Kisruh Hyperliquid & JELLY Crypto Meledak! HYPE Anjlok 16%, Komunitas Sebut “FTX 2.0″

Di-update
March 27, 2025
Gambar Kisruh Hyperliquid & JELLY Crypto Meledak! HYPE Anjlok 16%, Komunitas Sebut “FTX 2.0″

Jakarta, Pintu News – Platform perdagangan crypto Hyperliquid (HYPE) tengah menghadapi badai reputasi setelah skandal terkait JellyJelly (JELLY) crypto mengguncang komunitas.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, harga token native-nya, HYPE, anjlok lebih dari 16%, memperpanjang penurunan dari puncak tertinggi sepanjang masa ATH->Harga ATH Saat IniRp 0 Market Cap- Volume Trading- Suplai Beredar- yang dicapai pada Desember 2024.

Insiden ini memicu aksi keluar massal para pengguna dan memunculkan pertanyaan serius terkait kredibilitas platform decentralized exchange (DEX) tersebut.

Kisruh bermula ketika seorang trader melakukan aksi perdagangan terstruktur dengan membuka posisi short senilai $6 juta pada token JELLY, dan kemudian melikuidasi sendiri posisinya, memicu lonjakan harga mendadak yang membuat Hyperliquid mengalami kerugian besar.

Sebagai respons, Hyperliquid segera menghapus JELLY crypto dari platform—keputusan yang memantik kritik keras dari komunitas DeFi.

Trader Rugi Besar, HYPE Terkapar 61% dari ATH

Menurut data dari CoinMarketCap (27/3), token HYPE kini diperdagangkan di level $13,53 (Rp224.325), turun 61% dari harga tertingginya yaitu $35,02 (Rp580.384).

Baca juga: Harga Solana Siap Melejit ke $300, Apa yang Mendorong Kenaikan Ini?

Sumber: CoinMarketCap

Penurunan ini tidak hanya mencerminkan reaksi pasar atas insiden JELLY crypto, tapi juga mencerminkan krisis kepercayaan terhadap Hyperliquid sebagai penyedia layanan keuangan terdesentralisasi.

HYPE sebelumnya sempat meroket lebih dari 900% hanya dalam sebulan pasca peluncurannya, menarik minat investor ritel dan whale. Namun, insiden terbaru ini menyisakan luka mendalam—dengan lebih dari USD $12 miliar dana keluar dari platform dalam waktu singkat, menurut laporan dari TheCryptoTimes.

Bitget Sebut Hyperliquid Berpotensi Jadi FTX 2.0

CEO bursa crypto Bitget, Gracy Chen, menyatakan bahwa insiden JellyJelly ini mengungkap banyak kelemahan struktural Hyperliquid. Ia menyebut platform tersebut “tidak etis, tidak profesional, dan rentan terhadap manipulasi,” bahkan menyamakannya dengan “FTX 2.0.”

Chen menyoroti struktur operasional Hyperliquid yang menyerupai bursa tersentralisasi offshore, tanpa KYC/AML, serta penggunaan “vault campuran” yang membuka risiko sistemik.

Selain itu, tidak adanya batasan posisi perdagangan memperparah potensi eksploitasi harga dan manipulasi oleh aktor jahat. Ia menambahkan bahwa keputusan sepihak seperti delisting JELLY merusak prinsip keterbukaan yang menjadi fondasi DeFi.

Binance “Deklarasikan Perang”? Listing Perpetual JELLY Crypto Dianggap Serangan

Baca juga: Airdrop Beincom Siap Meluncur, Berapa Harga Token BIC Saat Peluncuran?

Di tengah kontroversi, Binance mengejutkan komunitas dengan mengumumkan akan melisting JELLY crypto dalam bentuk kontrak perpetual futures. Banyak yang menilai langkah ini sebagai respons langsung terhadap posisi Hyperliquid dan mungkin sebagai “serangan bisnis” untuk menguasai pangsa pasar derivatif altcoin.

Akibatnya, JELLY crypto justru naik 62% dalam 24 jam terakhir (27/3), berbanding terbalik dengan nasib tragis HYPE. Langkah Binance ini dianggap sebagai pukulan telak bagi Hyperliquid, yang kini harus membuktikan bahwa mereka masih layak dipercaya oleh komunitas trader DeFi.

Secara keseluruhan, kontroversi antara Hyperliquid dan JellyJelly telah berubah menjadi krisis besar bagi salah satu DEX yang sebelumnya dianggap paling inovatif. Dari kejatuhan harga HYPE, kerugian miliaran dolar, hingga kritik pedas dari tokoh industri, reputasi Hyperliquid kini berada di ujung tanduk.

Di saat ekosistem crypto mencari transparansi dan akuntabilitas, kasus ini menjadi pengingat bahwa bahkan di dunia DeFi, trust masih menjadi mata uang utama.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.

Lihat Aset di Artikel Ini

ATH
->

Harga ATH (24 Jam)

Rp 0

Kapitalisasi Pasar

-

Volume Global (24 Jam)

-

Suplai yang Beredar

-