Pasar Asia Menguat di Tengah Ketegangan Dagang, Yuan China Melemah ke Level Terendah

Di-update
April 9, 2025
Gambar Pasar Asia Menguat di Tengah Ketegangan Dagang, Yuan China Melemah ke Level Terendah

Jakarta, Pintu News – Pasar saham di kawasan Asia-Pasifik mengalami rebound tajam pada Selasa setelah mencatat penurunan besar sehari sebelumnya. Di sisi lain, nilai tukar yuan China terus melemah hingga mencapai level terendah sejak 2023.

Situasi ini dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, menyusul ancaman tarif tambahan oleh Presiden AS Donald Trump. Kondisi tersebut menambah tekanan pada pasar global dan nilai tukar mata uang negara-negara berkembang.

Rebound Pasar Asia Setelah Penurunan Tajam

Pasar saham Jepang memimpin kenaikan dengan indeks Nikkei 225 melonjak 5,31%, sementara indeks Topix naik 5,65%. Kenaikan ini merupakan respons terhadap kekhawatiran yang sempat mencuat akibat kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 bertambah 1,92%, menandakan pemulihan minat investor terhadap aset berisiko.

Pasar saham Korea Selatan juga menunjukkan pemulihan, dengan indeks Kospi naik 0,34% dan Kosdaq bertambah 0,96%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng meningkat 1,58%, sementara indeks teknologi Hang Seng Tech melonjak 3,57%. Rebound ini terjadi setelah sebelumnya Hang Seng mengalami penurunan lebih dari 13%, penurunan harian terbesar sejak 1997.

Baca Juga: Bitcoin (BTC) Mulai Pulih, Namun Rintangan Besar Masih Menghadang di April 2025

Dampak Ketegangan Dagang Global

ujicoba yuan digital oleh bank china
Sumber: Bitcoin News

Ketegangan antara Amerika Serikat dan China semakin memanas setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50% jika China tidak mencabut bea masuk terhadap produk AS. Tarif balasan ini dijadwalkan berlaku mulai 9 April, menambah ketidakpastian di pasar global. Investor terus memantau perkembangan kebijakan dagang ini, karena berisiko memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Beberapa pasar Asia lain menunjukkan dampak yang signifikan dari ketegangan tersebut. Indeks Komposit Jakarta turun tajam sebesar 7,63% setelah perdagangan dilanjutkan pasca penghentian sementara. Sementara itu, indeks utama Vietnam merosot 5,6% dan indeks SET Thailand anjlok lebih dari 5%, mencapai titik terendah sejak Maret 2020.

Pergerakan Wall Street dan Sentimen Global

Meskipun pasar Asia rebound, pasar saham AS menunjukkan pergerakan campuran. Indeks Dow Jones turun 0,91% menjadi 37.965,60, mencatat penurunan beruntun setelah pengumuman tarif. S&P 500 juga turun 0,23% ke level 5.062,25. Sebaliknya, Nasdaq Composite naik tipis 0,10% dan ditutup pada 15.603,26.

Futures pasar AS memberikan sinyal positif dengan S&P 500 naik sekitar 1% dan Nasdaq-100 naik 1,1%. Futures Dow Jones juga meningkat 476 poin atau 1,2%. Kenaikan ini menunjukkan harapan investor bahwa volatilitas pasar akan mereda meskipun ketidakpastian global terus membayangi.

Melemahnya Yuan China di Tengah Tekanan Ekonomi

Yuan China turun ke level terendah sejak 2023 setelah bank sentral negara tersebut melonggarkan kontrol terhadap mata uangnya. Yuan dalam negeri menyentuh level 7,34 per dolar AS, atau sekitar Rp124.789 dengan konversi 1 USD = Rp16.995. Ini menjadi titik terlemah sejak 11 September 2023 dan mendekati level yang terakhir kali terlihat selama krisis keuangan global 2008.

Baik yuan dalam negeri maupun luar negeri masing-masing telah melemah sekitar 1% terhadap dolar AS bulan ini. Pelemahan ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap eskalasi perang dagang dengan AS, terutama setelah kedua negara saling mengenakan bea masuk pada minggu sebelumnya. Pemerintah China menyatakan siap untuk ā€œberjuang sampai akhirā€ dalam menanggapi tekanan ekonomi ini.

Kesimpulan

Penguatan pasar Asia menunjukkan adanya kepercayaan kembali dari investor meskipun ketidakpastian global belum mereda. Di sisi lain, tekanan pada mata uang China seperti yuan mencerminkan dampak nyata dari ketegangan dagang yang sedang berlangsung.

Situasi ini mempertegas bagaimana dinamika geopolitik dan kebijakan ekonomi dapat memengaruhi pasar keuangan dan nilai tukar secara global. Dalam kondisi ini, kewaspadaan dan diversifikasi tetap menjadi strategi penting bagi para pelaku pasar dan investor crypto maupun konvensional.

Baca Juga: ETF XRP Pertama di AS Diluncurkan, Berikan Peluang Investasi Baru!

Itu dia informasi terkini seputarĀ berita cryptoĀ hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputarĀ akademi cryptoĀ dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto danĀ blockchain.

Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduhĀ Pintu CryptoĀ melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau klikĀ Login PintuĀ jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli BitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->