Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ancaman tarif global yang memicu ketidakpastian pasar, Bitcoin kembali mencuri perhatian sebagai aset pelindung nilai.
Standard Chartered, salah satu bank investasi global ternama, memprediksi bahwa Bitcoin BTC->Harga BTC Saat IniRp 0Market Cap-Volume Trading-Suplai Beredar- berpotensi mengalami kenaikan signifikan dalam waktu dekat. Geoff Kendrick dari Standard Chartered menyebutkan bahwa meski sempat terkoreksi, Bitcoin tetap menunjukkan ketahanan yang luar biasa dan bisa menjadi “pelindung kekayaan” baru di era ketidakpastian ekonomi global.
Di tengah volatilitas yang meningkat di seluruh pasar, para analis masih berbeda pendapat soal apakah penurunan terbaru harga Bitcoin (BTC) menandakan tren penurunan yang lebih dalam atau hanya gejolak sementara.
Akhir pekan lalu, harga Bitcoin anjlok tajam—mencerminkan ketidakpastian pasar yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan rencana tarif baru dari Trump. Namun, sebagian ahli percaya bahwa rebound masih mungkin terjadi.
Geoff Kendrick dari Standard Chartered mengatakan bahwa meski terjadi penurunan pada hari Minggu, performa Bitcoin masih terbilang kuat, hanya kalah dari Microsoft dan Google dalam hal pengembalian selama periode yang sama.
“Terkadang pergerakan kripto di hari Minggu bisa jadi petunjuk arah pasar saham pada hari Senin. Kalau benar, hari Senin bisa jadi suram. Tapi, pasar valuta asing (FX) baru saja dibuka dan nilai AUD tetap sama seperti hari Jumat. Kalau pasar FX benar, maka penurunan kripto ini hanya sementara dan BTC kemungkinan akan kembali ke harga penutupan hari Jumat di $84.000,” ujar Kendrick, Kepala Riset Aset Digital Global di Standard Chartered.
Menurut Kendrick, kekhawatiran terkait tarif mungkin terlalu dibesar-besarkan dan Bitcoin bisa saja berperan sebagai lindung nilai terhadap meningkatnya isolasionisme AS dan risiko terhadap mata uang fiat.
Pandangan ini berbeda dengan pernyataan penasihat ekonomi utama Trump, Kevin Hassett, yang mencoba meredakan pasar dengan mengatakan bahwa ada 50 negara yang telah menjalin kontak untuk bernegosiasi soal tarif, dan dampaknya terhadap konsumen diyakini minim.
Namun, analis crypto sekaligus pendiri Coin Bureau, Nic Puckrin, memperingatkan bahwa meski pemulihan berbentuk V mungkin terjadi—terutama setelah lebih dari $1 miliar likuidasi—pemulihan ini bisa saja tidak bertahan lama.
“Ada risiko nyata akan terjadi ‘dead cat bounce’ (pemulihan semu). Faktor makro sekarang jadi pengendali utama, dan kondisinya sangat tidak bisa diprediksi,” ujar Puckrin kepada laman BeInCrypto, sembari mengingatkan investor baru untuk berhati-hati agar tidak terburu-buru masuk ke pasar.
Jalan ke depan masih belum jelas, namun kedua analis sepakat bahwa kondisi makro akan menjadi faktor utama yang membentuk masa depan dunia crypto.
Menambah sentimen kehati-hatian, CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menyampaikan peringatan serius dalam surat tahunan kepada para pemegang sahamnya, dengan menyoroti risiko struktural yang lebih dalam yang sedang mengancam perekonomian global.
“Masih ada kebutuhan yang terus meningkat untuk pengeluaran infrastruktur, restrukturisasi rantai pasok global, dan kebutuhan militer. Semua ini bisa menyebabkan inflasi yang lebih menetap dan pada akhirnya suku bunga yang lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar,” tulis Dimon.
Ia juga menyinggung dampak dari perubahan kebijakan perdagangan AS belakangan ini.
“Tarif baru-baru ini kemungkinan akan mendorong inflasi dan membuat banyak pihak memperkirakan risiko resesi semakin besar,” tambahnya.
Sementara itu, pelopor Bitcoin Max Keiser justru melihat tarif tersebut sebagai pendorong naiknya daya tarik Bitcoin sebagai aset lindung nilai.
“Segala sesuatu yang bisa dilikuidasi akan dipindahkan ke Bitcoin. Saat pasar global runtuh, Bitcoin justru mengungguli semuanya dan kini menjadi aset dengan risiko paling rendah yang pernah ada,” ujar Keiser kepada laman BeInCrypto.
Baca juga: Mantra Gelontorkan Dana Rp1,8 Triliun untuk Proyek Crypto RWA, Bakal Ubah Dunia Finansial?
Sementara itu, dengan koreksi terbaru, NUPL (Net Unrealized Profit/Loss) untuk pemegang jangka pendek Bitcoin (BTC) telah mencapai level terendahnya sejak Agustus 2024.
Secara keseluruhan, berikut adalah beberapa sorotan singkat yang terjadi pada pasar crypto sejak awal pekan ini, menurut laman BeInCrypto (7/4):
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.
Lihat Aset di Artikel Ini
Harga BTC (24 Jam)
Kapitalisasi Pasar
-
Volume Global (24 Jam)
-
Suplai yang Beredar
-