Maret 2025
• Featured Image: Generated by AI